BANDUNG BARAT, Juaranews – Indeks lama sekolah siswa di KBB masih rendah, hanya 8,11 tahun. Kenyataan ini menunjukkan rata-rata warga KBB baru mengenyam pendidikan hingga kelas 2 SMP dan belum mencapai target wajib belajar minimal 9 tahun.
"Indeks lama sekolah di KBB baru 8,11 tahun. Artinya baru sampai kelas 2 SMP dan masih belum sesuai target wajib belajar yang dicanangkan dalam UU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) 9 tahun," kata Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung Barat (KBB) Rustiyana, Rabu (31/8/2022).
Kondisi tersebut, ujar Rustiyana, menjadi pekerjaan rumah yang harus dientaskan oleh Disdik KBB dan pihak terkait, termasuk para orang tua. Apalagi angka rata-rata lama sekolah menjadi salah satu penentu skor Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di satu daerah.
Sebagai langkah awal, ujar Rustinaya, Disdik KBB bakal membuat tim khusus untuk menyelidiki faktor penyebab angka lama belajar di KBB tidak kunjung meningkat. Hal itu supaya menghadirkan solusi secara holistik, sehingga apa yang menjadi kendala di dunia pendidikan ini bisa dicarikan solusinya.
"Nanti akan dicari tahu penyebabnya apa. Apakah karena akses infrastruktur pendidikan belum merata, atau karena faktor sosial dan ekonomi," ujar Rustiyana.
Kabid Pembinaan SMP Disdik KBB menuturkan, salah satu faktor yang menyebabkan angka rata-rata lama sekolah masih rendah yakni putus sekolah. Jika ini terjadi, pihaknya bakal mendorong masyarakat untuk mengikuti program ijazah penyetaraan seperti paket A, B, dan C.
"Kita dorong warga untuk ikut itu. Tapi harus dilihat dulu penyebabnya dengan menunggu hasil tim yang melakukan verifikasi lapangan," tutur Kabid Pembinaan SMP Disdik KBB.
Aep