Pemkot Bekasi Segera Atur Titik Penjualan Minol
- 19 Desember 2024 | 09:04:00 WIB
PEMKOT Bekasi akan segera menindaklanjuti Perda baru tentang Pengawasan dan Pengendalian Minuman Beralkohol (Minol).
PEMKOT Bekasi akan segera menindaklanjuti Perda baru tentang Pengawasan dan Pengendalian Minuman Beralkohol (Minol).
JABAR meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) Wiratama 2024 sebagai pemda provinsi terbaik dalam partisipasi pengelolaan sistem transportasi publik.
INDRAMAYU merupakan lumbung padi nasional dengan julukan Bumi Wiralodra dengan penghasil beras yang melimpah.
JuaraNews,Bandung-Kehadiran generasi milenial di era teknologi komunikasi dan informasi sangatlah diperlukan, bahkan memiliki peran penting, mengingat perkembangan tersebut sarat dengan serba digital, dan ini semakin eskalatif serta penuh dengan tantangan, terlebh dibidang penyiaran yang belakangan ini menjadi sorotan public terkait program dan isi siaran baik TV maupun radio. Tentu saja, dibalik tantangan tersebut, disaat yang sama akan membuka peluang pekerjaan yang sarat kompetensi tentang kreatifitas dan inovasi.
Menghadapi Analog Switch Off (ASO), Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Barat beserta Generasi Milenial mempersiapkan diri menghadapi peluang dan tantangan dimasa yang akan datang.
Demikian paparan singkat Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Diskominfo Jabar, Faiz Rahman saat membuka acara Diskusi “Peluang Generasi Milenial Menyongsong Analog Switch Off (ASO) di Jawa Barat”, Rabu (22/9/2021).
Lebih lanjut Faiz mengatakan bahwa ketika peralihan analog menjadi digital, dan frekuensi digital akan dimanfaatkan untuk menambah kecepatan internet, akan banyak membuka berbagai pekerjaan baru, yang sebelumnya tidak pernah ada.
"Sekarang kita lihat, dulu tidak ada pekerjaan seperti game tester, media sosial management, digital marketing dan lain lain, tapi nyatanya seiring berkembangnya zaman semua pekerjaan tersebut terbuka, dan generasi Milenial kita harus siap menerima perubahan itu," ungkapnya.
Ia menambahkan terlebih Jawa Barat akan menghadapi bonus demografi yang sangat menjanjikan tidak hanya untuk Jawa Barat tapi bagi masyarakat.
"Apalagi Jawa Barat juga menghadapi bonus demografi dimana generasi Milenial dan Generasi Z di Jabar sangat besar, ini perlu disiapkan agar SDM kita mampu mengambil peluang besar itu, sehingga generasi milenial mampu meneruskan perjuangan Jawa Barat untuk mewujudkan Jabar Juara Lahir dan Batin,"imbuhnya.
Senada dengannya, Ketua KPID Jawa Barat, Adiyana Slamet, menegaskan pentingnya peran generasi milenial dalam hal content creator. Menurutnya, ketika peralihan rampung, akan bermunculan TV dan Radio digital baru yang sangat memerlukan konten kreator ahli, untuk mengisi konten-konten mereka, maka ini menjadi salah satu peluang besar yang harus di sikapi bersama.
"Karena sekarang tidak ada negara-negara maju di dunia yang masih bertumpu kepada Sumber Daya Alam, yang ada saat ini negara maju sangat memanfaatkan Sumber Daya Manusianya dengan mendorong kreatifitas anak-anak mudanya, kita pun harus sudah menuju ke arah sana, untuk memajukan bangsa kita,"ungkapnya.
Dan yang perlu menjadi catatan kita bersama, lanjut Adi, adalah " hasil survey yang dilakukan oleh Boston Consulting, setelah ASO berjalan di Indonesia akan membuka pekerjaan baru lebih dari 232.000 dan untuk usaha baru lebih dari 180.000 maka dari itu generasi milenial ini perlu di siapkan secara matang," ujarnya.
Ditempat yang sama, hal senada juga dipaparkan oleh Cecep Z. Zafar Sofyan, selaku Koordinator Komunitas Milenial Pemantau Penyiaran Jawa Barat, bahwa generasi milenial memiliki keterikatan dan keterkaitan yang cukup kuat dengan media baru dan hal-hal kebaruan. Pikiran dan prilakunya cenderung kondusif dan familiar dengan IT addict,
“ generasi milenial ini lahir sebagai titipan sejarah yang selalu kondusif dengan IT addict, mereka adalah bagian terbesar masyarakat sebagai pemegang saham frekuensi yang sebenarnya, dan KPI Jawa Barat perlu kerja keras memandu regulasi atas iklim perubahan ASO tersebut “ ujarnya.
Seperti diketahui, acara diskusi yang diselenggarakan oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Jawa Barat_bekerjasama dengan Komunitas Milenial Pemantau Penyiaran (KMPP) Jawa Barat diikuti oleh pewakilan mahasiswa di Bandung, yakni Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD), Universitas Islam Bandung (UNISBA), Universitas Al-Ghifari (UNFARI), Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) dan Universitas Sangga Buana (USB).
Acara yang bertempat di Resort Ekowisata dan Budaya, Alam Santosa, Bandung ini dihadiri pula oleh komisioner KPI Jabar, yakni Roni Tobroni, Syaefurrochman Ahmad dan Reska Trianti.
Oleh: JuaraNews / jn
0 KomentarPEMKOT Bekasi akan segera menindaklanjuti Perda baru tentang Pengawasan dan Pengendalian Minuman Beralkohol Selengkapnya..
USAI mendapat penolakan dari warga sekitar, pembangunan hotel Fox di Kelurahan Mustikajaya, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi dihentikan Selengkapnya..
BEY Machmudin bersama tiga menteri meluncurkan program Penanganan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) Selengkapnya..
DEPIDAR SOKSI Jabar menggelar Pendidikan Politik Kader Bangsa (P2KB) Tingkat Madya Batch Kedua Selengkapnya..
SOKSI lahir pada 1960 untuk membenahi arah politik negara, yang cenderung semakin jauh dari cita-cita para pemimpin Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
SOKSI lahir pada 1960 untuk membenahi arah politik negara, yang cenderung semakin jauh dari cita-cita para pemimpin bangsa.
KONI Jabar mengapresiasi Raker KONI Kabupaten Cirebon yang membahas persiapan BK Porprov menuju Porprov Jabar pada 2026.