free hit counter code Haru Sebut Sampah di Bandung Raya Super Darurat - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Haru Sebut Sampah di Bandung Raya Super Darurat

    Haru Sebut Sampah di Bandung Raya Super Darurat

    JuaraNews, Bandung - Acara From Group Discussion (FGD) yang di gelar oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang bertempat di Gedung DPRD Jabar, di Ruang Komisi IV bahas mengenai pengelolaan sampah di Kota Bandung Rabu (25/10/2023). 

     

    Kepala Bidang Konservasi Lingkungan dan Pengendalian Perubahan Iklim, DLH Jabar Maria Angela Novi Prasetiati yang turut hadir di acara tersebut mengatakan bahwa selama masa darurat sampah yang masuk ke TPA Sarimuksi sekitar 942 ton dari 1 - 17 Oktober per harinya. 

     

    Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat menyebutkan pula bahwa masa darurat sampah sudah selesai dengan kuota sesuai dengan kesepakatan kabupaten/kota sekitar 50 persen. 

     

    “TPS Sarimukti merupakan TPS darurat dulu dioperasikan dalam rangka darurat sampah terkait meledaknya akibat Leuwigajah tahun 2005 saat ini kondisinya sudah overload,” jelasnya. 

     

    “Kejadian darurat pun TPS Sarimukti sudah over capacity dan masa darurat akibat kebakaran ini klimaks, bahwa ini momentum yang baik supaya perubahan paradigma mulai dijalankan secara lebih terutama di bagian hulu bagian pengurangan,” tandasnya.

     

    Ketua Fraksi PKS Haru Suandharu pun angkat bicara mengenai masalah sampah di Kota Bandung, yang super darurat dulu Bandung lautan sampah, sekarang Bandung bau, di acara gelaran FGD Pengolahan Sampah di Jabar, di Ruang Komisi IV DPRD Jabar, Kota Bandung. 

     

    Harapannya, FGD itu bisa menampung aspirasi seputar masalah sampah di Jabar. Termasuk nantinya merumuskan rekomendasi sejumlah solusi percepatan mengatasi masalah sampah di Jabar hingga di tingkat Kota Kabupaten. 

     

    "Kita ingin bagaimana caranya sampah di Bandung raya bisa selesai, bener-bener selesai. Mudah-mudahan kita bisa buat majelis yang besar lagi," bebernya.

     

    Oleh karena itu, Haru menegaskan perlu adanya pemaksaan bagi seluruh unsur di masyarakat maupun di pemerintahan dalam pengelolaan sampah.

     

    "Pengelolaan sampah masing-masing di rumah, harus ada mulai di tingkat RW. Saya percaya, bukan cuma rakyat yang harus dipaksa. Tapi pemerintah, DPR juga harus dipaksa," tegasnya.

     

    Lebih lanjut, Haru menjelaskan bahwa belum siapnya Legok Nangka dan Luhut Nambo dalam menampung sampah menjadi masalah di Bandung Raya.

     

    Haru berharap Legok Nangka bisa segera jalan. Karena sudah belasan tahun proyek itu ditunggu. “Ini perlu terobosan besar. Butuh lompatan,” tandanya. (*) 

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

    Rdsp

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Pentingnya Lembaga Penyiaran Bagi Demokrasi Bangsa
    Banjir Rendam 8 Kecamatan di Kabupaten Bandung
    Relawan Bandung Kudu HD Akan Awasi Money Politik
    Selama Masa Tenang APK Mulai Serentak Ditertibkan
    Variabel Empirik Dadang-Ali Ungguli Sahrul-Gungun

    Editorial


      Info Kota


        Inspirasi