free hit counter code Gus Ahad Menyayangkan Lonjakan Perceraian di Jabar di Sebabkan Faktor Ekonomi - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Gus Ahad Menyayangkan Lonjakan Perceraian di Jabar di Sebabkan Faktor Ekonomi
    JuaraNews/Abdul Basir Abdul Hadi Wijaya

    Gus Ahad Menyayangkan Lonjakan Perceraian di Jabar di Sebabkan Faktor Ekonomi

    • Jumat, 4 September 2020 | 19:19:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews, Bandung - Maraknya kasus perceraian yang terjadi selama pandemi Covid-19 di beberapa wilayah di Jawa Barat, menjadi sorotan publik tak terkecuali DPRD Jabar.


    Sebagaimana diketahui faktor membeludaknya jumlah penceraian di Jabar sampai tembus angka 50 ribu merupakan salah satunya karena persoalan ekonomi di dalam keluarga saat pandemi Covid-19.


    Wakil Ketua Komisi V DPRD Jabar Abdul Hadi Wijaya menyayangkan terjadinya lonjakan penceraian di Jabar yang di sebabkan karena faktor ekonomi. Padahal dalam visi misi gubernur dan wakil gubernur Jabar terdapat aspek kebahagiaan dan kesejahteraan keluarga.


    "Jadi memang ini memperhatikan dari visi misi misi gubernur Jawa Barat Lahir Bathin dengan kalobarasi dan inovasi Lahir batin ada aspek ada kebahagiaan, Kesejahteraan keluarga bahwa dengan Covid-19 terjadilah kondisi sosial yang tidak baik di keluarga, permasalahan ekonomi di keluarga," katanya, di Kantor DPRD Jabar, Jalan Diponegoro Kota Bandung, Jumat (4/9/2020).


    Menurutnya, Dengan kondisi seperti ini, perlu ada langkah dari pemerintah untuk mengatasi keprihatinan ini berupa program, Hal tersebut dikarenakan Pemerintah memiliki peran besar untuk melahirkan program-program yang mengaktifasi faktor-faktor penguat ketahanan keluarga.


    "Keluarga ada suami, istri, anak yang harus diberi solusi untuk mengatasi permasalah yang mereka hadapi.Pemerintah di semua level saya mendengar ada program prakerja, bantuan langsung tunai dari kementrian tenaga kerja," katanya.


    Menurutnya, program ini juga perlu dilakukan kajian yang lebih serius agar tepat sasaran, karena masalah perceraian ini ujung dari sekian komplikasi yang ujungnya tentunya perekonomian.


    "Bagaimana agar program-program ini tepat sasaran dan membuat keluarga-keluarga tadi perekonomian terstabilkan," ucapnya.


    Oleh karena itu, Gus Ahad menilai sebelum program dijalankan perlu adanya kajian secara mendalam agar semua masyarakat dapat mendapatkan manfaat dari program yang dicanangkan.


    "Nah ini salah satu yang harus di benahi, agar program ini disusun untuk keuntungan saya atau pihak pemberi, tetapi untuk kepentingan masyarakat," tuturnya. (*)

    bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    DPRD Minta Dinkes Jabar Antisipasi Peningkatan DBD
    Cawabup Ciamis Meninggal karena Serangan Jantung
    Yod Sebarluaskan Perda PPA di Arjasari Tasikmalaya
    Untung: Hak Mahasiswa Miskin Tak Boleh Hilang
    Dinas BMSDA Diminta Perbaiki Jalan PU Cimuning

    Editorial



      sponsored links