JuaraNews, Bandung - Film Kabayan Milenial akan tayang perdana di televisi di TVRI pada 10 November 2021 atau bertepatan dengan hari pahlawan. Film yang dibuat oleh Aria Production dan didukung Pemprov Jawa Barat akan menceritakan kisah Si Kabayan yang menjadi petani milenial di tengah pandemi Covid-19.

Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Diskominfo Jabar, Faiz Rahman mengatakan tujuan di dibuat film Kabayan Milenial dari sisi komunikasi publik untuk mendukung program-program yang digulirkan Pemprov Jabar.

Salah satunya, kata Faiz dalam film tersebut bagaimana seorang anak muda si Kabayan menjadi petani milenial di tengah pandemi Covid-19. Yang mana petani milenial merupakan salah satu program Pempov Jabar untuk menumbuh kembangkan kewirausahaan muda dalam bertani.

"Jadi nilai-nilai ini yang kita tonjokan dan secara komunikasi publik mendekatkan masyarakat Jabar dengan karakter kabayan, Ide kreatif si Kabayan dari sisi petani milenial," ucapnya, persiapan penayangan film Kabayan Milenial, Selasa (9/11/2021).

Faiz mengatakan, pihaknya ingin merespon komunikasi publik terkait program yang belum lancar terkait dengan program petani milenial, maka dari itu, diharapkan dengan hadirnya film tersebut dapat ikut juga mensosialisasikan kepada masyarakat.

"Salah satu iktiar kita membantu mensosialisasi program petani milenial. Selain itu, mendorong generasi Milenial peduli dan mau berkarir terjun ke dunia pertanian," katanya.

Sementara itu, ditempat yang sama, menurut ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jabar, Ridwansyah Yusuf mengatakan bahwa film tersebut merupakan suatu bentuk edukasi kepada masyarakat, khususnya kaum anak muda.

Maka dari itu, dikatakan dia, dengan adanya film tersebut diharapkan para anak muda khususnya di Jawa Barat bisa terjun kedunia pertanian.

"Ini suatu bentuk edukasi dengan cara yang kekinian, karena anak-anak muda lebih menyukai sifat yang visual dan komunikatif. Jadi tentunya tantangan kedepan dengan film yang terbaik ini, sebagaimana anak muda khususnya di Jabar, bisamenjadi atau mau menjadi petani dengan cara-cara kekinian," tuturnya. (*)

bas