free hit counter code Dewi Asmara Ingatkan Pentingnya Gotong-Royong Dalam Pencegahan Stunting - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


     Dewi Asmara Ingatkan Pentingnya Gotong-Royong Dalam Pencegahan Stunting

    Dewi Asmara Ingatkan Pentingnya Gotong-Royong Dalam Pencegahan Stunting

    • Jumat, 18 November 2022 | 21:57:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews, Sukabumi - Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Dewi Asmara mengingatkan pentingnya peran aktif masyarakat dalam mempercepat penurunan stunting di daerah. 

     

    Peran tersebut bisa dilakukan dengan cara-cara sederhana. Warga hanya perlu bergotong-royong membangun kepedulian melalui hal-hal kecil yang bisa dilakukan setiap hari di rumah masing-masing.

    .

    “Kita sebagai anggota masyarakat jangan menyerahkan semua urusan kepada pemerintah. Jangan bilang bukan urusan saya. Karena kalau susah, susah semua. Nah, marilah kita bergotong-royong karena Pancasila juga mengamatkan kita sebagai warga negara untuk senantiasa gotong-royong,” ungkap Dewi saat menjadi narasumber Kampanye Percepatan Penurunan Stunting di Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Cikembar, Sukabumi, Jumat 18 November 2022.

     

    Dia mencontohkan, jika dalam sebuah lingkungan terdapat keluarga tidak mampu, maka para tetangga sudah seharusnya turut tangan untuk membantu. Sebut saja misalnya dengan mengumpulkan beras secara rutin. Tak perlu banyak, cukup hanya dengan satu atau dua genggam. Beras tersebut dikumpulkan di tingkat rukun tetangga (RT) atau rukun warga (RW) untuk kemudian disalurkan kepada keluarga prasejahetra.

     

    “Jika sehari dua genggam misalnya, katakanlah seminggu kita ambil, jadi banyak dan tidak terasa. Sebut saja misalnya dari satu rumah dua genggam, berarti seminggu enam genggam, berarti sebulan 24 genggaman. Mungkin sekitar 200 gram. Bayangkan itu jika orang yang masih bisa berbagi mau mengumpulkan, hasilnya bisa signifikan. Jika dikoordinir bisa membantu mereka yang tidak mampu seara sosial-ekonomi,” Dewi mencontohkan.

     

    Tak hanya beras, pola gotong-royong juga bisa dilakukan dalam jenis makanan berbeda. Sebut saja misalnya kacang hijau. Sebagai salah satu sumber makanan bergizi, kacang hijau bisa menjadi salah satu makanan tambahan untuk anak-anak di perdesaan. Lagi-lagi tak perlu banyak, melainkan cukup dengan 1 ons misalnya.

     

    "Taruhlah lah seroang membeli 1 ons sebulan, bergantian. Bulan ini yang nomor rumahnya ganjil, bulan depan yang nomor rumahnya genap. Khusus bagi yang mampu tentu saja. Kalau itu dikumpulin, itu bisa menambah gizi anak-anak yang ada di kampung kita. Ini menjadi salah satu cara mencegah munculnya stunting baru,” ungkap Dewi.

     

    "Jadi, jangan mikir yang penting anak sorangan beres. Anak lain mah kumaha engke. Ingat, setelah nanti besar, kita sebagai masyaakat itu akan saling membutuhkan. Bayangkan kalau semua orang pinter, maunya kerja di kantor, gak ada yang mau jadi petani, mau makan apa kita? Gak ada yang mau menjadi nelayan, gak bisa kan kita makan ikan kalengan terus tiap hari. Begitu juga pekerjaan-pekerjaan lain. Di sinilah pentingnya kita bergotong-royong. Bahkan, untuk hal-hal kecil sekalipun,” tambah Dewi.

    ude

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Pemkot Bekasi Segera Atur Titik Penjualan Minol
    Pembangunan Hotel Fox di Mustika Jaya Dihentikan
    Peluncuran Program Penanganan PPKS Perkotaan
    SOKSI Harus Adaptif Dengan Perkembangan Zaman
    Anti Komunis dan Kekaryaan tak Boleh Terlepas

    Editorial



      sponsored links