free hit counter code Peringati HSN, Mahfud MD Sebut Tak Ada Islamofobia, Umat Islam Diperhitungkan di Indonesia - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Peringati HSN, Mahfud MD Sebut Tak Ada Islamofobia, Umat Islam Diperhitungkan di Indonesia
    (Foto: Ist) Peringatan Hari Santri Nasional 2022 di Kantor Kemenko Polhukam, Kamis, (21/10/2022)

    Peringati HSN, Mahfud MD Sebut Tak Ada Islamofobia, Umat Islam Diperhitungkan di Indonesia

    • Jumat, 21 Oktober 2022 | 14:37:00 WIB
    • 0 Komentar

    Jakarta, juaranews – Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan keberadaan ummat Islam di Indonesia sangatlah diperhitungkan. Hal ini dikarenakan saat ini, kaum santri telah mengalami mobilitas vertikal sosial yang sangat tinggi, dimana mereka mengisi pelbagai peran dalam kehidupan ekonomi, sosial, budaya dan pemerintahan.

    "Itu semua membantah tudingan bahwa di Indonesia terjadi Islamofobia. Kaum santri bisa melesat melalui mobilitas vertikal yang lebih cepat, justru karena tidak ada Islamofobia di negeri ini," ungkap Mahfud dalam acara Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2022, di kantor Kemenko Polhukam, Kamis (21/10/2022).

    Dalam politik, Islam tidaklah dibenci dan ditakuti di Indonesia. Maffud mencontohkan, mereka yang mengikuti kontestasi politik selalu memperhatikan dukungan umat Islam dan kaum santri.

    "Setiap kontestasi politik juga di Indonesia itu selalu memperhatikan dukungan umat Islam dan kaum santri. Tidak mungkin orang ikut kontestasi politik kok mengatakan 'saya tidak mau santri', 'saya tidak mau Islam'. Itu tidak mungkin," ujar Mahfud.

    Ini merupakan realitas bahwa di Indonesia itu tidak ada Islamofobia. Negara melindungi kepercayaan warganya. Bahkan, menurut Mahfud, keberadaan santri pun diakui oleh pemerintah, hingga ditetapkan Hari Santri setiap 22 Oktober.

    "Tidak ada lagi rasa takut terhadap Islam, karena tidak ada Islamofobia di negara ini yang dilakukan oleh negara," jelas Mahfud, dalam acara yang juga digadang-gadang sebagai 'Halaqah Kebangsaan' yang mengambil tema ‘Ideologi Negara Ideologi Santri’ itu.

    Meski demikian, Mahfud mengakui jika dalam masyarakat terjadi kasus-kasus seperti gesekan antarumat beragama. Namun, dirinya memastikan kasus itu hanya sedikit terjadi.

    "Tidak ada Islamofobia di Indonesia. Islamofobia hanya terjadi di dalam masyarakat secara perseorangan,” jelasnya.

    Aep

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Job Fair Diharapkan Bisa Turunkan Pengangguran
    Bey Machmudin: Hati-hati, Marak Investasi Bodong
    UPI Siap Jadi Agen Penggerak Pengelolaan Sampah
    Rutilahu Diharapkan Bisa Dikelola oleh Masyarakat
    Buruh Sosialisasikan Putusan MK soal UU Cipataker

    Editorial



      sponsored links