free hit counter code Nadiem Makarim: PAUD yang Menyenangkan Indikator PAUD Berkualitas - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter
Nadiem Makarim: PAUD yang Menyenangkan Indikator PAUD Berkualitas
istimewa Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim

Nadiem Makarim: PAUD yang Menyenangkan Indikator PAUD Berkualitas

  • Selasa, 9 November 2021 | 10:01:00 WIB
  • 0 Komentar

 

JuaraNews, Bandung - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim menyatakan ada korelasi yang sangat besar antara kualitas PAUD dan kualitas hasil pembelajaran peserta didik.


Nadiem mengatakan hal itu berdasarkan dari semua riset yang pernah dilakukan terkait PAUD. Dia menyebut Peserta didik yang mendapatkan pendidikan di usia dini, dapat mengakselerasi perkembangan pengetahuan dengan lebih cepat.


Lalu bagaimana mengetahui bahwa PAUD dapat disebut berkualitas, Menteri Nadiem mengajak para orang tua untuk bertanya langsung kepada anak-anak.


“Tes paling gampang dan sederhana, tanya saja anak-anaknya mau tidak pergi ke PAUD? Kalau dia semangat, berarti PAUD itu bagus. Karena yang paling penting di PAUD itu adalah menyenangkan,” tuturnya saat menjadi narasumber dalam bincang bersama Najelaa Shihab, Pendidik dan Pendiri Sekolah Murid Merdeka, dan Ratna Megawangi, Ketua Bidang I OASE sekaligus Pakar Pendidikan Holistik Berbasis Karakter, belum lama ini.


Menteri Nadiem menuturkan, selain harus menyenangkan, kualitas PAUD dapat dilihat dari relevansi preparasi peserta didik ke depan. Tidak terbatas pada kegiatan membaca, menulis, dan berhitung (calistung), kata dia, tapi bagaimana pendidik dapat menjadi jagoan kontekstual, yaitu menjelaskan segala hal dalam konteks kehidupan dan permainan anak. Ia menyebut, setiap daerah di Indonesia memiliki cara yang berbeda mendidik anak usia dini, terutama dalam bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi.


“Di daerah tertentu mungkin yang dominan adalah bahasa daerahnya, atau bisa juga percampuran antara Bahasa Indonesia dan daerah. Saya melihat guru-guru PAUD yang terbaik itu selalu bolak balik menggunakan dua bahasa untuk bisa meningkatkan relevansi kontekstual kepada anak,” ujarnya.


Tidak kalah penting, Mendikbudristek mengatakan bahwa inti dari kurikulum PAUD adalah bermain. Semua kegiatan, disusun dalam simulasi permainan, karena menurut dia, evolusi manusia dalam belajar adalah dengan bermain. “Kalau permainan bukan menjadi core dari kurikulum PAUD, anak tidak akan mencapai potensi optimal pembelajaran, karena kegiatan belajar dianggap tidak menyenangkan. Motivasi itu kunci. Kalau mereka tidak termotivasi, itu sama saja bohong. Mereka tidak belajar dalam situasi itu,” jelasnya. (*)

bas

0 Komentar

Tinggalkan Komentar


Cancel reply

0 Komentar


Tidak ada komentar

Berita Lainnya


3 Raperda Prakarsa DPRD Jabar Tuntas Dibahas
Bey Target Swasembada Pangan di Jabar
Legislator Minta Regulasi PPDB Zonasi Dievaluasi
Komisi V Dorong Penerbitan Kepgub Upah Buruh
Sekretariat DPRD Jabar Gelar Halal Bihalal

Editorial



    sponsored links