free hit counter code Sri Mulyani Targetkan Pendapatan Negara Rp2.463 Triliun Dalam APBN 2023 - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Sri Mulyani Targetkan Pendapatan Negara Rp2.463 Triliun Dalam APBN 2023
    (Foto: Ist) Menkeu, Sri Mulyani

    Sri Mulyani Targetkan Pendapatan Negara Rp2.463 Triliun Dalam APBN 2023

    JAKARTA, JuaraNews - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, pendapatan negara dalam APBN Tahun 2023 ditargetkan sebesar Rp2.463 triliun. Pendapatan ini terdiri atas Penerimaan Perpajakan sebesar Rp2.021,2 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp441,4 triliun.

    Sementara itu, Belanja Negara direncanakan sebesar Rp3.061,2 triliun, yang dialokasikan melalui Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp2.246,5 triliun serta Transfer ke Daerah dan Dana Desa sebesar Rp814,7 triliun.

    "Saya sangat menghargai dukungan DPR untuk terus melanjutkan kebijakan ekonomi dan keuangan negara yang tepat, efektif, dan terkoordinasi. Semua demi Indonesia yang tetap tangguh dan tumbuh, bertransformasi menjadi negara yang semakin maju, makmur, adil, dan merata," tulis Sri Mulyani dikutip dari akun Instagram @smindrawati di Jakarta, dikutip iNews, Jumat (30/9/2022).

    Selain itu, defisit APBN TA 2023 ditetapkan sebesar 2,84 persen dari PDB (secara normal Rp598,2 triliun). Defisit ini merupakan penurunan secara bertahap dari 6,14 persen pada tahun 2020, 4,57 persen pada tahun 2021 dan 4,50 persen dalam Perpres 98 Tahun 2022.

    Sri Mulyani menambahkan, APBN 2023 kembali didesain sebagai instrumen stabilitasi (shock absorber) agar dampak negatif kenaikan harga komoditas dapat ditekan seminimal mungkin.

    Keputusan pemerintah bersama DPR untuk melakukan konsolidasi fiskal pada tahun 2023 merupakan keputusan yang benar dan sungguh penting, strategis, dan tepat waktu.

    "Mengembalikan kesehatan APBN yang telah bekerja extraordinary selama ini adalah langkah bijak dan tepat dalam menghadapi turbulensi global dan melesatnya cost of fund yang begitu cepat," tuturnya.

    Aep

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Bey Machmudin: Hati-hati, Marak Investasi Bodong
    UPI Siap Jadi Agen Penggerak Pengelolaan Sampah
    Rutilahu Diharapkan Bisa Dikelola oleh Masyarakat
    Buruh Sosialisasikan Putusan MK soal UU Cipataker
    LPI Gelar Diskusi soal Politik Identitas

    Editorial



      sponsored links