Gelar Halal Bi Halal, LKP Dorong Mutu Kualitas SDM
- 4 Mei 2024 | 09:55:00 WIB
GELARAN acara halal bi halal dengan tema Penguatan Kemitraan Organisasi Mitra Kursus dan Pelatihan dalam mensukseskan pendidikan vokasi Indonesia maju.
GELARAN acara halal bi halal dengan tema Penguatan Kemitraan Organisasi Mitra Kursus dan Pelatihan dalam mensukseskan pendidikan vokasi Indonesia maju.
JABAR merupakan provinsi yang terdepan di Indonesia dalam penerapan sistem merit dengan menetapkan kebijakan manajemen ASN..
PEMILIHAN Umum Legislatif (Pileg) 2024 di Provinsi Jawa Barat (Jabar) telah menghasilkan sejarah baru.
JuaraNews, Jakarta - Bencana hidrometeorologi masih terjadi hingga awal Agustus 2020. Kali ini angin kencan mengakibatkan satu warga meninggal dunia di Kabupaten Aceh Selatan, Aceh.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, menyebutkan, warga meninggal setelah tertimpa pohon yang tumbang akibat angin kencang.
Kejadian tersebut, menurut dia, bersamaan dengan hujan berintensitas sedang. Peristiwa terjadi Senin (3/8/2020), pukul 10.40 waktu setempat.
Selain satu warga meninggal dunia, lanjut dia, satu wargalainnya mengalami luka ringan. BPBD Kabupaten Aceh Selatan juga melaporkan enam nelayan hilang saat melaut, sedangkan 2 KK mengungsi ke rumah tetangga.
“BPBD setempat masih melakukan pendataan korban terdampak pascakejadian,” ujarnya.
Kerugian materiil, menurut dia, masih terus didata oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) Aceh Selatan. Data sementara rumah rusak berat 8 unit dan rusak ringan 5.
“Pantauan di lapangan menunjukkan pohon tumbang di beberapa titik akses jalan. TRC dan dinas terkait segera melakukan penanganan darurat, seperti kaji cepat, pembersihan pohon tumbang, dan pencarian korban yang hilang,”kata dia.
Ia menuturkan, Angin kencang dirasakan warga di sejumlah kecamatan di Kabupaten Aceh Selatan. Sembilan kecamatan tersebut yakni Kecamatan Bakongan, Pasie Raja, Sawang, Meukek, Labuhanhaji, Labuhanhaji Timur, Kluet Utara, Samadua dan Bakongan Timur.
Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap fenomena angin kencang atau angin puting beliung. Fenomena yang biasa terjadi saat pergantian musim ini diidentifikasi dengan tanda-tanda, seperti pertumbuhan awan Cumulus. Sehari sebelumnya, udara pada malam hari hingga pagi hari terasa panas dan gerah.
“Di antara awan tersebut, ada satu jenis awan yang batas tepinya sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi mirip bunga kol. Awan tiba-tiba berubah warna dari putih menjadi gelap (awan cumulonimbus). Durasi fase pembentukan awan hingga fase awan lenyap berlangsung paling lama sekitar 1 jam,”katanya. (*)
Oleh: JuaraNews / ayi
0 KomentarKPU akan membuka pendaftaran calon kepala daerah lewat jalur perseorangan atau independen Selengkapnya..
PENJABAT Gubernur Jabar Bey Machmudin mengecek kesiapan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati untuk keberangkatan calon jemaah Selengkapnya..
BENCANA banjir melanda sejumlah kota dan kabupaten di Jawa Barat ketika terjadi hujan dengan intensitas Selengkapnya..
PEMDA Provinsi Jawa Barat siap untuk berkolaborasi dengan lembaga pendidikan tinggi dalam pembangunan Jabar guna mencapai kesejahteraan Selengkapnya..
BPS Jabar merilis angka inflasi Jabar selama April 2024. Inflasi tercatat masih terkendali dan sesuai dengan target Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
PENJABAT Gubernur Jabar Bey Machmudin mengecek kesiapan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati untuk keberangkatan calon jemaah haji.
SEBANYAK 3 mahasiswa Fakultas Seni dan Sastra (FIS) Unpas Bandung menuntaskan magang atau pelatihan kerja di media