JuaraNews, Bandung - Komisi IV DPRD Jawa Barat terus melakukan komunikasi dengan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas PUPR Kabupaten Cianjur. Terkait Penanganan Jalan Provinsi yang sempat mengalami longsor

Sekretaris Komisi IV DPRD Jabar, Buky Wibawa Karya Guna mengatakan ketika terjadinya longsor yang mengakibatkan akses jalan penghubung beberapa desa ini, pihaknya langsung mendorong UPTD Terdekat untuk melakukan pengecekan kelapangan.

"Dewan mendorong UPTD terdekat, ini masuk UPTD 1 biasanya kita report dan mereka juga menurut saya cukup tanggap kalau ada minimal Koordinasi dengan kabupaten,satker pusat," ucapnya.

Buky mengatakan jalan tersebut, masih bisa dilalui kendaraan untuk sekedar melintas akan tetapi masyarakat diimbau untuk selalu berhati-hati. Maka dari itu, ucapnya, saat ini tidak diperlukan adanya jalan alternatif.

"Jadi tidak perlu dibangun jalan alternatif. Seperti dulu longsor di Cipatat Padalarang itu jalan nasional, tetapi masyarakat pro aktif membantu. Tidak semuanya jalan alternatif nanti Jabar penuh dengan Jalan," katanya.

Dia mengakui bahwa kabupaten Cianjur merupakan salah wilayah di Jawa Barat rawan dengan longsor, " Kabupaten Cianjur salah satu dari 3 daerah di Jabar paling rawan,Ini mesti diwaspadai, ketika masuk musim penghujan sedikit," ucapnya.

Sebagaiman diketahui, Bencana longsor terjadi di ruas jalan kampung Kebon Jeruk dan kampung Nagrak, Desa Bojong Petir, Kecamatan Tanggeung, Kabupaten Cianjur, pada Minggu sore, (19/6/2022).

Ruas jalan sekitar 100 meter yang merupakan jalan protokol (provinsi) amblas terbawa longsor, lantaran terjadi hujan deras yang mengguyur di wilayah tersebut. (*)

bas