free hit counter code Jelang Nataru Sejumlah Bahan Pokok Alami Kenaikan - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


    Jelang Nataru Sejumlah Bahan Pokok Alami Kenaikan
    (juaranews/agus warsudi)

    Jelang Nataru Sejumlah Bahan Pokok Alami Kenaikan

    • Jumat, 20 Desember 2024 | 17:14:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews, Bandung - Menjelang perayaan Natal dan tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Sejumlah bahan pokok di Pasar Kosambi, Jalan A Yani, Kota Bandung mengalami kenaikan.

     

    Lonjakan kenaikan bahan pokok diantaranya, telur ayam dan berbagai jenis cabai, sedangkan harga dan ketersediaan komoditas lain relatif stabil. 

     

    Salah satu pedagang telur Badi (40) mengatakan, saat ini, harga telur berkisar antara Rp31.000 hingga Rp32.000 per kilogram (kg). Harga tersebut naik dari sebelumnya hanya Rp28.000 per kilogram.

     

    "Harga telur naik seminggu terakhir, berkisar antara Rp31.000-Rp32.000 per kilogram," kata Badi di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Jumat (20/12/2024).

     

    Ditempat yang sama Imas, pedagang cabai mengatakan, harga cabai TW dan cabai tanjung naik. Saat ini, harga kedua jenis cabai itu Rp60.000 per kg. Sedangkan harga cabai keriting naik dari Rp46.000 menjadi Rp50.000 per kg. Harga cabai rawit naik dari Rp40.000 menjadi Rp50.000 per kg. 

     

    Selain itu, harga beberapa komoditas juga naik, seperti jahe dari Rp30.000 menjadi Rp50.000 per kg. Harga tomat dari Rp18.000 menjadi Rp20.000 per kg.

     

    "Bingung mau jual ke pembeli juga, tahun lalu mah (jahe) gak naik," kata Imas.

     

    Sementara itu, harga komoditas bahan pokok lain relatif stabil. Daging ayam potong yang hanya naik Rp1.000 hingga Rp 2.000. Namun, harga tersebut relatif masih normal. 

     

    "Harga daging ayam potong normal. Kenaikannya hanya Rp1.000 hingga Rp2.000," tutur Imas. 

     

    Menyikapi hal tersebut, Wadirkrimsus Polda Jabar AKBP Maruly Pardede mengatakan, akan terus melakukan monitoring terkait harga-harga bahan pokok di sejumlah pasar tradisional dan pasar modern jelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. 

     

    Hal itu dilakukan agar harga tetap stabil dan tidak mengalami kenaikan signifikan. "Salah satu antisipasinya melakukan monitoring," kata Wadirreskrimsus.

     

    AKBP Maruly menyatakan, jajaran pun telah diinstruksikan untuk mengecek ke supplier agar tidak terjadi hambatan atau gangguan dalam pendistribusian bahan pokok. Dengan begitu, harga-harga tidak mengalami kenaikan. 

     

    "Jangan sampai ada sumbatan jalur distribusi sehingga tidak menghambat stok yang dapat menyebabkan kenaikan (harga)," ujar AKBP Maruly.

     

    "Ditreskrimsus Polda Jabar bersama instansi terkait mengecek harga dan ketersediaan bahan pokok menjelang Natal dan tahun baru di Pasar Kosambi, Kota Bandung," tutur Wadirreskrimsus. 

     

    AKBP Maruly Pardede menegaskan, tes fisik dan tes laboratorium dilakukan untuk memastikan bahan pokok penting (bapokting) di Pasar Kosambi bebas dari bahan-bahan kimia berbahaya. Satgas Pangan juga melakukan pengecekan terhadap harga bapokting.

     

    "Dari random sampling Bapokting di wilayah Kota Bandung, yang pertama dari 14 item bahan pokok yang diuji lab ya di mobil lab kita ini bahwa semuanya terhindar dari yang namanya bahan pestisida. Kemudian bahan-bahan pengawet berbahaya bagi kondisi tubuh atau keamanan tubuh, yang ketiga layak atau tidaknya. Semuanya itu layak dan bisa dikonsumsi dengan baik," ucap AKBP Maruly.

     

    Wadirreskrimsus memastikan, ketersedian bapokting di wilayah Kota Bandung cukup untuk hari raya Natal dan tahun baru. 

     

    "Tadi kita langsung cek, tanya, dan interview dengan para pedagang. Stok untuk Natal dan tahun baru ke depan cukup. Harga Rp32.000 per kilogram. Memang ada kenaikan," ujarnya.

     

    Maruly mengatakan, pihaknya telah melakukan antisipasi apabila terjadi kenaikan harga bahan pokok menjelang harj raya Natal. Salah satunya, adalah melakukan pengecekan langsung ke pihak distributor.

     

    "Memang ada beberapa tadi yang dari suppliernya agak sulit. Kita coba nanti cek ke hulunya, sehingga jangan sampai ada sumbatan-sumbatan jalur distribusi yang mungkin bisa kita pecah, sehingga tidak terhambat dengan stok yang mungkin akan menimbulkan naikan harga," tutur Wadirreskrimsus. (*)

    Rdsp

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Jelang Nataru Sejumlah Bahan Pokok Alami Kenaikan
    Korupsi Proyek Gedung RSUD Al Ikhsan Terbongkar
    Pemantapan Jalan di Jabar Baru 86,7 Persen
    Bangunan Liar di Kiaracondong Bandung Ditertibkan
    Ribuan Personel Amankan Nataru di Kota Bandung

    Editorial


      Info Kota


        Inspirasi