free hit counter code Pemprov Target Kasus TBC di Jabar Turun 80 Persen - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


    Pemprov Target Kasus TBC di Jabar Turun 80 Persen
    bas Plh Asisten Daerah 1 Pemprov Jabar, Dodo Suhendar

    Pemprov Target Kasus TBC di Jabar Turun 80 Persen

    • Rabu, 21 Februari 2024 | 16:30:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews Bandung  - Kasus tuberkulosis (TBC) di Jawa Barat pada tahun 2023 menyentuh angka 160.000. Kasus tersebut menyebar 6 Daerah.

     

    Plh Asisten Daerah 1 Pemprov Jabar, Dodo Suhendar mengatakan 6 tersebut diantaranya, Bogor, Kota Bandung, Bekasi, Kabupaten Bekasi dan kabupaten Bandung.

     

    Dodo menyebut, berbagai usaha untuk memerangi tuberkulosis terus digaungkan. Salah satunya upaya kolaboratif untuk mempercepat deteksi bersama Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID). 

     

    Tak hanya deteksi, pengobatan hingga pencegahan harus disoroti guna memajukan penanggulangan TBC di Jawa Barat yang jumlah penduduknya hampir 50 Juta lebih.

     

    Dodo menargetkan ke depan  penanggulangan TBC di Jabar adalah memastikan pasien menuntaskan pengobatannya. Agar Jabar terbesar dari TBC di tahun mendatang

     

    “Berobat sampai tuntas, jangan hanya setengahnya. Diharapkan yang sembuhnya juga 100 atau di atas 80 persen, sekarang baru 50 persen,” kata Dodo usai disela Peluncuran USAID Bebas-TB Tingkat Jawa Barat dan Penyusunan Rencana Kerja Terpadu di Bandung, Rabu (21/2/2024).

     

    Sementara itu, Direktur P3M Kementerian Kesehatan, Imran Pambudi mengapresiasi kinerja pemprov Jabar dalam menanggulangi kasus tuberkulosis. Hal itu dilihat dari menurunnya kasus di setiap tahunya.

     

    “Dilihat dari capaiannya, Jabar  itu cukup bagus. Dimulai penemuan kasus, pengobatan hingga menyelesaikan pengobatan,” kata Imran Pambudi.

     

    Kendati begitu, dia meminta pemprov Jabar untuk terus menangani kasus TBC minimal dengan pengobatan yang rutin selama 6 bulanan.Dia menyebut, penyakit TB harus senantiasa diperhatikan, lantaran salah satu penyakit menular. 

     

    “Penyakit menular yang bisa menyerang siapa saja, bisa menyerang semua umur dari anak-anak, dewasa, dan lansia,” tuturnya. 

     

    Tuberkulosis mampu menyerang semua organ kecuali dua rambut dan kuku. “Jadi teori semua organ yang dialiri darah itu bisa terkena, biasanya ada TBC paru ada juga TBC tulang dan ada yang sampai ke otak gejalanya juga bukan batuk pilek, tap sudah kejang,” paparnya. 

     

    Penyebabnya antara lain bakteri Mycobacterium tuberculosis . Bakteri ini sudah ada sejak jutaan tahun yang lalu. 

     

    “Jadi TBC itu termasuk penyakit yang paling tua. Bakteri yang sama, yang sudah menginfeksi orang juta tahun  yang lalu, tapi sampai sekarang belum bisa diberantas,” paparnya. 

     

    Di Indonesia, kata dia, faktor risiko orang yang terkena tuberkulosis paling besar adalah perokok, kekurangan nutrisi hingga alkohol. Kemudian, multi faktor orang yang mudah terkena tuberkulosis gizinya kurang, ekonomi kurang baik sehingga rumah kurang ventilasi udara. 

     

    “Orang yang terkena penyakit itu dengan ekonomi kurang bagus, jadi harus dibantu. Contoh lain umpanya pada pekerjaan yang kena tuberkulosis tidak boleh di phk atau dikeluarkan, justru perusahaan harus mendukung pengobatan, boleh diberi cuti jangan di keluarkan,” paparnya. (*)

    bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Dinkes Masifkan Sosialisasi Cegah DBD di Sekolah
    Pendaftaran PPK Resmi di Buka KPU Kota Bandung
    Eliya Susilowati Prof Pertama Poltekesos Bandung
    Pendakwah Harus Ikuti Perkembangan Zaman
    Braga Bakal Bebas Kendaraan Tiap Akhir Pekan

    Editorial


      Info Kota


        Inspirasi