Perda No.5 Tahun 2023 Diharapkan Bantu Pekerja
- 20 Januari 2025 | 19:23:00 WIB
PERDA Nomor 5 Tahun 2023 bertujuan untuk meningkatkan perlindungan tenaga kerja melalui jaminan sosial ketenagakerjaan di Jabar.
PERDA Nomor 5 Tahun 2023 bertujuan untuk meningkatkan perlindungan tenaga kerja melalui jaminan sosial ketenagakerjaan di Jabar.
BENCANA gempa yang diakibatkan oleh terjadinya pergeseran lempengan (Megatrusht) harus menjadi perhatian dan disikapi dengan kesiapsiagaan.
JuaraNews, Bandung - Viral sebuah unggahan foto dan narasi gadis cantik bernama Prischa Laura yang mengalami penganiayaan oleh oknum polisi yang bertugas di Polda Jabar.
Unggahan yang beredar di media sosial (medsos) Instagram. Korban menggunakan akun @prischalauraa_ menceritakan nasib malang yang dialaminya. Unggahan itu pun sampai saat ini telah dilihat oleh ribuan netizen.
Ribuan netizen memberikan komentar dalam unggahan itu. Selain narasi kejadian, Prischa juga mengunggah foto-foto luka lecet dan lebam di wajah serta lengan.
Dalam unggahan tersebut, Prischa menceritakan, awalnya dia tak ingin mengungkapkan masalah yang dialami selama empat bulan lalu. Dia mengaku bingung mau menceritakan ke mana dan kepada siapa.
"Sebenarnya masalah ini dari Maret 2024. Aku dipukul di bagian mulut dan pelipis mata sampai dirawat selama dua minggu. Aku dianiaya oknum berinisial A dan berdinas di Biddokes Polda Jabar. Aku merasa trauma sama masalah ini sebenarnya, sampai konsultasi ke psikolog. Kejadian ini terjadi pada saat dia sedang menjaga gudang di salah satu daerah di Cirebon dan aku diminta mendatanginya ke sana," tulis Prischa dalam unggahannya.
Sesampainya di lokasi, tulis Prischa, dia diajak ke satu ruangan. Di tempat itu, Prischa tak sengaja melihat notifikasi direct message (DM) di Instagram ponsel oknum tersebut. Tiba-tiba, oknum tersebut marah, mencekik leher, menjambak rambut hingga memukul wajah korban.
"Di sini aku bukan mau menjual kesedihan atau hal lainnya. Tapi, pemukulan ini berlanjut dari Agustus sampai akhir Oktober setelah dia pindah ke Bandung. Dia mempertahankan aku bukan karena sayang tapi hanya takut kalau aku speak up ke orang-orang," ujar Prischa.
"Jadi, setelah kejadian aku enggak mau visum bukan tanpa alasan tapi aku selalu disuap dengan janji-janji dan bodohnya aku percaya," tutur dia.
Prischa memutuskan tak ingin menyalahkan diri sendiri sehingga mencoba speak up (bicara) agar tak ada korban selanjutnya. Menurut Prischa, bukan waktunya untuk menyalahkan diri sendiri karena nasi sudah menjadi bubur.
"Tujuan aku speak up biar ga ada korban selanjutnya. Aku ga bisa merubah apa yang sudah terjadi tapi semoga aku bisa merubah apa yang akan terjadi," ucap Prischa.
Menanggapi unggahan Prischa yang viral di medsos, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Jules Abraham Abast angkat bicara. Kabid Humas mengatakan, informasi tersebut akan ditindaklanjuti dan akan dilakukan penyelidikan.
"Saat ini sedang dilakukan penyelidikan oleh Propam. Kalau memang terbukti bersalah maka akan langsung diproses lanjut. Nanti akan diinformasikan kalau ada perkembangannya," kata Kabid Humas Polda Jabar, Selasa (24/12/2024). (*)
Rdsp
0 KomentarPEMKOT Bandung melalui Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung terus melakukan pencegahan Selengkapnya..
SEKOLAH Tinggi Ilmu Komunikasi (Stikom) membatalkan 233 ijazah mahasiswa yang lulus pada periode 2018-2023. Selengkapnya..
KORBAN yang tinggal di Jalan Cipicung Hilir, Ciumbuleuit, Kota Bandung, terlihat linglung dengan tatapan mata Selengkapnya..
PEMERIKSAAN dilakukan di Balai Pengembangan Kompetensi PUPR Wilayah IV Bandung, Kamis, Selengkapnya..
PEMKOT Bandung mendesak pengembang aplikasi koin Jagat bertanggung jawab dengan kerusakan yang terjadi di taman-taman Kota Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
LAYANAN Mobil SIM Keliling Online hadir di sejumlah tempat di wilayah Kota Bandung Raya. Berikut ini jadwal dan lokasinya:
ACHYADI sosok bapak pemilik sepeda tua yang juga melukis tokoh tokoh sejarah pejuang kemerdekaan Indonesia.
PEMKOT Bandung melalui Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung terus melakukan pencegahan HIV/AIDS.
SEBANYAK 21 Kepala Keluarga (KK) Jalan Batu Api, Kota Bandung terpaksa harus segera angkat kaki dari kediamannya yang sudah dihuni puluhan tahun.