free hit counter code Layar Sauh Tarian Hasil Riset Kolaborasi ISBI Bakal Manggung di Pullman Jakarta Central Park - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter
Layar Sauh Tarian Hasil Riset Kolaborasi ISBI Bakal Manggung di Pullman Jakarta Central Park
(Foto: Ist) Ketua Tim Riset Seni Maritim ISBI Bandung Yanti Heriyawati memainkan alat musik asal NTT, Sasando..

Layar Sauh Tarian Hasil Riset Kolaborasi ISBI Bakal Manggung di Pullman Jakarta Central Park

  • Senin, 12 September 2022 | 10:46:00 WIB
  • 0 Komentar

JuaraNewsBandung – Tradisi maritim yang melekat dalam diri bangsa Indonesia turut mewarnai keanekaragaman seni dan budaya bangsa ini.

 

Sebuah tarian karya Tim Riset Floating Heritage Festival Yanti Heriyawati, Afri Wita, dan Juju Masunah yang menggambarkan tradisi itu berhasil dipertontonkan kepada publik.

 

Pertunjukan tari berjudul Layar Sauh yang digarap oleh Yanti, Afri, dan Juju itu rencananya akan dipentaskan pada Marine Spatial Planning & Services Expo 2022 di Pullman Jakarta Central Park pada 13-15 September 2022 mendatang.

 

Yanti Heriyawati yang merupakan Ketua Tim Riset Seni Maritim Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, mengatakan bahwa selama ini timnya telah melakukan berbagai riset secara intensif terkait seni budaya maritim Nusantara itu.

 

“Alhamdulillah kami selalu mendapat dukungan program riset dari Pemprov Jabar, Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti), Prioritas Riset Nasional (PRN), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP),” papar Yanti.

 

Menurut Yanti, Riset Floating Heritage Festival telah dimulai sejak 2020.

 

“Tahun ini kami menerima Program Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju Gelombang 1 Tahun 2022 dan mendapatkan dukungan dari LPDP,” ujar Yanti didampingi Assistant Choreographer Wina Rezky Agustina.

 

Yanti yang juga Direktur Pascasarjana ISBI Bandung itu menuturkan, judul Tahun ke-3 ini tentang Artikulasi Panggung Kapal Pinisi dan Jejaring Aktor Festival untuk Investasi Wisata Seni Budaya Kemaritiman.

 

“Kami memfokuskan riset tahun ini pada pemodelan seni maritim sebagai produk inovasi jejaring nasional dan internasional,” tuturnya.

 

Adapun mengenai estetika dan artistik, dirumuskan berdasarkan hasil riset terhadap budaya maritim Indonesia sehingga menghasilkan karya Seni Maritim sebagai produk seni monumental.

 

“Tim riset secara kolaboratif terdiri antarperguruan tinggi termasuk dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung dengan kompetensi keilmuan yang multidisiplin,” ucap Yanti.

 

Pertunjukkan tari Layar Sauh, ujarnya, merupakan karya seri Jelajah Negeri Maritim. Judul Layar Sauh merujuk dari istilah dalam dunia perkapalan atau kemaritiman.

 

“Secara konseptual bermakna menancap agar tidak oleng, menahan agar tidak runtuh. Bentuk karya mengekspresikan bagaimana menyesap laut, meraba pasir, mengentak kaki, menahan desir angin, menggapai debur ombak,” ujarnya.

 

Perjalanan riset ini, tutur Yanti, telah dilakukan dengan menjelajahi wilayah pesisir dan dunia kemaritiman Indonesia dari bumi Cendrawasih (Papua) hingga Tanah Rencong (Aceh).

 

“Jelajah yang tidak akan pernah selesai sebagai pesona panggung tanpa tepian,” pungkasnya. (*)

Aep

0 Komentar

Tinggalkan Komentar


Cancel reply

0 Komentar


Tidak ada komentar

Berita Lainnya


Wapres Ma'ruf: Optimalkan Teknologi dalam Mitigasi
Agus Mulyana Optimistis Timnas Menang Lawan Korsel
SAH! Prabowo-Gibran Presiden & Wapres 2024-2029
Bey Ingin Sumedang Kembali Jadi Paradijs van Java
Bonus Demografi Sumber Daya Pembangunan Produktif

Editorial



    sponsored links