free hit counter code APBN 2022 Defisit, Sri Mulyani: Indonesia Tetap Catatkan Rasio Utang Terhadap PDB Secara Moderat - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    APBN 2022 Defisit, Sri Mulyani: Indonesia Tetap Catatkan Rasio Utang Terhadap PDB Secara Moderat
    Menkeu Sri Mulyani mengklaim defisit APBN moderat saat pandemi dibanding negara lain

    APBN 2022 Defisit, Sri Mulyani: Indonesia Tetap Catatkan Rasio Utang Terhadap PDB Secara Moderat

    Jakarta, JuaraNews – Meskipun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 mengalam defisit, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, posisi defisit APBN selama pandemi Covid-19 lebih moderat dibanding negara lain. Dibanding tahun 2020 dan 2021 yang deficit sebesar 10.7 persen, tahun ini, defisit APBN Indonesia turun sebesar 6,14 persen, menjadi 4,57 persen.

    Sri Mulyani mengatakan, belanja APBN selama pandemi Covid-19 ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan penanganan pandemi. Misalnya, untuk beli vaksin dan pengobatan pasien Covid-19.

    "Jumlah defisit yang meningkat di Indonesia relatif moderat dibandingkan negara yang harus menggunakan instrumen fiskalnya selama pandemi dengan jauh lebih banyak. Bahkan ada negara yang jumlah defisitnya dua kali lipat dari Indonesia," kata dia dalam Seminar Nasional Badan Keahlian Sekretariat Jenderal DPR RI dengan tema 'Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Berkelanjutan di Tengah Tantangan Dinamika Global' di Jakarta, sebagaimana dirilis iNews, Rabu (19/10/2022).

    Adapun akumulasi defisit fiskal 2020 dan 2021 negara lain, seperti Singapura sebesar 6 persen, Malaysia mencapai 10,1 persen, Filipina tembus 12,2 persen, Thailand 12,6 persen, dan Australia 16,3 persen. Sementara negara yang akumulasi defisitnya selama dua tahun melebihi 20 persen, di antaranya Inggris yang mencapai 20,7 persen dan AS tembus 24,7 persen.

    "India yang pertumbuhan ekonominya 6 persen, dalam dua tahun terakhir ini defisit APBN-nya melonjak hingga 24,7 persen," ujarnya.

    Dia menuturkan di tengah situasi defisit seperti itu, Indonesia tetap mencatatkan rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) yang moderat. Adapun rasionya 40,7 persen pada 2021, yang turun menjadi 37,9 persen pada Juli 2022. Sementara tahun ini Indonesia menargetkan defisit APBN 3,92 persen. Sedangkan pada tahun depan turun menjadi 2,84 persen.

    "Konsolidasi fiskal menjadi agenda utama setelah selama pandemi Covid-19, defisit APBN diperbolehkan di atas 3 persen," ucapnya.

    Aep

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Job Fair Diharapkan Bisa Turunkan Pengangguran
    Bey Machmudin: Hati-hati, Marak Investasi Bodong
    UPI Siap Jadi Agen Penggerak Pengelolaan Sampah
    Rutilahu Diharapkan Bisa Dikelola oleh Masyarakat
    Buruh Sosialisasikan Putusan MK soal UU Cipataker

    Editorial



      sponsored links