Eliya Susilowati Prof Pertama Poltekesos Bandung
- 25 April 2024 | 13:45:00 WIB
ELIYA Susilowati Jadi guru besar atau profesor pertama Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung.
ELIYA Susilowati Jadi guru besar atau profesor pertama Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung.
JABAR merupakan provinsi yang terdepan di Indonesia dalam penerapan sistem merit dengan menetapkan kebijakan manajemen ASN..
PEMILIHAN Umum Legislatif (Pileg) 2024 di Provinsi Jawa Barat (Jabar) telah menghasilkan sejarah baru.
JuaraNews, Bandung Barat – Rencana operasi pemisahan bayi kembar siam asal Desa Cipada, Cisuarua Kabupaten Bandung Barat (KBB) belum terlaksana. Biaya untuk memisahkan bayi Ayesha Azalea Putri Emira dan Aleeya Azalea Putri Emira ini diperkirakan menghabiskan dana Rp410 juta. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) hanya mencover biaya sebesar Rp190 juta, untuk sisanya Bupati KBB tengah berupaya mencari cara untuk menutupi kekurangan itu
Biaya sebesar Rp410 Juta itu mencakup semua kebutuhan sebelum palaksanaan operasi, saat operasi, dan pemulihan pascaoperasi. Ketiadaan dana menjadi salah satu kendala sehingga pelaksanaan operasi pemisahan hingga kini belum dilakukan.
"Anggaran yang dibutuhkan untuk operasi ini sekitar Rp410 juta, sementara yang ditanggung BPJS Kesehatan baru sekitar Rp190 juta, jadi masih kurangan sekitar Rp220 juta lagi," kata Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan saat menyempatkan waktu untuk menjenguk bayi kembar siam tersebut, dikutip dari iNews.id Selasa (8/11/2022).
Hengky Kurniawan menyatakan, akan melakukan ikhtiar untuk mencari kekurangan biaya tersebut. Opsinya bisa dari APBD atau meminta bantuan ke Pemprov Jabar. Bagaimana pun operasi harus secepatnya dilakukan, mengingat secara fisik dan kesehatan bayi kembar Siam itu siap.
Anak pertama pasangan Eka Lasmana (23) Mira Rahayu (24) itu, mengalami dempet pada bagian perut. Saat ini usia kembar siam 10 bulan dan secara fisik sehat sehingga dari aspek medis sudah memungkinkan dilakukan tindakan operasi. Jika ditunda-tunda kasihan, sebab kedua bayi itu tidak bisa bergerak leluasa selama belum dipisahkan.
"Saya berharap tindakan operasi secepatnya bisa dilakukan, karena kondisi bayinya sudah siap, kita coba ihtiar," ujar Hengki yang didampingi Wakil Ketua DPRD KBB, Ida Widaningsih dan Camat Cisarua Taufik Firmansyah.
Ayah dari bayi kembar siam Eka Lasmana berharap, kunjungan dari Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan dan Wakil Ketua DPRD KBB Ida Widaningsih bisa memberikan titik terang untuk kepastian pelaksanaan operasi anak pertamanya tersebut. Hal itu demi kelangsungan kesehatan kedua putrinya ke depan.
"Semoga anak saya Ayesha dan Aleeya bisa secepatnya menjalani operasi agar dapat menjalani kehidupan secara normal seperti balita lainny," kata pria yang sehari-hari berprofesi sebagai petani ini.
Sementara Wakil Ketua DPRD KBB, Ida Widaningsih mengatakan, bayi kembar siam itu setelah dilahirkan pernah dirawat olehnya selama sebulan mengingat ibu dari sang bayi sempat mengalami gejala baby blues syndrome. Saat itu pun untuk biaya persalinannya sempat dibantu Rp40 juta.
"Ini demi kebaikan bayi, dan sekarang pun kondisinya terus dipantau oleh petugas dari Dinkes dan Puskesmas Pasirlangu sebelum dioperasi," kata Ida Widaningsih.(*)
Aep
0 KomentarWAPRES RI menyebut seluruh stakeholders harus bahu membahu berinovasi dalam menghadirkan teknologi yang dapat mendeteksi Selengkapnya..
AGUS Mulyana meyakini Timnas U-23 Indonesia memenangkan pertandingan melawan Korea Selengkapnya..
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka resmi sebagai presiden dan wakil presiden ri periode Selengkapnya..
PJ Gubernur Bey Machmudin berharap Kabupaten Sumedang bisa kembali menjadi 'Paradijs van Java' atau surga dari Selengkapnya..
MUSYAWARAH Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat digelar di Kota Bandung, Senin Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
AGUS Mulyana meyakini Timnas U-23 Indonesia memenangkan pertandingan melawan Korea Selatan.
PERMASALAHAN sarana prasarana ruang kelas baru yang masih kurang di berbagai Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jawa Barat.