DRAMATIS! Timnas Prancis dipaksa menangis. Argentina layak juara Piala Dunia Qatar 2022.
Berjuang sampai titik akhir, Les Bleus tak surut melawan. Tak membiarkan gelar juara yang sudah di depan mata Argentina. Laga final yang bersejarah di Stadion Lusail, semalam. Perlawanan Prancis berakhir lewat adu penalti 4-2 (3-3). Timnas Argentina juara. Prancis yang gagal pertahankan juara, sedikit terhibur. Sang bintang, Kylan Mbappe jadi "top scorer" dengan sembilan gol. Mengalahkan Leonel Messi yang selisih satu gol.
Presiden FIFA, Gianni Infantino mengalungkan medali juara kepada seluruh pemain Argentina. Emir Qatar, Tamim bin Hamad Al-Tsani menyerahkan Piala Dunia kepada sang kapten, Leonel Messi. Di podium juara juga tampak Presiden Prancis, Immanuel Marcon. Gemuruh sorak sorai dan perayaan kembang api.
***
DI hadapan ribuan pendukungnya, timnas Argentina sudah selangkah di depan. Unggul 2-0 sejak babak pertama. Waktu normal tersisa cuma 10 menit. Gelar juara seolah sudah dalam genggaman. Justru spasi krusial itu, Prancis -- mampu mendobrak. Menyamakan kedudukan 2-2. Bertahan hingga akhir babak-II.
Berlanjut babak "extra time" 2 x 15 menit. Lagi, Leonel Messi menyongsong juara. Golnya di menit-108, bakal menyudahi perlawanan Prancis. Nyatanya, tidak. Rivalnya, Kylan Mbappe kembali membalas. Mengubah skor lagi, 3-3. Lewat penaltinya menit-118. Babak dramatis berikutnya, adu penalti tak terhindarkan. Argentina akhirnya unggul 4-2.
Timnas Argentina juara untuk kali ketiga. Capaian prestasi puncak, setelah penantian 26 tahun. Sebelumnya juara 1978 dan 1986, dari lima tampilan final. Praktis sama, tiga kali menjadi runner-up pada 1930, 1990 dan 2014. Timnas Argentina berhasil mengawinkan dengan juara Copa Amerika 2022.
***
LEONEL Messi dan Kylan Mbappe jadi bintang lapangan antarkedua tim. Mbappe, bahkan mencetak "hattrick". Tak termasuk gol adu penalti. Tiga gol yang mengejutkan Argentina, semuanya dari titik penalti dalam posisi "game on". Rasanya baru kali pertama dalam sejarah Piala Dunia. Dua gol di antaranya terjadi dalam rentang hanya satu menit. Setelah tendangan penalti menit-80, Mbappe kembali cetak gol menit-81.
Messi (35 tahun) bakal dikenal sepanjang massa. Melegenda. Ia unjuk kerja keras dan mampu mengantarkan timnas Argentina jadi juara. Justru di akhir kariernya.
***
LAG final Argentina vs Prancis berlangsung ketat dalam tempo tinggi. Argentina unggul dua gol hingga turun minum. Messi dari titik putih menit-23 dan Di Maria menit-26.
Memasuki babak-II, Argentina tampak mengendurkan tempo. Bahkan menarik keluar andalannya, Di Maria. Digantikan Aguna menit-64. Pelatih Scaloni terkesan ingin mengamankan keunggulan. Justru berdampak, selain pemain tampak lelah. Sebaliknya pelatih Prancis, Deschamps juga menarik Giroud -- digantikan Thuram menit-41. Berlanjut menggantikan Grizmann dan Hernandez oleh Coman dan Camavinga menit-71.
Pertandingan tinggal 10 menit lagi. Argentina memimpin 2-0. Gelar juara sudah di depan mata. Langkahnya Deschamps mengganti tiga pemain andalan, membuahkan hasil. Pemain Argentina, Otamendi menarik lengan Randal Kolo di kotak penalti. Wasit Szyman Marconiak (Polandia) menunjuk titik putih. Mbappe berhasil menit-80. Hanya dalam tempo satu menit, Mbappe kembali cetak gol. Tembakan "first time" dari umpan Thurman, menggetarkan gawang Martinez. Skor berubah imbang 2-2.
Memasuki babak "extra time", Messi kembali menggetarkan gawang Prancis yang dikawal Lloris menit-108. Unggul 3-2, lagi-lagi Argentina berada di atas angin. Menuju juara. Tapi dua menit jelang bubaran, Prancis kembali beroleh hadiah penalti. Mbappe mengeksekusi. Dia penyelamat Prancis. Gol. Skor akhir 3-3.
Mbappe dipercaya jadi penendang pertama babak adu penalti. Berhasil. Giliran Argentina lewat Messi, juga gol. Penendang berikutnya Prancis, Tchouameni dan Kolo Muani gagal. Ditepis kiper Martinez, dan satunya melebar. Tiga eksekutor Argentina lancarjaya. Dybala, Paredes dan Montiel. Tendangan kelima tidak dilanjutkan. Timnas Argentina unggul 4-2 dan juara dunia.***
Imam Wahyudi, jurnalis senior di bandung
ude