free hit counter code Waspada, Penyakit Mulut dan Kuku Hewan Sudah Masuk Jabar - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Waspada, Penyakit Mulut dan Kuku Hewan Sudah Masuk Jabar
    (net) Ilustrasi

    Waspada, Penyakit Mulut dan Kuku Hewan Sudah Masuk Jabar

    JuaraNews, Bandung - Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jabar bergerak cepat menyusul munculnya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di sejumlah daerah di Jabar.


    Kepala DKPP Jabar M Arifin Soedjayana mengemukakan, seusai Dinas Peternakan Jawa Timur melaporkan adanya kasus PMK, pihaknya langsung berkoordinasi dengan kabupaten/kota untuk mencegah dan mewaspadai adanya temuan kasus PMK, serta membentuk Tim Unit Respons Cepat PMK.


    “Jawa Timur melaporkan tanggal 5 Mei. Dari informasi tersebut, kami langsung koordinasi dengan daerah agar meningkatkan kewaspadaan, juga membentuk Tim Unit Respons Cepat PMK. Ada laporan dari Garut diduga ada kasus PMK di sana,” kata Arifin di Kota Bandung, Rabu (11/5/2022).


    Menurut Arifin, pada 7 Mei, DKPP Jabar bersama Tim Balai Veteriner Subang langsung mengambil sampel terduga PMK di Garut. Selain di Garut, pada hari berikutnya sampel juga diambil di lokasi terduga di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, dan Kota Banjar. “Sejumlah sampel terkonfirmasi 100 persen positif PMK,” ujarnya.


    Arifin merinci, temuan kasus PMK positif ada di Leles, Garut sebanyak 25 ekor sapi potong, 3 ekor sapi perah dan 5 ekor domba. Sementara di Tasikmalaya 18 sampel sapi dinyatakan positif PMK,  dan 11 ekor sapi di Kota Banjar dinyatakan positif 100 persen PMK. Total ada 62 hewan ternak positif penyakit mulut dan kuku ditemukan di Jabar.


    Pihaknya langsung mengeluarkan surat edaran pada kepala dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan di kabupaten/kota di Jabar untuk mewaspadai penyebaran PMK.


    “Kami juga menggelar rapat koordinasi dengan stakheholder peternakan di Jabar, sekaligus inspeksi ke Pasar Hewan Tanjung Sari Sumedang dan Manonjaya, Tasikmalaya,” tuturnya.


    Tutup Jalur Pengeluaran Ternak
    Arifin menegaskan, pihaknya menyiapkan strategi dan rencana penutupan jalur pengeluaran ternak dan pasar ternak. Selain itu juga penutupan pemasukan media pembawa dan melalukan pengawasan lalu-lintas ternak terutama di 2 check point Losari dan Banjar.


    “Dari 1 April sampai 10 Mei ada 5.025 ekor sapi potong, 294 domba, 578 kambing, dan 11 kerbau masuk lewat 2 check point itu yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali,” terang Arifin.


    Hingga Selasa (10/5/2022), pihaknya juga aktif melakukan penelusuran dan pencegahan di sejumlah titik, sekaligus memperkuat informasi dan sosialisasi terkait PMK,  hingga vaksinasi dan pengobatan suportif. “Strategi lain adalah biosecurity dan dekontaminasi,” tambahnya.


    Guna memperkuat pencegahan dan kewaspadaan PMK di Jabar, pihaknya tengah menyusun surat edaran Gubernur Jabar untuk Bupati dan Wali Kota terkait penanganan PMK.


    “Selanjutnya akan ada rapat koordinasi penanganan PMK dengan Bupati dan Wali Kota,” ujarnya.


    Arifin juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik berlebihan dengan PMK.


    "PMK bukan zoonosis, jadi penyakit ini tidak bisa menular dari hewan ke manusia. Aman mengonsumsi produknya selama dimasak dengan benar," pungkas Arifin. (*)

    jn

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Bey Machmudin: Hati-hati, Marak Investasi Bodong
    UPI Siap Jadi Agen Penggerak Pengelolaan Sampah
    Rutilahu Diharapkan Bisa Dikelola oleh Masyarakat
    Buruh Sosialisasikan Putusan MK soal UU Cipataker
    LPI Gelar Diskusi soal Politik Identitas

    Editorial



      sponsored links