Ini Susunan Pemain Persib Bandung vs Borneo FC
- 22 November 2024 | 17:50:00 WIB
PERTARUNGAN sengit antara 2 tim papan atas Liga 1 bakal terjadi di Stadion GBLA, Jumat (22/11/2024) malam, saat Persib Bandung menjamu Borneo FC.
PERTARUNGAN sengit antara 2 tim papan atas Liga 1 bakal terjadi di Stadion GBLA, Jumat (22/11/2024) malam, saat Persib Bandung menjamu Borneo FC.
JABAR meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) Wiratama 2024 sebagai pemda provinsi terbaik dalam partisipasi pengelolaan sistem transportasi publik.
RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.
JuaraNews Bandung - Tradisi membagikan angpao atau amplop merah berisi uang tentu sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Tahun Baru Imlek di masyarakat Tionghoa. Memberikan angpao bukan sekedar tanda terima kasih dan kebaikan, namun juga mematuhi seperangkat kode etik yang diwariskan secara turun-temurun.
Memberi angpao biasanya menjadi hal yang paling mengasyikkan bagi banyak orang. Karena sebagian besar isinya adalah uang. Berakar dari masa Dinasti Han hingga Dinasti Song, pemberian uang dalam amplop merah telah menjadi simbol keberuntungan, kemakmuran, dan diyakini sebagai perlindungan dari roh jahat.
Mengacu pada kata ‘hong bao’ yang memiliki arti kantong merah, dikaitkan pemberian angpao ini melambangkan kebaikan yang akan selalu menyertai penerima angpao sepanjang tahun ini. Namun pada saat itu, amplop merah disebut ‘ya sui qian’ dan digunakan untuk memberi ucapan selamat kepada anak-anak dan anggota keluarga lainnya selama perayaan Tahun Baru Imlek.
Umumnya, anak-anak dan para cucu memberikan ucapan selamat kepada orang tua dan kakek-neneknya. Sebagai imbalan, kakek-nenek dan orang tua memberikan anak-cucu mereka amplop merah berisi uang, mengucapkan semoga mereka beruntung di tahun baru.
Tetapi tidak hanya sekedar memberi amplop berisi uang saja, pemberian amplop ini diketahui mempunyai aturan tersendiri yang haru dipatuhi. Berikut merupakan etika dalam memberi angpao saat Imlek.
Memasukkan Uang Baru
Pada tahun baru imlek, merupakan tradisi untuk memasukkan dan memberikan uang baru ke dalam amplop merah. Memberi uang kertas yang kotor atau kusut rasanya hanya tidak etis diberikan untuk hari sakral. Dan seminggu menjelang Tahun Baru Imlek, biasanya sudah banyak orang mengantri panjang di bank untuk menukarkan uang kertas lama dengan uang baru.
Menghindari Memberi Koin ke Dalam Amplop
Koin menurut pandangan budaya Tionghoa dianggap sebagai simbol keberuntungan yang kurang signifikan dalam konteks perayaan Imlek, karena uang kertas lebih representatif sebagai simbol kemakmuran dan keberuntungan yang lebih besar.
Menghindari Jumlah Angka 4
Saat memberikan angpao dikaitkan untuk menghindari jumlah senilai 40 yuan atau 400 yuan. Angka ‘4’ dalam bahasa China terdengar seperti ‘kematian’, sehingga dianggap membawa sial. Angka genap, kecuali empat lebih dipercaya membawa kebaikan daripada angka ganjil. Hingga jumlah yang terbaik disarankan saat memberi angpao adalah dimulai atau diakhiri dengan delapan, seperti 800 yuan, karena dianggap meningkatkan keberuntungan.
Membawa Amplop Merah Selama 16 Hari
Disarankan untuk membawa amplop merah lebih dulu dan selalu bawa beberapa amplop selama 16 hari Tahun Baru Imlek (dari Malam Tahun Baru hingga Festival Lentera) sebagai pegangan kalau ada seseorang yang mungkin perlu diberikan amplopnya.
Memberikan Denominasi Berbeda
Disarankan memasukkan denominasi yang berbeda ke dalam amplop merah yang diatur berbeda sedemikian rupa sehingga bisa menjadi pembeda yang cepat dan bijaksana untuk membedakan apakah memberikan 100 yuan atau 1.000 yuan.
Demikian beberapa etika yang perlu dipatuhi saat memberikan amplop merah pada perayaan Imlek. Namun, tak ayal tradisi pemberian angpao juga memiliki aturan tertentu siapa yang bisa menerimanya. Yakni hanya diberikan pada anak-anak, orang lajang (orang dewasa yang belum menikah), dan pada anggota keluarga yang masih bersekolah atau tidak bekerja.
“Buat aku malahan kadang udah gak dapet atau nerima angpao, dapet mungkin kalau dikasih sama mamah papa sama kakak di rumah aja” kata Chelsea, salah satu mahasiswi Binus yang berketurunan Tionghoa. (*)
bas
0 KomentarDPD Demokrat Jabar menggelar sosialisasi pemenangan pasangan calon nomor urut 4 di pilkada serentak, Jumat Selengkapnya..
DUA tim Pusdalops PB dari BPBD Provinsi Jawa Barat langsung turun ke lokasi banjir di Kabupaten Selengkapnya..
DINAS Ketenagakerjaan Kota Bekasi melaksanaan kegiatan Job Fair II tahun 2024 di Mega Bekasi Hypermall Kamis Selengkapnya..
PJ Gubernur Jabar Bey Machmudin mengimbau masyarakat agar selalu hati-hati dan mewaspadai investasi Selengkapnya..
FMIPA UPI menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Masyarakat atau P2M yang diselenggarakan dengan pendanaan hibah FPMIPA Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
DPD Demokrat Jabar menggelar sosialisasi pemenangan pasangan calon nomor urut 4 di pilkada serentak, Jumat (22/11/2024).
ALIANSI Buruh Bekasi Melawan (BBM) Kota Bekasi menurut upah minimum Kota Bekasi dilaksanakan sesuai putusan Mahkamah Konstitusi (MK).