Tetap Fokus, Persib Waspadai Kebangkitan PSS
- 8 Desember 2024 | 21:28:00 WIB
BOJAN Bojan Hodak meminta pasukannya fokus saat melakoni laga Pekan 13 Liga 1 2024-2025, menghadapi PSS Sleman, Senin (9/12/2024) malam.
BOJAN Bojan Hodak meminta pasukannya fokus saat melakoni laga Pekan 13 Liga 1 2024-2025, menghadapi PSS Sleman, Senin (9/12/2024) malam.
RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.
JuaraNews, Bandung - Perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia selalu dihiasi dengan agenda pengibaran dan penurunan bendera oleh Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).
Ada cerita panjang di balik terbentuknya Paskibraka. Cerita panjang tersebut kemudian tertuang dalam Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga RI Nomor 14 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 0065 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Pengibar Bendera Pusaka.
Dalam aturan itu disebutkan, Paskibraka lahir bersamaan dengan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang dikumandangkan di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta, pada Jumat, 17 Agustus 1945 tepat pukul 10.00 WIB.
Setelah Proklamasi untuk kali pertama secara resmi diperdengarkan, bendera kebangsaan Merah Putih dikibarkan oleh dua orang muda-mudi yang dipimpin oleh Latief Hendraningrat.
Namun, setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, perjuangan belum usai. Belanda masih tetap ingin menguasai Indonesia sehingga pertempuran dan perjuangan masih berlanjut.
Pada 4 Januari 1946, situasi Jakarta sangat genting, Presiden dan Wakil Presiden RI Indonesia meninggalkan Jakarta menuju Yogyakarta dengan menggunakan kereta api.
Bendera Pusaka turut dibawa dan dimasukkan dalam koper pribadi Presiden Soekarno. Selanjutnya, ibu kota Republik Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta.
Pada situasi itu, gagasan mengenai Paskibra lahir. Kala itu, pemerintahan ibu kota Indonesia berada di Yogyakarta. Menjelang HUT ke-2 RI, Presiden Soekarno menyuruh ajudannya, Mayor (Laut) Husein Mutahar, untuk menyiapkan pengibaran bendera di halaman Istana Presiden Gedung Agung Yogyakarta.
Mayor Husein Mutahar berpendapat, sebaiknya pengibaran bendera dilakukan oleh para pemuda Indonesia.
Lantaran masih dalam keadaan darurat, maka Husein Mutahar hanya menunjuk 5 orang pemuda yang terdiri dari 3 orang putri dan 2 orang putra sebagai perwakilan daerah yang berada di Yogyakarta untuk mengibarkan Sang Saka Merah Putih.
Pada pertengahan Juni 1948, setelah misi penyelamatan Bendera Pusaka selesai dilakukan oleh Husein Mutahar, ia tidak lagi menangani masalah pengibaran Bendera Pusaka.
Kemudian pada tahun 1967, Husein Mutahar yang menjabat sebagai Direktur Jenderal Urusan Pemuda dan Pramuka Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dipanggil oleh Presiden Soeharto untuk menangani kembali masalah pengibaran Bendera Pusaka. Dengan ide dasar dan pelaksanaan tahun 1946 di Yogyakarta.
Sejak saat itu, pasukan pengibaran terdiri dari 3 kelompok yakni, kelompok 17 sebagai pengiring depan, kelompok 8 sebagai pembawa bendera, dan kelompok 45 sebagai pengawal. Tiga kelompok tersebut merupakan simbol tanggal Proklamasi Indonesia.
Nama pasukan pengibar bendera baru muncul pada tahun 1973. Idik Sulaeman sebagai pembina pasukan pengibar bendera mengusulkan nama Pasukan Pengibaran Bendera atau Paskibraka.
Kini, setiap kali upacara bendera di hari kemerdekaan Indonesia, para paskibraka Nasional ditugaskan untuk mengibarkan sang Bendera Pusaka.
Namun, saat ini tidak seperti dulu lagi yang langsung ditunjuk untuk mengibarkan bendera. Terdapat beberapa persyaratan untuk bisa mengibarkan bendera pusaka.
Salah satunya melalui berbagai seleksi dan rekrutmen berjenjang mulai tingkat kecamatan, tingkat kabupaten atau kota, tingkat provinsi dan tingkat Nasional. (*)
bas
0 KomentarDPRD Jawa Barat meminta Pemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan pemetaan ulang terkait dengan kondisi lingkungan yang ada di wilayah Jawa Barat. Selengkapnya..
KEGIATAN trauma healing bertujuan membantu memulihkan kondisi psikologis untuk anak-anak terdampak bencana Selengkapnya..
KASUS demam berdarah dengue (DBD) di Kota Bandung hingga November 2024 mencapai 7.310 Selengkapnya..
KPU Kota Bandung, telah menetapkan hasil Pilkada Serentak 2024 melalui proses rapat pleno terbuka yang digelar di Grand Pasundan, Kota Selengkapnya..
ANJLOKNYA partisipasi Pemilih di Kota Bandung pada Pilkada jadi sorotan. Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
LAYANAN Mobil SIM Keliling Online hadir di sejumlah tempat di wilayah Kota Bandung Raya. Berikut ini jadwal dan lokasinya:
ACHYADI sosok bapak pemilik sepeda tua yang juga melukis tokoh tokoh sejarah pejuang kemerdekaan Indonesia.
KEGIATAN trauma healing bertujuan membantu memulihkan kondisi psikologis untuk anak-anak terdampak bencana alam.
PARTISIPASI Pemilih di Kota Bandung pada Pilkada serentak 2024 mencapai 64,78 %. Pada Pilkada sebelumnya mencapai 76,2 %.