DPRD Anggarkan Rp50 M untuk Bangun 33 Sekolah Baru
- 22 November 2024 | 13:50:00 WIB
DPRD Jawa Barat telah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) sebesar Rp50 miliar di tahun 2025.
DPRD Jawa Barat telah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) sebesar Rp50 miliar di tahun 2025.
JABAR meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) Wiratama 2024 sebagai pemda provinsi terbaik dalam partisipasi pengelolaan sistem transportasi publik.
RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.
JuaraNews Bandung - Komunisme salah satu ideologi yang cukup berpengaruh di dunia. Adapun sebagian besarnya tak lepas dari pengaruh besar yang dimiliki Uni Soviet pada eranya.
Tercatat, Uni Soviet yang kala itu masih eksis kerap menyebar pengaruh ke negara-negara lain. Akan tetapi hal tersebut pada perkembangannya berangsur-angsur pudar pasca keruntuhannya.
Berikut negara mayoritas muslim yang dulunya pernah jadi negeri komunis.
Afghanistan merupakan sebuah negara yang terletak di persimpangan antara Asia Tengah dan Asia Selatan. Negara ini berbatasan dengan Pakistan di timur dan selatan, Iran di barat, Turkmenistan di barat laut, serta Tajikistan di timur laut.
Dalam sejarahnya, Afghanistan pernah menjadi negara komunis setelah dipimpin oleh rezim yang pro Uni Soviet. Mengutip laman Communist Crimes, sejatinya mereka tidak tersentuh oleh Perang Dunia II.
Sayangnya, terjadi konflik internal yang disebabkan perpecahan suku serta campur tangan asing di negaranya. Pada akhirnya, kudeta sayap kiri di tahun 1978 terjadi dan memunculkan rezim komunis yangs setia Uni Soviet.
Dikutip dari laman PBS, kudeta komunis terjadi di Afghanistan. Nur Mohammad Taraki yang menjadi salah satu pendiri Partai Komunis Afghanistan mengambil kendali negara.
Tak sendiri, dia menunjuk Babrak Karmal sebagai Wakil Perdana Menteri. Pada akhirnya, mereka memproklamirkan sebuah pemerintahan baru dan mengklaim bebas pengaruh Soviet.
Akan tetapi, seiring waktu tujuan mereka telah terbongkar. Hal ini membuat pemimpin Islam dan etnis konservatif menolak kebijakan-kebijakan rezim dan memunculkan pergolakan bersenjata.
Sekitar bulan Juni 1978, gerakan gerilya mujahidin dibentuk dengan tujuan melawan pemerintahan yang didukung Uni Soviet. Saat rezim mulai goyah, Uni Soviet datang dan menginvasi Afghanistan pada 1979.
Pada pergolakan yang terjadi antara kelompok mujahidin melawan tentara Afghanistan yang didukung Uni Soviet, tercatat sekitar 2,8 juta warganya yang melarikan diri.
Pada 1989, Uni Soviet mulai menarik diri. Dalam hal ini, kelompok Mujahidin melanjutkan perlawan untuk menggulingkan rezim komunis pimpinan Najibullah yang ditunjuk Soviet.
Kekuasan komunis akhirnya lengser. Kelompok mujahidin kemudian membentuk negara yang berlandaskan Islami dengan Burhanuddin Rabbani sebagai Presiden. Akan tetapi, saat itu telah terjadi pergolakan internal terkait perebutan pemimpin yang nantinya akan memunculkan konflik lain selain dari komunis.
Saat ini, Afghanistan dikenal sebagai negara mayoritas muslim. Namun, negara tersebut beberapa waktu yang lalu dikuasai oleh kelompok Taliban yang sampai saat ini masih menjalankan pemerintahan.
Yaman merupakan salah satu negara yang berada di kawasan Asia Barat. Dalam sejarahnya, negara ini juga lekat kaitannya dengan pengaruh paham komunis.
Mengutip Britannica, singkatnya mereka pernah terbagi menjadi Yaman Utara dan Yaman Selatan. Dalam hal ini, Yaman Utara terbentuk lebih dahulu sehingga mendapat banyak dukungan dari dunia Arab.
Namun, Yaman Selatan justru kesulitan mendapat bantuan, baik dari negara Arab maupun dunia barat. Hal ini membuatnya mengalihkan perhatian kepada Uni Soviet.
Pada awal 1970-an, Yaman Selatan menjadi negara yang diakui Marxis dan mengganti namanya menjadi Republik Demokratik Rakyat Yaman. Akan tetapi hal tersebut tak berlangsung lama.
Saat blok komunis menyerah, rezim Yaman Selatan menjadi terisolasi dan perlahan runtuh. Satu-satunya pilihan masuk akal adalah melakukan negosiasi dengan Yaman Utara yang lebih dominan
Pasca revolusi Oktober 1917, muslim pribumi di Tajikistan berusaha mencapai status kenegaraan di kota Quqon. Sayangnya, upaya tersebut rusak setelah invasi Rusia Soviet.
Mengutip Communist Crimes, akibat pengepungan Tentara Merah di tahun 1919, cukup banyak jatuh korban yang didominasi warga sipil. Tujuan mereka melakukan invasi adalah membentuk Republik Sosialis Soviet Tajik.
Upaya tersebut dilakukan untuk menciptakan masyarakat sosialis di negeri kecil Asia Tengah tersebut. Sama dengan negara taklukan lain, kebijakan dimulai dengan kolektivisasi pertanian yang dilanjutkan dengan tindakan agresif sekitar 1930-an.
Saat keruntuhan Uni Soviet, hal tersebut membuka peluang elit komunis di Tajikistan untuk naik ke puncak kekuasaan. Setelah melakukan penindasan terhadap lawan politiknya, terjadi perang saudara yang berlangsung 5 tahun dan membunuh puluhan ribu orang. (*)
bas
0 KomentarDPRD Jawa Barat telah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) sebesar Rp50 miliar di tahun Selengkapnya..
DUA tim Pusdalops PB dari BPBD Provinsi Jawa Barat langsung turun ke lokasi banjir di Kabupaten Selengkapnya..
DINAS Ketenagakerjaan Kota Bekasi melaksanaan kegiatan Job Fair II tahun 2024 di Mega Bekasi Hypermall Kamis Selengkapnya..
PJ Gubernur Jabar Bey Machmudin mengimbau masyarakat agar selalu hati-hati dan mewaspadai investasi Selengkapnya..
FMIPA UPI menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Masyarakat atau P2M yang diselenggarakan dengan pendanaan hibah FPMIPA Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
FMIPA UPI menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Masyarakat atau P2M yang diselenggarakan dengan pendanaan hibah FPMIPA UPI.
ALIANSI Buruh Bekasi Melawan (BBM) Kota Bekasi menurut upah minimum Kota Bekasi dilaksanakan sesuai putusan Mahkamah Konstitusi (MK).