free hit counter code Gubernur Ridwan Kamil Resmikan Alun Alun Majalengka dan Kejaksan setelah Direvitalisasi - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • Hejo Tapi Teu Ngejo
    Hejo Tapi Teu Ngejo

    PROVINSI Jawa Barat memilik Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Pengelolaan Jasa Lingkungan Hidup. Perda tersebut didasari Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009.

    Gubernur Ridwan Kamil Resmikan Alun Alun Majalengka dan Kejaksan setelah Direvitalisasi
    (humas pemprov jabar) Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat meresmikan ALun Alun Majalengka, Selasa (21/4/2021)

    Gubernur Ridwan Kamil Resmikan Alun Alun Majalengka dan Kejaksan setelah Direvitalisasi

    JuaraNews, Majalengka - Gubernur Jabar Ridwan Kamil meresmikan pemanfaatan Alun Alun Majalengka dan Alun Alun Kejaksan Cirebon yang sudah direvitalisasi, Rabu (21/4/2021).

     

    Konsep Alun Alun Majalengka yang kental dengan terakota ini direvitalisasi menggunakan anggaran bantuan keuangan Pemprov Jabar sebesar Rp18 miliar secara bertahap, yakni pada 2019 dan 2020.

     

    Emil meminta kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan alun-alun yang berada tepat di depan Kantor Bupati Majalengka. Selain itu, dia mengajak masyarakat untuk meramaikan ruang publik tersebut. Salah satunya membuat kegiatan-kegiatan positif dan produktif dengan tetap menerapkan prokes.

     

    "Alun-alun definisinya adalah ruang paling demokratis. Semua orang boleh datang berinteraksi dengan mengikuti aturan yang ada, apalagi punya Jatiwangi Art Factory. Silakan berekspresi di sini, tapi tetap disiplin prokes karena masih pandemi," tuturnya.

     

    Alun-Alun Majalengka saat ini tampak lebih segar dan memesona dengan dominasi warna khas terakota. Di depan Masjid Al-Imam atau bagian barat alun-alun, terhampar rumput sintetis.

     

    Tribune penonton dan tempat berkumpul masyarakat ada di bagian timur alun-alun. Di bagian tengah, ada air mancur yang membuat alun-alun tampak lebih indah dan menarik.

     

    "Ini akan membedakan alun-alun dengan tempat lain karena di sini ada roh atau jiwa, yaitu budaya tanah yang akan menjadi khas terakota dan lainnya," ucap Emil.

     

    Pedagang kaki lima (OKL) di sekitar Alun Alun Majalengka pun difasilitasi dengan menghadirkan gerai di lokasi strategis. Kemudian ada perpustakaan yang representatif. "PKL diwadahi karena ini adalah contoh inklusivitas ekonomi," katanya.

     

    "Antusiasme masyarakat akan luar biasa, maka tolong dimonitor, buat tim khusus pengawas alun-alun, saya harap semua menghargai karena kondisi sekarang sedang kurang kondusif," imbuhnya.

     

    Alun Alun Majalengka. (foto: humas pemprov jabar)

     

    Bakal Digunakan Salat Idul Fitri

    Sementara itu, Bupati Majalengka Karna Sobahi menuturkan, kehadiran wajah baru Alun-Alun Majalengka akan memfasilitasi warga untuk berekspresi. Selain sisi hiburan, komunitas One Day One Juz (ODOJ) juga sudah akan beraktivitas di alun-alun.

     

    "Kehadiran alun-alun ini tentu akan memfasilitasi warga berekspresi, hiburan, area diskusi bahkan ada kelompok ODOJ di rumput sintetis ini," tuturnya.

     

    Rencananya, di area rumput sintetis akan digelar salat Idul Fitri 2021. Karna mengatakan, pihaknya sedang menyusun protokol kesehatan untuk pelaksanaan salat hari raya tersebut.

     

    "Nanti akan dicoba salat Idul Fitri di sini dengan prokes tentunya yang diatur sedemikian rupa supaya dirasakan oleh rakyat indahnya alun-alun ini," katanya.

     

    Ruang publik yang berada di jantung kota Majalengka ini diharapkan dapat meningkatkan Indeks Kebahagiaan Masyarakat. Selain itu, fasilitas alun-alun ramah untuk penyandang disabilitas.

     

    "Apalagi kalau malam hari semua lampu hidup dan berkelip seperti di Madinah," ucap Karna.

     

    Gubernur Jabar Ridwan Kamil meresmikan Alun Alun Kajaksan Cirebon, Selasa 921/4/2021). (foto: humas pemporv jabar)

     

    Basemen Alun Alun Kajaksaan Maduk 70 mobil

    Sementara itu, setelah rampung direvitalisasi, kini masyarakat bisa menikmati wajah baru Alun Alun Kejaksan. Sebelum direvitalisasi, Alun-Alun Kejaksan hanya berupa lapangan yang kerap digunakan untuk upacara. Setelah direvitalisasi sejak 2019, Alun-Alun Kejaksan punya banyak hal istimewa.

     

    Emil menuturkan salah satu keistimewaan ruang publik yang berada di Jalan Kartini tersebut yakni basemen berkapasitas 70 mobil dan 120 motor.

     

    "Ini sangat istimewa dari berbagai hal. Pertama turut menyelesaikan kemacetan. Jadi alun-alun ini menyatu dengan halaman masjid yang didesain secara modern, namun tetap mengangkat nilai lokal. Jadi, tidak ada kendaraan, hanya ada orang-orang yang lalu-lalang bergembira dan beribadah," ucapnya.

     

    Di pintu utama alun-alun, dibangun 2 gapura besar khas bangunan keraton setinggi 15 meter. Karakteristik bangunan keraton berwarna merah bata nampak hadir di berbagai sudut alun-alun. 

     

    Sebagai dukungan untuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Alun-Alun Kejaksan memiliki shelter UMKM dan ekonomi kreatif. Kemudian ada pameran kesenian dan micro library di bagian barat alun-alun.

     

    Emil meminta masyarakat merawat Alun-Alun Kejaksan dengan menjaga kebersihan. Selain itu, karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19, Satpol PP diminta tegas apabila ada pelanggaran protokol kesehatan.

     

    "Saya titip silakan dimanfaatkan jaga kebersihan dan disiplin protokol kesehatan, karena sudah diprediksi Cirebon ini akan penuh oleh wisatawan terlebih dengan hadirnya alun-alun ini," ucapnya. (*)

    jn

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    KPU Jabar Enggan Disebut Lelet, Ini Alasannya
    BMKG Soal Hujan dan Angin Kencang Melanda Bandung
    Hasyim Sindir KPU Jabar Tidak Hadir di Rapat Pleno
    80 KK Diungsikan Imbas Banjir Rob di Palabuhanratu
    Bey Machmudin Tarawih di Masjid Tertua di Bandung

    Editorial



      sponsored links