Igbonefo Siap Main sebagai Gelandang Bertahan
- 19 Maret 2024 | 01:22:00 WIB
KRISIS gelandang bertahan di Persib jelang laga kontra Bhayangkara FC, 28 Maret 2024, tampaknya mulai menemui titik terang.
KRISIS gelandang bertahan di Persib jelang laga kontra Bhayangkara FC, 28 Maret 2024, tampaknya mulai menemui titik terang.
JABAR merupakan provinsi yang terdepan di Indonesia dalam penerapan sistem merit dengan menetapkan kebijakan manajemen ASN..
PROVINSI Jawa Barat memilik Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Pengelolaan Jasa Lingkungan Hidup. Perda tersebut didasari Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009.
JuaraNews, Majalengka – Stakeholders Pekerja Migran Indonesia (PMI) sebagian besar belum mengetahui adanya adanya Program Jabar Migran Service Center (JMSC), yang terus digembar-gemborkan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jabar.
Hal ini terungkap saat Kadis Meeting plus yang diselenggarakan di BIJB Kertajati, Majalengka, Selasa (18/2/2020).
Sebelum Kadis Meeting dilaksanakan, Panitia memberi survei internal dengan dua pertanyaan. Pertama, apakah Pekerja Migran Indonesia dianggap sebagai potensi atau sebagai masalah. Pertanyaan kedua, apakah audien mengetahui adanya program JMSC?
Audien tak hanya kepala dinas tenaga kerja kabupaten kota, namun juga stakeholder lain seperti asosiasi jasa tenaga kerja, Layanan terpadu satu atap (LTSA), dan lainnya.
Jawaban dari survei ini cukup mengejutkan. Sebanyak 70,23 persen menyatakan pekerja migran Indonesia sebagai potensi, dan 29,77 persen mengatakan sebagai masalah.
Sementara di jawaban pertanyaan kedua, mengungkapkan 82,14 menyatakan tidak tahu adanya program JMSC. Sebanyak 17,86 mengatakan sudah tahu.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Barat Muhamad Ade Afriandi, mengatakan, survei ini sebagai pijakan pihaknya untuk melangkah dalam menjalankan Program JMSC. “Itu memberi gambaran bagi kita dari minta kita berangkat dari program ini,” kata Ade.
Dengan hasil survei itu, katanya, Disnaketrans Jabar mendapat data dari mana harus memulai program ini. “Ini akan menjadi bahan bersama. Kalau gambarannya positif, kita bisa tahu berangkatnya dari mana. Kalau ternyata hasilnya negatif, artinya akan ada pekerjaan rumah lagi buat kita dalam melakukan program ini,” kata Ade.
Yang jelas, kata Ade, dengan program JMSC ini pemerintah ingin melindungi pekerja migran sejak mulai rekrutmen, pelatihan, persiapan keberangkatan, bekerja di luar negeri, sampai pada kembali ke tanah air setelah menjalankan kontrak kerjanya.
“Tak hanya itu, kita juga ingin memberi kenyaman kepada negara tujuan dan tak ingin memberi masalah kepada mereka. Kita sendiri yang repot jika ternyata ada masalah dengan tenaga kerja di negara tujuan,” kata Ade.
Untuk itu, Kadis Meeting ini menjadi penting karena menjadi plus setelah dihadiri multi stakeholder yang berkaitan dengan pekerja migran maupun ketenagakerjaan di Jabar.
“Itu alasan dilakukan jajak pendapat atau persepsi untuk mengukur pemahaman partisipan dalam menyikapi kebijakan perlindungan pekerja migran di Jabar,” katanya. (*)
ude
0 KomentarKPU Jabar mengaku molornya proses rekapitulasi di tingkat provinsi dikarenakan belum beresnya rekapitulasi di tingkat kabupaten bekasi. Selengkapnya..
BELAKANGAN ini cuaca ekstrem melanda wilayah bandung raya, cuaca ekstrim berupa angin kencang dan hujan sedang hingga Selengkapnya..
KOMISI Pemilihan Umum (KPU) akan mengumumkan hasil rekapitulasi tingkat nasional pada 20 Maret 2024 Selengkapnya..
PULUHAN KK atau 180 jiwa dari dua desa di pesisir Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi diungsikan imbas terkena terjangan ombak Selengkapnya..
PENJABAT Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengikuti tarawih berjamaah di Masjid Mungsolkanas, Jalan Cihampelas No 61, Kota Bandung, Jumat Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
KOMISI Pemilihan Umum (KPU) akan mengumumkan hasil rekapitulasi tingkat nasional pada 20 Maret 2024 mendatang.