free hit counter code Wagub Jabar dan Menteri Sosial Hadiri Hari Lanjut Usia Nasional di Tasikmalaya - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Wagub Jabar dan Menteri Sosial Hadiri Hari Lanjut Usia Nasional di Tasikmalaya

    Wagub Jabar dan Menteri Sosial Hadiri Hari Lanjut Usia Nasional di Tasikmalaya

     

    JuaraNews, Tasikmalaya – Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menghadiri acara Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-26 Tahun 2022 bersama Menteri Sosial Republik Indonesia Tri Rismaharini di Rumah Sakit Singaparna Medika Citrautama (SMC), Kabupaten Tasikmalaya, Minggu (29/5/2022).

     

    Pak Uu --sapaan Wagub Jabar-- melaporkan, jumlah lansia, khususnya lansia tunggal, di Kabupaten Tasikmalaya cukup tinggi. "Ini akan menjadi perhatian kami. Program-program ke depan akan memberi perhatian khusus kepada Tasikmalaya," kata Pak Uu.

     

    Pak Uu juga mendorong masyarakat di Jabar untuk bahu-membahu memberikan dukungan maupun bantuan kepada sesama yang membutuhkan, termasuk lansia.

     

    Selain itu, Pak Uu sebagai Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan  Daerah Provinsi Jabar menuturkan bahwa pihaknya akan turut memperhatikan penanggulangan kemiskinan di Tasikmalaya.

     

    "Maka saya mengucapkan terima kasih kepada Mensos atas kedatangannya ke sini," ucapnya.

     

    Menurut Pak Uu, bantuan tidak hanya bersifat material, tetapi juga bantuan yang berupa pembinaan, pembekalan keahlian juga patut diberikan, sehingga para lansia juga dapat berdaya.

     

    "Bantuan pendidikan juga ditingkatkan, karena seolah ada kaitan antara kemiskinan dan pendidikan," ucapnya.

     

    Sementara itu, Menteri Sosial RI Tri Rismaharini melaporkan bahwa berdasarkan data Kementerian Sosial RI, jumlah lansia tunggal di Kabupaten Tasikmalaya mencapai 28.000 orang yang tersebar di 39 kecamatan.

     

    Menurut Mensos, kebanyakan para lansia tunggal ditelantarkan oleh keluarga. "Saya besarkan Hari Lansia, kami setiap hari scanning di media sosial banyak lansia sengaja dibuang oleh anaknya karena merepotkan, karena alasan ekonomi," ucap Mensos.

     

    Mensos pun mengingatkan bahwa saat bayi semua orang tidak bisa apa-apa. Namun, orang tua merawat dengan sukacita meski di tengah keadaan ekonomi yang sulit.

     

    "Saat itu, tanpa beban dengan suka hati mereka (orang tua) merawat kita hingga jadi dewasa," tuturnya.

     

    "Apapun alasannya kita tidak boleh menelantarkan orang tua. Suatu saat pun kita akan menjadi tua, kita tidak kuat, dan tidak berdaya," tambahnya. (*)

    ude

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Bey Machmudin: Hati-hati, Marak Investasi Bodong
    UPI Siap Jadi Agen Penggerak Pengelolaan Sampah
    Rutilahu Diharapkan Bisa Dikelola oleh Masyarakat
    Buruh Sosialisasikan Putusan MK soal UU Cipataker
    LPI Gelar Diskusi soal Politik Identitas

    Editorial



      sponsored links