free hit counter code Orang Tua Jangan Sampai Over Protektif Pada Anak - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Orang Tua Jangan Sampai Over Protektif Pada Anak

    Pesan Haru Suandharu

    Orang Tua Jangan Sampai Over Protektif Pada Anak

    JuaraNews, Bandung - Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) setiap tanggal 23 Juli, merupakan momentum tepat untuk semakin mendekatkan diri kepada anak untuk lebih memahami, mengerti dan mengetahui apa yang menjadi keinginan anak.

     

    Hal itupun di benarkan Ketua DPW PKS Jawa Barat, Haru Suandharu. Bakal Calon Gubernur Jawa Barat.

     

    Kata Kang Haru, sejatinya anak tetap memiliki privasi dan keinginannya masing-masing. Akan tetapi akibat ke khawatiran orang tua yang berlebih, kerap menjadikan orang tua over protektif terhadap anak yang akhirnya menabrak hak hak privasi dari seorang anak. 

     

    “Anak itu bukan punya kita, bukan juga property. Anak itu titipan, sebuah amanah. Jadi dia sama dengan kita, punya cita-cita, punya kehendak, privasi itu harus hormati semua,” terang Haru. Kamis (25/7/2024)

     

    Haru pun menegaskan, bukan berarti anak di biarkan begitu saja untuk tumbuh, orang tua pun perlu senantiasa mengarahkan dan menjadi sahabat bagi anak dalam memantau tumbuh kembang mereka, kita hanya perlu mengarahkan saja. ucap Kang Haru.

     

    Tidak hanya itu Kang Haru menyebut, cara mendidik maupun mengasuh anak perempuan dan laki-laki berbeda. 

     

    “Yang dibutuhkan oleh anak perempuan itu cinta kasih, kesabaran, lemah lembut. Tentunya beda dengan anak laki-laki,” imbuhnya. Iapun menyayangkan masih banyak di temukannya Gap antara orang tua dan anak akibat generation gap.

     

    “Harus sering komunikasi agar tidak terjadi gap. Ditanya sukanya apa, hal apa yang saat ini tengah menjadi perhatiannya,” ucapnya. 

    Haru tak menampik, Indonesia menjadi negara yang kekurangan peran ayah atau fatherless karena berbagai faktor. 

     

    “Ada satu studi Indonesia bahwa negara ini fatherless. Artinya akan ada masalah baik kepribadiannya saat tumbuh kembangnya nanti. Ada yang orang tuanya bercerai atau hal lainnya,” jelasnya. 

     

    Padahal sosok Ayah bisa menjadi sosok yang komunikatif dan mencurahkan perhatian serta mendengarkan keluhan dan kegelisahan anaknya. (*)

    Rdsp

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Kader Demokrat Jabar Ikut Sukseskan Pilkada 2024
    KPU Mulai Sebar 3.851.277 Surat Suara Pilkada 2024
    Kasus Smart City, 2 Anggota DPRD Diperiksa KPK
    Pasangan HD akan Tumbuhkan Ruang Industri Kreatif
    Perkuat Sinergi Kaum Z Demokrat Jalin Influencer

    Editorial


      Info Kota


        Inspirasi