JuaraNews, Bandung – Dua penyerang Persib Bandung, David da Silva dan Ciro Alves menjadi duet paling mengerikan di Liga 1, khususnya pada musim 2023-2023, saat Maung Bandung tampil sebagai juara.

Total duo Brasil tersebut mencetak 45 dari 75 gol atau 60 persen dari koleksi gol Persib musim lalu. DDS mencetak 30 gol yang menasbihkannya menjadi top skorer, sedangkan Ciro meciptakan 16 gol. Ciro pun mencetak 15 asisst, yang sebagian besar untuk gol DDS.

Sayangnya duet maut tersebut, pada musim 2024-2025 ini agak terhambat dengan sering cederanya DDS. Tercatat dari 20 laga Persib sepanjang musim ini, DDS-Ciro hanya melakoni laga secara bersamaan sebagai starter, sebanyak 9 kali, dengan 5 laga di antaranya DDS tidak bermain penuh. Dalam 2 laga, DDS ditarik keluar karena cedera, dan di 3 lainnya, DDS masuk sebagai pemain pengganti di akhir-akhir babak kedua. Tak heran produksi gol duet DDS-Ciro menyusut drastis. Hingga Pekan 20 ini, keduanya baru mencetak 10 gol, dengan masing-masing mengoleksi 5 gol, bahkan 3 gol Ciro di antaranya dicetak saat DDS tidak bermain.

Namun dalam 2 laga terakhir, di saat DDS kembali mengalami cedera, Ciro memiliki tandem anyar di lini serang Persib, yakni Gervane Kastaneer yang baru bergabung pada bursa transfer paruh musim Liga 1 2024-2025 ini.

Memang duet Ciro dan Kastaneer yang mengantikan peran DDS, baru tercipta dalam 2 laga. Duet Ciro-Kastaner terjadi saat Persib menjamu Dewa United yang berakhir 0-2, dan saat menumbangkan Arema FC dengan skor 1-3. Namun duet keduanya belum terjadi sejak menit awal dan dalam waktu penuh atau full time.

Saat lawan Dewa, Kastaneer masuk menggantikan DDS yang cedera pada menit 55, sedangkan saat dijamu Arema, pemain berpaspor Curacao tersebut menggantikan Tyronne del Pino pada menit ke-73. Duet keduanya saat menghadapi Dewa, masih belum kelihatan hasilnya. Namun ketika melawan Arema, Ciro dan Kastaneer terlihat padu membongkar pertahanan lawan, kendati hanya bermain bersama selama 17 menit di waktu normal.

Ciro tampak bisa langsung nyetel berduet dengan Kastaneer, karena memang gaya bermain Kastaneer mirip dengan DDS, ketika diturunkan dalam skema 4-2-3-1 yang diterapkan Pelatih Bojan Hodak. Sama dengan saat berduet bersama DDS, kerja sama Ciro dan Kastanner lebih banyak mengandalkan umpan satu-dua yang dilakukan dengan cepat ketika berada di dekat gawang lawan. Kastaneer pun memiliki skill yang relatif sama dengan DDS, sehingga ia bisa mengimbangi permainan Ciro.

Di laga kontra Arema, Kastaneer mencetak gol perdananya bagi Persib, yang merupakan asisst dari Ciro. Gol pada menit 84 tersebut, tercipta atas kerja sama apik keduanya, yang diawali umpan Kastaneer ke Ciro yang berlari di sisi kanan pertahanan Arema.

Ciro yang menerima umpan matang, sebenarnya bisa saja mengeksekusinya langsung ke gawang, namun ia memilih mengoper balik ke Kastaneer yang berada di posisi lebih bebas untuk melepaskan tendangan ke gawang. Hasilnya, dengan sekali kontrol, Kastaneer menendang bola ke gawang yang tak bisa diantisipasi kiper Lucas Frigeri, yang membuat Persib unggul 3-1 atas Arema.

Ciro sendiri menilai, Kastaneer merupakan pemain yang sangat bagus. Dia menyebut, pemain bernomor punggung 8 tersebut bermain dengan bagus dan menjalin kerja sama yang bagus dengannya.

"Dia (Kastaneer) merupakan pemain yang sangat bagus dan sangat kuat," ujar Ciro, seusai laga Persib kontra Arema di Stadion Gelora Soepriadi, Blitar, Jumat (24/1/2025) lalu.

"Saya melakukan sprint lalu mengoper kembali bolanya kepada dia, lalu terjadi gol (oleh Kastaneer), permainan yang sangat bagus," sambungnya.

Duet Ciro-Kastenner pun bukan tidak mungkin akan kembali diandalkan Coach Hodak, saat Persib menjamu PSM Makassar pada Pekan 21 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Sabtu (1/2/2025) mendatang. Bahkan tidak menutup kemungkian duet Ciro-Kastaneer akan diturunkan sejak menit awal, jika ternyata DDS masih belum siap untuk dimainkan. (*)

Oleh: deni mulyana sasmita / den