Padat, Persib Lakoni 9 Laga hingga Akhir Tahun
- 22 November 2024 | 03:00:00 WIB
PERSIB kembali akan melakoni jadwal padat pada akhir November dan sepanjang Desemeber 2024 ini.
PERSIB kembali akan melakoni jadwal padat pada akhir November dan sepanjang Desemeber 2024 ini.
JABAR meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) Wiratama 2024 sebagai pemda provinsi terbaik dalam partisipasi pengelolaan sistem transportasi publik.
RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.
JuaraNews, Bandung - Saat ini Indonesia menempati peringkat 7 dunia sebagai negara dengan Pendapatan Rendah Menengah Dengan Utang Terbesar.
Hal tersebut diketahui berdasarkan Internasional Debt Statistik 2021, Bank Dunia mencatat sampai tahun 2019 utang Indonesia menembus US$ 402,08 miliar.
Menanggapai hal tersebut, Pengamat Ekonomi dari Universitas Pasundan Bandung, Acuviarta Kartabi menilai, hal yang wajar jika negara berkembang memiliki utang kepada Bank Dunia.
Menurutnya, utang yang dilakukan negara merupakan upaya untuk memajukan bangsa dengan meningkatkan Infrastruktur.
Hanya saja, lanjut dia, melakukan utang terhadap Bank Dunia, harus senantiasa memperhatikan berbagai hal agar tidak mengancam masa depan bangsa.
"Saya kira persoalan utang itu lebih kepada manajemen utang, ketika berbicara manajemen utang kita juga berbicara tentang untuk keperluan apa utang itu dilakukan," kata Acuviarta saat dihubungi, Minggu (18/10/2020).
Dia menjelaskan, utang yang di lakukan dengan tepat jelas saja memberikan banyak manfaat dalam menumbuhkan perekonomian bangsa, namun jika utang yang dilakukan justru tidak tepat sasaran, akan semakin membobrokan negara itu sendiri.
"Selama ini orang hanya melihat rasio utang terhadap Produk Domestic Bruto (PDB)-nya saja, padahal utang itu tidak hanya tentang PDB tetapi banyak hal lainnya yang bisa berdampak jika tidak diperhatikan," jelasnya.
Acuviarta mengungkapkan, selama ini fokus pemerintah dalam mendorong percepatan pembangunan infrastruktur merupakan langkah yang sangat tepat karena seiringan dengan berkembangnya infrastruktur yang tepat, mampu mendongkrak roda perekonomian negara.
"Pembangunan infrastruktur tetap menjadi hal terpenting dalam perkembangan bangsa, karena tidak bisa dipungkiri dengan adanya infrastruktur yang maksimal, mampu mendongkrak perekonomian bangsa secara signifikan," ungkapnya.
Acuviarta menyebut, pemerintah harus tetap memperhatikan sejumlah skema agar setiap pembangunan yang dilakukan bisa berdampak baik bagi bangsa, sekaligus bisa menekan utang negara yang fantastis.
"Maka dari itu penting bagi pemerintah untuk memperhatikan kebijakan utang agar lebih hati-hati, terutama dalam rangka memperkirakan bagaimana percepatan infrastruktur yang ada saat ini," tutupnya. (*)
Oleh: ridwan / rid
0 KomentarPJ Gubernur Jabar Bey Machmudin mengimbau masyarakat agar selalu hati-hati dan mewaspadai investasi Selengkapnya..
FMIPA UPI menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Masyarakat atau P2M yang diselenggarakan dengan pendanaan hibah FPMIPA Selengkapnya..
BKM di Kota Bandung berharap wadah tersebut diaktifkan kembali dengan mengelola pengeloaan Rutilahu dilakulan langsung oleh Selengkapnya..
PP FSP KEP SPSI bersama PC FSP KEP SPSI Kabupaten-Kota Bekasi menggelar acara sosialisasi Putusan MK terkait uji materiil UU No. 6 Tahun 2023 tentang Selengkapnya..
LITERASI Pemuda Indonesia (LPI) menggelar diskusi mengenai politik identitas menjelang penyelenggaraan Pilkada Serentak Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
BKM di Kota Bandung berharap wadah tersebut diaktifkan kembali dengan mengelola pengeloaan Rutilahu dilakulan langsung oleh masyarakat.
ALIANSI Buruh Bekasi Melawan (BBM) Kota Bekasi menurut upah minimum Kota Bekasi dilaksanakan sesuai putusan Mahkamah Konstitusi (MK).