free hit counter code Gubernur Ridwan Kamil Hadiri Peringatan 17 Tahun Tsunami Aceh - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter
Gubernur Ridwan Kamil Hadiri Peringatan 17 Tahun Tsunami Aceh
(humas pemprov jabar) Gubernur Jabar Ridwan Kamil melakukan ziarah kubur korban tsunami Aceh 2004 di area kuburan massal Ule Lheue Banda Aceh pada peringatan 17 Tahun Tsunami Aceh Siaga Bencana Tangguh Bersama, Minggu (26/12/2021).

Gubernur Ridwan Kamil Hadiri Peringatan 17 Tahun Tsunami Aceh

  • Minggu, 26 Desember 2021 | 16:38:00 WIB
  • 0 Komentar

JuaraNews, Banda Aceh - Gubernur Jabar Ridwan Kamil menghadiri peringatan 17 Tahun Tsunami Aceh Siaga Bencana Tangguh Bersama di area parkir Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue Kota Banda Aceh, Minggu (26/12/2021).

 

Peringatan diisi dengan dzikir, doa bersama dan napak tilas peristiwa gempa bumi dan tsunami dahsyat 26 Desember 2004 silam.

 

Dalam kesempatan tersebut, mewakili masyarakat Jabar, Ridwan Kamil menyampaikan salam hangat untuk masyarakat Aceh. Ia mengatakan, saat peristiwa pilu itu terjadi masyarakat Jabar turut bersedih dan berduka.

 

"Waktu masyarakat Aceh bersedih kami pun bersedih, saat di sini berduka saya saksi rakyat kami pun berduka, saat tetes air mata tumpah dari jauh pun kami sama," ucapnya.

 

Kang Emil memaknai peristiwa gempa bumi 9,3 SR dan gelombang tsunami yang menerjang Aceh sebagai pelajaran dan mengambil hikmahnya. Atas nama saudara yang mencintai masyarakat Aceh, pascabencana tersebut, Jabar mengirimkan bantuan relawan, donasi, tenaga hingga karya untuk kembali membangkitkan warga Aceh.

 

"Memaknai persitiwa ini bagi saya mengingatkan bahwa setiap peristiwa adalah pelajaran, setiap tempat adalah sekolah, setiap makhluk adalah guru, jadi di mana pun kita berada pandailah mencari hikmah," ujar Emil.

 

Tujuh belas tahun berselang, Aceh kini mulai bangkit. Emil melihat infrastuktur Aceh sudah begitu maju dan lebih baik.

 

"Hari ini saya melihat infrastruktur begitu maju kami pun sangat senang melihat kemajuan itu," katanya.

 

Termasuk salah satu bangunan fenomenal karya sentuhan tangan Ridwan Kamil yang kini berdiri megah, yaitu Museum Tsunami Aceh. Emil mengungkapkan, pada 2007 lalu ia dipercaya masyarakat Aceh untuk menitipkan memori kolektif ke dalam sebuah karya. Museum yang diresmikan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono pada 2009 lalu itu, tahun ini dinobatkan sebagai museum terpopuler di Indonesia.

 

"Saya tahun 2007 bukan gubernur dan wali kota. Masyarakat Aceh mempercayai saya untuk menitipkan memori kolektifnya melalui sebuah karya namanya museum Tsunami Aceh," ungkapnya.

 

Dari semua karya arsitektur yang dibuat, Emil mengaku mendesain Museum Tsunami Aceh adalah yang paling berkesan. Saat itu dirinya penuh emosional hingga meneteskan air mata.

 

"Saya sudah mendesain berbagai bangunan tapi mendesain yang paling emosional dan meneteskan air mata adalah saat mendesain Museum Tsunami Aceh.

 

Peringatan 17 Tahun Tsunami Aceh dihadiri oleh para tokoh, perwakilan pemerintah pusat dan perwakilan keluarga korban dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Selain dzikir dan doa bersama acara juga diisi dengan santunan anak yatim hingga demonstrasi dan penyerahan hadiah pemenang Tsunami Sains Project 2021 yang diikuti para pelajar Aceh.

 

Tsunami Sains Project 2021 merupakan wahana edukasi mitigasi bencana kepada semua kalangan khususnya pelajar agar lebih tangguh dan siap terhadap bencana.

 

Di tempat sama, Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengatakan, setiap tahun masyarakat Aceh melakukan tradisi tafakur menundukkan kepala mendoakan para syuhada yang gugur pada musibah gempa dan tsunami.

 

"Tak terasa sudah 17 tahun kita memperingati musibah gempa dahsyat dan tsunami. Marilah kita doakan mereka yang syahid semoga Allah menempatkan para syuhada tersebut di sisi-Nya," ucap Nova.

 

Menurutnya, peristiwa yang tak disangka itu membuka mata banyak pihak agar makin gencar mengedukasi masyarakat untuk selalu siaga pada bencana dapat terjadi kapan dan di mana pun. Upaya tersebut harus dilakukan secara bersama sesuai dengan kemampuannya.

 

"Ikhtiar ini tak mungkin dilakukan oleh pemerintah saja tapi berkolaborasi sesuai kemampuan masing-masing," katanya.

 

Nova berharap, peringatan 17 tahun tsunami Aceh menguatkan semua pihak untuk selalu bersyukur dan bergerak maju menggapai masa depan Aceh yang lebih baik.

 

"Semoga kita selalu bersyukur dan terus bergerak maju ke masa depan Aceh yang lebih baik," pungkasnya.

 

Ziarah ke Kuburan Massal Korban

Pada kesempatan kunjungan ke Aceh kali ini, Kang Emil melakukan ziarah kubur korban tsunami Aceh 2004 di area kuburan massal Ule Lheue Banda Aceh.

 

Ziarah tersebut merupakan salah satu rangkaian peringatan 17 tahun Tsunami Aceh, di mana Emil diundang oleh masyarakat Aceh untuk hadir pada momen rutin tersebut.

 

Emil tiba disambut Gubernur Aceh Nova Iriansyah bersama jajaran Forkopimda dan langsung melakukan doa bersama serta tabur bunga.

 

"Saya tentu mengikuti tradisinya dimulai dengan berdoa di pemakaman massal ini di mana peristiwanya sangat luar biasa tentulah tidak bisa semuanya satu-satu dimakamkan dengan syariat yang memadai tapi apapun itu dalam kedaruratan tentu dilaksanakan seperti yang kita lihat sekarang," ujar Ridwan Kamil.

 

Menurut Kang Emil, sapaan akrabnya, masyarakat Jabar dan Aceh memiliki ikatan erat. Salah satunya terlihat dengan adanya makam pahlawan Aceh Cut Nyak Dien di Kabupaten Sumedang, Jabar yang terpelihara dengan baik.

 

"Masyarakat Jabar selalu bersaudara erat dengan masyarakat Aceh, kita juga selalu memelihara makam Cut Nyak Dien di Sumedang, seorang pahlawan Aceh yang luar biasa," ujarnya.

 

Ia pun mendoakan masyarakat Aceh agar selalu diberikan masa depan yang lebih baik. Emil meyakini ada hikmah dalam peristiwa pilu 17 tahun silam yang merenggut nyawa ratusan ribu warga Aceh itu.

 

"Jadikan momen peringatan Tsunami Aceh ini sebagai hikmah bahwa Allah memberikan takdir tentu ada maksud agar kita bisa lebih baik," tuturnya.

 

Usai ziarah kubur, Kang Emil beserta Gubernur dan masyarakat Aceh kemudian menghadiri zikir dan doa bersama di area Pelabuhan Ule Lheue. (*)

jn

0 Komentar

Tinggalkan Komentar


Cancel reply

0 Komentar


Tidak ada komentar

Berita Lainnya


Bey Ingin Sumedang Kembali Jadi Paradijs van Java
Bonus Demografi Sumber Daya Pembangunan Produktif
Target Angka Penurunan Stunting  Masih Jauh
Bey Machmudin Lantik Tiga Penjabat Kepala Daerah
Legislator Minta Permasalah RKB Segera Diatasi

Editorial



    sponsored links