free hit counter code DPRD Menilai Pempov Jabar Terlalu Memaksakan Program Petani Milenial - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    DPRD Menilai Pempov Jabar Terlalu Memaksakan Program Petani Milenial
    (Abbas) Ketua Komisi V DPRD Jabar,Dadang Kurniawan

    DPRD Menilai Pempov Jabar Terlalu Memaksakan Program Petani Milenial

     

     

    JuaraNews, Bandung - Pempov Jabar berencana meluncurkan program Petani milenial pada Maret ini. program yang memiliki solusi untuk mengurangi pengangguran di masa pandemi Covid-19.


    Menanggapi itu, Komisi V DPRD Jabar Dadang Kurniawan mengatakan sebaiknya Pempov Jabar tidak memaksakan program tersebut. Meskipun Program pencetakan 5 ribu petani Milenial digagas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil itu disambut dengan baik ditengah masyarakat.


    "Salah satu program Petani milenial itu disambut dengan baik ditengah masyarakat tetapi mungkin keluhannya masyarakat harus didengar juga," katanya, Sabtu (20/3/2021).


    Dia mengatakan keluhan masyarakat itu berkaitan dengan tidak semua daerah mendapatkan program tersebut. selain itu produk yang akan ditanampun nantinya harus ditentukan oleh Pempov Jabar.


    "Menurut pandangan saya pemerintah terlalu memaksakan. Harus di ingat juga kita tidak harus fokus pada satu daerah. Bicara petani milinial ini jangan terlalu dipaksakan dengan produk yang di inginkan oleh Pempov Jabar," ungkapnya.

     

    Tak hanya itu, Dadung mengungkapkan bahwa di tengah produksi pertanian yang turun. Tapi daya serap pasar merendah itu diakui karena adanya keterbatasan pasar sehingga menyebabkan daya beli berkurang.


    "Jadi pada saat ini yang pada akhirnya para petani seperti melempar dadu, tanaman baik, harga tidak baik," ungkapnya.


    Oleh karena itu, sambung Dadung, peran pemerintah sangat penting untuk membantu para petani yang sedang dalam kesulitan di tengah pandemi Covid-19.

     

    "Ada sesuatu yang unik pada hari ini terhadap para petani, meskipun bukan komisi saya, tapi ini menyangkut ketenagakerjaan dan daya beli," jelasnya.


    "Dalam upaya yang disebut masyarakat miskin baru dengan menggunakan hasil produk dengan hasil pertanian di daerah masing-masing," tutupnya. (*)

    bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Demokrat Jabar Sosialisasikan Dedi-Erwan
    BPBD Turunkan Dua Tim Pusdalops ke Lokasi Banjir
    Job Fair Diharapkan Bisa Turunkan Pengangguran
    Bey Machmudin: Hati-hati, Marak Investasi Bodong
    UPI Siap Jadi Agen Penggerak Pengelolaan Sampah

    Editorial



      sponsored links