free hit counter code Tunjukan Gelaja Cacar Monyet, Dinkes Kota Tasikmalaya Isolasi Seorang Pasien - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Tunjukan Gelaja Cacar Monyet, Dinkes Kota Tasikmalaya Isolasi Seorang Pasien
    (Foto: gettyimages Ilustrasi

    Tunjukan Gelaja Cacar Monyet, Dinkes Kota Tasikmalaya Isolasi Seorang Pasien

    • Sabtu, 10 September 2022 | 20:39:00 WIB
    • 0 Komentar

    TASIKMALAYA, Juaranews – Seorang pasien yang dicurigai suspek cacar monyet atau monkeypox di Tasikmalaya kini menjalani isolasi. Upaya isolasi yang dilakukan oleh Dinkes Tasikmalaya itu didasarkan atas gejala yang dialami oleh pasien tersebut.

    Gejala tersebut, sebagaimana dijelaskan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Tasikmalaya Asep Hendra, antara lain seperti adanya bintik-bintik berair di kulit. Selama menjalani isolasi, pasien yang dicurigai suspek monkeypok itu mendapatkan penanganan medis intensif di RS dokter Soekardjo Kota Tasikmalaya.

    “Kondisi terakhir (pasien) saat ini diisolasi karena dokter curiga pasien cacar monyet," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Tasikmalaya Asep Hendra kepada wartawan, Jumat (9/9/2022).

    Untuk memastikan benar atau tidaknya kecurigaan tersebut, Asep Hendra menyatakan, tim kesehatan di lapangan sedang mengumpulkan data terhadap pasien tersebut untuk memastikan kondisi kesehatannya terpapar cacar monyet atau tidak.

    Tim telah mengambil sampel darah pasien untuk dilakukan uji laboratorium, setelah itu hasilnya akan disampaikan kepada publik.

    "Kami kan harus ambil sampelnya dulu. Lalu sampel itu diperiksa, dan hasilnya baru keluar beberapa hari kemudian," ujar Asep Hendra.

    Dia menuturkan status pasien yang diisolasi itu masih dicurigai, belum suspek karena ada beberapa kriteria yang belum bisa diputuskan terjangkit cacar monyet atau bukan.

    "Ini kan baru kecurigaan dari dokter yang memeriksanya. Dicurigai cacar monyet belum suspek. Kalau suspek kan harus memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Saat ini tim epidemiologi sedang mengumpulkan data-datanya. Kalau datanya sudah lengkap nanti akan dirilis oleh kepala dinas, sekda, atau wali kota,” tuturnya.

    Petugas kesehatan, kata Asep Hendra, akan menanyakan lebih lanjut terkait riwayat kesehatan dan perjalanannya, termasuk memeriksa kondisi kulit yang terdapat bintik-bintik di kulit. Namun karena semua jenis cacar seperti itu.

    "Gejalanya hampir sama dengan penyakit cacar lain seperti cacar air dan lainnya. Kita tidak bisa langsung dapat menyimpulkan bahwa itu sebagai gejala cacar monyet karena apabila hanya melihat kondisi kulit, bisa jadi akan salah mendiagnosis," ucap Asep Hendra.

    Sementara itu, Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUD dr Soekardjo, Titie Purwaningsari mengungkapkan pasien yang diisolasi tersebut adalah perempuan berusia 16 tahun. Pasien yang merupakan warga kecamatan Tamansari, Tasikmalaya itu masuk pada hari Jumat (9/9/2022).

    "(Pasien itu-red) Masuk hari Jumat, perempuan usia 16 tahun warga Kecamatan Tamansari," kata Titie.

    Pasien tersebut, tambah Titie dirujuk ke RSUD karena menderita penyakit cacar, namun bentuk luka cacarnya berbeda dengan cacar biasa.

    Lebih lanjut, Titie mengatakan gejala yang dialami oleh pasen ini mengarah kepada gejala cacar monyet. "Gejalanya mengarah ke sana (cacar monyet). Selain bentuk luka yang berbeda juga ada gejala infeksi virus pada umumnya seperti demam, nyeri badan, lemas dan lainnya," kata Titie.

    Meskipun demikian, Titie menjelaskan bahwa pasien ini belum dipastikan terpapar virus cacar monyet.

    “Itu perlu dipastikan melalui pemeriksaan PCR lesi kulit. Kemudian diselidiki riwayat pasiennya. Kita tempatkan di ruang isolasi sebagai langkah antisipasi saja," kata Titie.

    Aep

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Bey Machmudin: Hati-hati, Marak Investasi Bodong
    UPI Siap Jadi Agen Penggerak Pengelolaan Sampah
    Rutilahu Diharapkan Bisa Dikelola oleh Masyarakat
    Buruh Sosialisasikan Putusan MK soal UU Cipataker
    LPI Gelar Diskusi soal Politik Identitas

    Editorial



      sponsored links