free hit counter code Populasi Penduduk Jabar Diprediksi Tembus 50 Juta Jiwa, BKKBN : Ini Harus Ditangani - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Populasi Penduduk Jabar Diprediksi Tembus 50 Juta Jiwa, BKKBN : Ini Harus Ditangani

    Populasi Penduduk Jabar Diprediksi Tembus 50 Juta Jiwa, BKKBN : Ini Harus Ditangani

    • Kamis, 10 September 2020 | 13:53:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews, Bandung - Populasi Penduduk di Jawa Barat pada tahun 2020 diprediksi akan mencapai 50 juta jiwa. Maka dari itu  penting bagi seluruh lapisan masyarakat memahami akan bahaya dampak buruk yang bisa terjadi.

     

    Demikian disampaikan, Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat Uung Kusmana seusai membuka acara Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Program Pengendalian Penduduk tingkat Provinsi Jawa Barat.

     

    "Saat ini sensus penduduk tengah berlangsung dan di sinyalir penduduk Jawa Barat pada saat ini sudah menembus 50 juta penduduk, ini harus kita perhatikan secara serius serta di kendalikan angka kelahirannya karena jika tidak dapat memicu berbagai permasalaha sosial lainnya," ungkapnya, Kamis (10/09/2020).

     

    Uung menerangkan, dari 50 juta penduduk Jawa Barat lebih dari 12,5 juta di antaranya merupakan generasi milenial. Dan di pastikan akan semakin melonjak ketika generasi penerus bangsa tersebut menikah dan memiliki keturunan. Maka dari itu perlu adanya pengawasan, pengontrolan dan edukasi bagi masyarakat untuk memahami pentingnya berencana sebelum menikah.

     

    "Jika mereka menikah dan memiliki 2 anak saja sudah mencapai hampir 25 juta penduduk. Jika hal ini tidak di kontrol masalah sosial seperti, garis kemiskinan, sulitnya lapangan pekerjaan tidak akan bisa di putus, maka penting bagi generasi muda untuk berencana sebelum menikah, karena berencana itu keren," lanjutnya.

     

    Untuk itu, dia berharap, ada kesadaran dari masyarakat akan bahaya dan dampak buruk tentang hal ini, sehingga masyarakat bisa memahami akan pentingnya berencana dan merubah pola fikir menikahkan anak di usia dini. (*)

    bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    BPBD Turunkan Dua Tim Pusdalops ke Lokasi Banjir
    Job Fair Diharapkan Bisa Turunkan Pengangguran
    Bey Machmudin: Hati-hati, Marak Investasi Bodong
    UPI Siap Jadi Agen Penggerak Pengelolaan Sampah
    Rutilahu Diharapkan Bisa Dikelola oleh Masyarakat

    Editorial



      sponsored links