free hit counter code Kasus Baru HIV di Jabar Capai 9.625 Sepanjang 2024 - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


    Kasus Baru HIV di Jabar Capai 9.625 Sepanjang 2024
    Foto:Net ilustrasi HIV

    Kasus Baru HIV di Jabar Capai 9.625 Sepanjang 2024

    • Selasa, 31 Desember 2024 | 09:23:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews Bandung - Dinkes Jabar mencatat peningkatan jumlah kasus HIV di wilayah tersebut sepanjang tahun 2024, dengan total 9.625 kasus baru.

     

    Kepala Dinkes Jabar, Vini Adiani Dewi mengatakan angka tersebut, terhitung dari Januari hingga menginjak akhir 2024 dan  sebagian besar ditemukan pada kelompok  Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).

     

    Menurutnya, Dinkes Jabar terus berupaya melakukan penyelamatan hingga pencegahan melalui strategi ketahanan keluarga yang berharap pada tahun 2025 bisa berkurang.

     

    "Berharapnya sih turun ya 14 persen gitu. Tapi pada inti utamanya bukan prestasi tapi berapa orang yang bisa kita selamatkan dan ini tidak akan berhenti di 2025 kita sudah siapkan strategi lagi untuk menurunkan prevalensi HIV,"katanya, Minggu (29/12/2024).

     

    Lebih lanjut dirinya, menyebut, temuan kasus HIV di Jawa Barat sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Dari mulai 2017 didominasi oleh pengguna narkoba hingga tahun 2024 ini lebih banyak oleh kaum yang terpapar LGBT.

     

    "HIV itu berbeda dari tahun ke tahun misalnya tahun berapa HIV itu kan terjadi 5-10 tahun yang akan datang, setelah terkena jadi untuk tahun 2017 masih akibat dari narkoba setelah suntik bersama terus naik 2020-an naik  2019 begitu naik jadi seks bebas. Nah  sekarang itu LGBT," ungkapnya.

     

    Adapun LGBT sebagai penular terbanyak di tahun 2024 ini katanya, hal itu hasil penghitungan Dinkes Jabar terkait temuan-temuan kasus yang di sejumlah wilayah di Jawa Barat.

     

    "Iya bertambah terus kan dikumulatifkan. Nah lalu kita cari kan apa sih siapa menular terbanyak sekarang gitu. Ternyata banyak dari kaum LGBT,"paparnya.

     

    Dibalik naiknya kasus tersebut, Vini mengungkapkan masyarakat tidak boleh malu saat merasakan ciri-ciri diagnosa infeksi HIV. Sebab kata dia hal itu bertujuan untuk mencegah adanya kematian jika tidak segera dilakukan pengobatan.

     

    "Karena penularan HIV itu sulit sebetulnya kalau tidak melakukan hubungan seksual, tidak memakai jarum suntik bersama, itu tidak mudah terkena HIV. Cuma memang sekarang itu masyarakat masih malu kalau menderita sakit HIV justru itulah awal jadinya adanya kematian karena," tandasnya. (*)

    bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Bey Geram Marak Pungli di Tempat Wisata saat Libur
    Inflasi Kota Sukabumi Tertinggi di Jawa Barat
    Prabowo Putuskan PPN 12% Hanya Barang & Jasa Mewah
    Diskon Listrik 50 % Berlaku Januari-Februari 2025
    PLN Sukses Jaga Pasokan Listrik saat Nataru

    Editorial



      sponsored links