8 Timnas Tampil di Perempat FinaI, Ini Jadwalnya
- 24 April 2024 | 01:25:00 WIB
BABAK penyisihan grup Piala Asia U-23 2024 telah usai, setelah menggelar matchday 3, Selasa (23/4/2024) malam hingga Rabu (24/4/2024) dini hari.
BABAK penyisihan grup Piala Asia U-23 2024 telah usai, setelah menggelar matchday 3, Selasa (23/4/2024) malam hingga Rabu (24/4/2024) dini hari.
JABAR merupakan provinsi yang terdepan di Indonesia dalam penerapan sistem merit dengan menetapkan kebijakan manajemen ASN..
PEMILIHAN Umum Legislatif (Pileg) 2024 di Provinsi Jawa Barat (Jabar) telah menghasilkan sejarah baru.
JuaraNews, Bandung - Dosen STIE Ekuitas yang dipecat Agus Mulyana membeberkan bukti permulaan berupa rekaman video yang berisi percakapan dirinya dengan Ketua Yayasan Kesejahteraan Pegawai Bank Jabar Banten (YKP BJB) Totong Setiawan. Rekaman disampaikan dalam sidang lanjutan kasus pemecatan Agus Mulyana dari STIE Ekuitas, yang diselenggarakan di Pengadilan Negeri Bandung, Kamis (23/6/2022).
Kuasa Hukum Agus Mulyana, Kamaludin, SH. dalam persidangan langsung menyampaikan bukti video rekaman tersebut kepada majelis hakim. Kamaludin juga menyampaikan transkrip percakapan dalam video yang terdiri dari 19 file dan berdurasi 2 jam. Namun majelis hakim tak membuka video tersebut dan menyatakan akan membukanya sendiri. Hakim langsung menutup sidang dan akan melanjutkannya pada 7 Juli 2022.
Kepada wartawan Kamaludin mengatakan, saat ini sudah jelas dan terang benderang bahwa ada perintah dari Direksi Bank BJB terkait pemecatan Agus Mulyana dari dosen STIE Ekuitas.
Dikatakannya, Totong datang ke rumah Agus Mulyana pada 31 Januari 2022. Ia meminta Agus mundur dari jabatannya sebagai dosen STIE Ekuitas . Ia juga meminta surat pengunduran diri tanggalnya dimundurkan. Agus menolak permintaan Ketua dan Wakil Ketua YPK BJB tersebut.
Selanjutnya Totong mengatakan bahwa ia memecat Agus dari jabatan dosen STIE Ekuitas karena adanya permintaan dari Direksi Bank BJB. "Saya hanya menjalankan perintah dari Direksi Bank BJB," kata Totong seperti dikatakan melalui rekaman video tersebut. Dengan bukti video ini, katanya, jelas bahwa kasus ini bisa dilanjutkan dan patut digelar oleh Pengadilan Negeri. Iini jelas bukan perkara hubungan industrial," kata Kamal.
Ia menambahkan, bukti ini dimaksudkan untuk menguatkan eksepsi yang disampaikan kliennya tentang kasus yang digugatnya adalah perkara perbuatan melawan hukum. Dengan demikian, katanya, sudah tepat jika persidangan ini digelar di Pengadilan Negeri Bandung. "Bukan di Pengadilan Hubungan Industrial," katanya.
Sementara itu, Agus Mulyana sendiri seusai sidang mengatakan, setelah dirinya membaca berulang-ulang19 file bukti rekaman, dia melihat ada tekanan terhadap tergugat I untuk menyerahkan surat pemecatan.
"Walaupun dipercakapan dia mengatakan minta maaf dan mengatakan tidak layak untuk itu (pemecatan). Karena ada perintah jelas, namanya disebutkan, jabatannya pun disebutkan. Saya berharap di putusan sela bisa memberi putusan yang adil bahwa ini memang bukti-bukti perbuatan melawan hukum," katanya. (*)
Oleh: ude gunadi / ude
0 KomentarPJ Gubernur Bey Machmudin berharap Kabupaten Sumedang bisa kembali menjadi 'Paradijs van Java' atau surga dari Selengkapnya..
MUSYAWARAH Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat digelar di Kota Bandung, Senin Selengkapnya..
TARGET prevalansi stunting masih jauh dari angka yang ditetapkan. Kementerian kesehatan menetapkan targat prevalansi stunting pada 2024 sebesar 14 Selengkapnya..
BEY Machmudin melantik Pj Wali Kota Bogor, Pj Bupati Ciamis, dan Pj Bupati Sumedang di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Sabtu Selengkapnya..
PERMASALAHAN sarana prasarana ruang kelas baru yang masih kurang di berbagai Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jawa Barat. Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
MUSYAWARAH Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat digelar di Kota Bandung, Senin (22/4/2024).
PERMASALAHAN sarana prasarana ruang kelas baru yang masih kurang di berbagai Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jawa Barat.