DPRD Dorong Pembangunan Asrama Haji Indramayu
- 30 Januari 2025 | 09:41:00 WIB
DPRD Jabar mendorong optimalisasi, percepatan pembangunan dan pelayanan Asrama Haji Indramayu sebagai persiapan penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 2025.
DPRD Jabar mendorong optimalisasi, percepatan pembangunan dan pelayanan Asrama Haji Indramayu sebagai persiapan penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 2025.
KEBERADAAN pagar bambu laut di sejumalah perairan, menjadi polemik di masyarakat.
JuaraNews Bandung - Kue Keranjang menjadi makanan khas yang tidak pernah absen dalam perayaan tahun baru Imlek. Kue ini lebih dikenal dengan sebutan dodol China.
Dalam bahasa Mandarin, kue keranjang adalah Nian Gao atau Niangao yang yang artinya kue tahun. Kue keranjang yang terbuat dari tepung ketan dan gula ini memiliki makna membawa keberuntungan.
Dilansir dari berbagai sumber, kue keranjang biasanya dijadikan makanan penutup dalam acara tahun baru Imlek.
Nian gao pengucapannya sama seperti gao yang berarti tinggi. Pengucapan niangao terdengar seperti 'tahun tinggi'.
Dalam kepercayaan orang Tionghoa, nian gao melambangkan pendapatan dan kedudukan yang lebih tinggi, anak-anak tumbuh dengan baik, dan dipercaya sepanjang tahun menjadi lebih baik.
Karena alasan itulah, memakan nian gao atau kue keranjang saat Imlek dianggap membawa keberuntungan. Seperti makna pengucapannya, kue keranjang dipercaya membuat kehidupan lebih tinggi atau mengarah kepada kebaikan.
Sejarah Kue Keranjang
Menurut cerita rakyat China, setelah sepanjang tahun berada di rumah warga, Dewa Dapur akan membuat laporan kepada Kaisar Langit setiap akhir tahun. Orang-orang khawatir Dewa Dapur melaporkan hal buruk kepada Kaisar Langit.
Sehingga untuk menutup mulut Dewa Dapur, orang-orang memberikan kue keranjang agar Dewa Dapur tidak menjelek-jelekkan rumah warga. Sehingga kue keranjang selalu dipersembahkan sebelum tahun baru Imlek.
Kue keranjang digunakan sebagai sesaji pada persembahyangan leluhur selama pada tujuh hari jelang tahun baru Imlek. Dan, tradisi kue keranjang tersebut dilakukan hingga hari ini.
Makna Kue Keranjang
Kue keranjang bulat tak berujung melambangkan terikat tanpa batas. Sehingga bermakna keluarga yang merayakan Imlek selalu rukun dan bersama sepanjang tahun.
Membagikan kue keranjang saat Imlek melambangkan rezeki dan kemakmuran. Kue keranjang diharapkan membawa berkah dan kemakmuran untuk si pemberi maupun penerimanya. Juga sebagai simbol saling menolong.
Sementara teksturnya yang lembut dan kenyal menggambarkan keuletan, kegigihan, dan daya juang tinggi. Tekstur ini bermakna persaudaraan semakin erat dan menyatu setahun ke depan.
Kue keranjang yang bertahan lama bermakna hubungan yang awet dan berkualitas. Rasa manisnya bermakna sukacita atau kegembiraan dalam hidup. Dan, susunannya yang bertingkat dan mengerucut memiliki makna rezeki dan kemakmuran semakin meningkat.
Terakhir, proses pembuatannya yang memakan waktu lama bermakna sabar, kegigihan, keuletan, daya juang, keteguhan hati dalam meraih sesuatu yang diinginkan. Sehingga mendapatkan hasil maksimal dan terbaik. (*)
bas
0 KomentarKUE Keranjang menjadi makanan khas yang tidak pernah absen dalam perayaan tahun baru Imlek. Kue ini lebih dikenal dengan sebutan dodol Selengkapnya..
BELASAN Belasan ribu pecinta musim cadas tumpah ruah di Lapangan Pussenif, Kota Bandung, Minggu (26/1/2025), menyaksikan Supermusic United Day Selengkapnya..
DESA merupakan sumber kehidupan yang menyelaraskan interaksi manusia dengan Selengkapnya..
GIZI seimbang yaitu susunan asupan sehari-hari yang jenis dan jumlah zat gizinya sesuai dengan kebutuhan Selengkapnya..
DESA Neglawangi Kabupaten Bandung, tengah mempersiapkan diri menjadi destinasi wisata pada tahun 2025. Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
BELASAN Belasan ribu pecinta musim cadas tumpah ruah di Lapangan Pussenif, Kota Bandung, Minggu (26/1/2025), menyaksikan Supermusic United Day 8.