JuaraNews, Bandung - Pemerintah Arab Saudi memutuskan menunda semua kegiatan umrah sepanjang 2020 ini, sebagai respons makin banyaknya kasus virus Corona di berbagai negara.

Sebelumnya, Pemerintah Arab Saudi menangguhkan sementara visa umrah, ziarah, dan wisata dari semua semua negara selama 14 hari, sejak Kamis (27/2/2020) lalu. Namun dengan begitu cepatnya penyebaran Covis-19. akhirnya penangguhan tersebut diperpanjang hingga sepanjanh tahun. Belum diketahui pasti, kapan penghentian ibadah umrah ini akan berakhir.

"Penundaan ini bersifat temporer, berlaku untuk penduduk di Arab Saudi ataupun mereka yang datang berkunjung," ujar pemerintah Arab Saudi dikutip Channel News Asia, Kamis (5/3/2020).

Pemerintah Arab juga melarang kunjungan ke dua Kota Suci agama Islam, Mekkah dan Madinah

"Pemerintah telah memutuskan untuk menangguhkan umrah sementara waktu bagi warga pendatang dan penduduk di kerajaan," sambungnya.

Arab Saudi sendiri mengkonfirmasi kasus pertama kasua virus Corona pada Senin (2/3/2020) llau setelah satu warganya yang kembali dari Iran dinyatakan positif terpapar.

Sebelumnya, Pemerintah Arab juga mengindikasikan akan menunda Ibadah Haji tahun ini. Penundaan ibadah haji dan umrah di tengah epidemi virus Corona dinilai langkah yang bisa dipahami. Pasalnya, dalam setahun, Arab Saudi kedatangan hingga 18,3 juta jamaah haji dan umrah dari berbagai negara di penjuru dunia.

Jika jutaan jammah berkumpul di satu tempat dan salah satunya terindikasi tertular virus Corona, maka penyebaran menjadi hal yang sulit dihindarkan.

Berharap Ibadah Haji Tetap Bisa Dilaksanakan
Sementara itu, Menteri Agama Fachrul Razi berharap kebijakan Pemerintah Arab Saudi menangguhkan sementara visa umrah tak merembet ke penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.

"Kalau kami semua inginnya seperti itu (haji tetap bisa berjalan)," kata Fachrul di Institut Daarul Quran, Tangerang, Banten, Kamis (5/3/2020).

Namun, Gachrul tak bisa memastikan kemungkinan penyetopan visa umrah oleh Arab Saudi tak berdampak pada penyelenggaraan haji. Pihakny masih menunggu sikap pemerintah Arab Saudi atas kebijakan ini ke depannya.

"Nanti kita tunggu. Kalau namanya kemungkinan masih kita tunggu nanti," jelasnya. (*)

Oleh: JuaraNews / fan