free hit counter code Arab Saudi Bagian Barat Menghijau, Kajian Ilmiah Sebut Akibat Intensitas Hujan Tinggi dan Panjang - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Arab Saudi Bagian Barat Menghijau, Kajian Ilmiah Sebut Akibat Intensitas Hujan Tinggi dan Panjang
    (@Mal_hothaly) Pengunungan Arab Saudi bagian barat menghijau akibat hujan deras dan panjang

    Arab Saudi Bagian Barat Menghijau, Kajian Ilmiah Sebut Akibat Intensitas Hujan Tinggi dan Panjang

    • Selasa, 10 Januari 2023 | 21:42:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews, Bandung – Selama berabad-abad kenampakan dataran Mekkah, Arab Saudi merupakan wilayah tandus dan kering. Namun, fenomena itu sirna setelah akun twitter @makkahregion mengunggah  video yang memperlihatkan pegunungan sekeliling kota suci umat Islam itu menghijau tertutup vegetasi rerumputan dan ilalang.

     

    Unggahan akun twitter resmi pemerintah Kota Makkah pada Sabtu (07/01/2023) itu terang saja mengundang berbagai tanggapan dan menjadi perbincangan netizen. Sebagian warga dunia maya takjub dan menyebut kenampakan itu sebagai hal yang mengagumkan.

     

    “Sebuah lembah tanpa budidaya, dan terima kasih kepada Tuhan bumi dan langit, gunung-gunung di sekitarnya menjadi hijau dan gembira, Segala puji bagi Tuhan kami,” tulis salah satu pengguna twitter, Ahmad Al-Assaf.

     

    Senada dengan Al-Assaf, pengguna twitter lain mengungkapkan rasa syukurnya seraya mendoakan keberkahan atas fenomena itu.

     

    "Alhamdulillah dan terima kasih kepada Tuhan saja, kami meminta Yang Mahakuasa untuk mengabadikan (tanaman hijau) sebagai berkah bagi kami dan melindunginya dari menghilang," timpal akun lain.

     

    Sementara itu, sebagian lainnya ada juga yang mengaitkan fenomena itu dengan kemungkinan yang bakal terjadi di masa depan. Abdul Madjid al-Khuwatir misalnya, dalam unggahannya ia menyebut fenomena itu dengan mengaitkannya pada salah satu hadits Rasulullah saw.

     

    “Ini mengingatkanku pada hadits: ‘Kiamat tidak akan datang hingga tanah Arab kembali menjadi padang rumput dan sungai’ HR Muslim,” tulisnya.

     

    Menanggapi kehebohan yang terjadi di jagat maya itu, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) menjelaskan fenomena itu sebagai akibat dari tingginya curah hujan yang terjadi di Arab Saudi sejak Desember 2022.

     

    “Aktivitas curah hujan tinggi di Arab Saudi sejak Desember 2022 dengan kecepatan yang sama dan hampir terus menerus, dalam jangka waktu yang sangat lama dibandingkan tahun-tahun sebelumnya menjadi salah satu penyebab beberapa daerah, terutama di wilayah barat Arab Saudi tertutup tanaman hijau,” ungkap Pengurus LPBINU M Ali Yusuf, dikutip NU Online, Senin (09/01/2023).

     

    Oleh karena itu, Ali menyebut bahwa fenomena itu sangat wajar terjadi di Arab Saudi. Apalagi menurutnya, tingginya curah hujan itu diiringi ketidakstabilan atmosfer yang berulang dan bertepatan dengan perluasan depresi Laut Merah serta aliran arus udara lembab di lapisan atmosfer membuat pegunungan dan wilayah gurun yang awalnya panas menjadi lembab.  

     

    “Nah, dari situlah tumbuh rerumputan yang membuat kawasan pegunungan di bagian barat Arab Saudi ini menghijau seperti yang terlihat di video itu,” jelasnya.  

     

    Senada dengan Ali, Saudi Press Agency menuliskan fenomena itu diakibatkan oleh hujan lebat yang berlangsung selama berminggu-minggu. Bahkan akibat curah hujan yang tinggi itu, di penghujung 2022 kota Jeddah dan Makkah sempat dilanda banjir bandang.(*)

    Aep

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Suhu Dingin, Waspadai Penyakit ISPA dan Flu
    Inilah Beberapa Daerah Bersuhu Dingin di Indonesia
    Misteri Penghuni Jin Kota Gaib Padang 12 Kalbar
    iBooming, Solusi Sukses Afiliasi di TikTok
    Sesar Lembang, Pahami Patahan di Tanah Parahyangan


    sponsored links