JuaraNews, Bandung - Keputusan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi sangat berdampak kepada masyarakat luas,karena pasca pandemi roda perekonomian mengalami perlambatan dimana harga-harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan yang signifikan.

Seperti beberapa waktu lalu harga minyak goreng melambung tinggi kini harga telur dan cabai juga mengalami kenaikan ditambah lagi saat ini harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di naikan.

Kenaikan harga BBM, sangat memberatkan rakyat dan tidak adil.rakyat sedang susah, tapi malah ditambah susah oleh Pemerintah. Pemerintah berupaya meringankan bebannya dengan memindahkan bebannya ke rakyat.

Penolakan terhadap kenaikan harga BBM masih terus terjadi, salah satunya Gabungan Mahasiswa Bandung Raya yang melakukan unjuk rasa didepan gedung DPRD Provinsi Jawa Barat jalan Diponegoro no 27 Kota Bandung Selasa, 6 September 2022.

Sekelompok mahasiswa di Bandung menyampaikan aspirasinya di depan gedung DPRD Provinsi Jawa Barat selasa sore soal penolakan harga BBM bersubsidi dan mereka menyampaikan kekecewaannya terhadap pemerintah terkait pengambilan kebijakan ini. 

Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi Jawa Barat juga sepakat dengan aksi aliansi mahasiswa terhadap kenaikan harga BBM bersubsidi. Demokrat berkomitmen memperjuangkan harapan dan aspirasi rakyat.

"Fraksi Partai Demokrat DPRD Jawa Barat sangat menyayangkan dengan kebijakan pemerintah terkait menaikkan harga BBM bersubsidi karena dengan kenaikkan harga BBM impact terhadap harga lainnya," ucap Sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPRD Jabar, Achdar Sudrajat.

Seperti transportasi umum, kebutuhan pokok dan itu akan menggerus kesejahteraan rakyat menengah kebawah tentunya. Demokrat tidak akan mengorbankan rakyat untuk meringankan beban Pemerintah.Demokrat akan fokus bagaimana menyuarakan harapan rakyat dan membantu kesulitan rakyat. (*)

bas