free hit counter code Asisten Stafsus Wapres Guntur Subagja Sebut 4 Hal Ini yang Bikin Media Online Menang hadapi Medsos - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Asisten Stafsus Wapres Guntur Subagja Sebut 4 Hal Ini yang Bikin Media Online Menang hadapi Medsos
    (dok/amsi jabar) AMSI Jabar menggelar seminar bertajuk Media Siber Jabar: Sehat Bisnisnya, Berkualitas Kontennya di The Trans Luxury Hotel, Jalan Gatot Subroto Kota Bandun, Sabtu (28/11/22021).

    Asisten Stafsus Wapres Guntur Subagja Sebut 4 Hal Ini yang Bikin Media Online Menang hadapi Medsos

    • Senin, 29 November 2021 | 17:01:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews, Bandung - Media online berbasis jurnalistik menghadapi tantangan besar saat ini dan di masa mendatang dengan hadirnya beragam media sosial (medsos).

     

    Bahkan saat ini, media berita berada di urutan ketujuh yang dikonsumsi oleh pengguna internet, setelah mereka mengakses internet untuk kebutuhan hiburan, komunikasi lewat pesan, layanan perbankan, media sosial, dan lainnya.

     

    Asisten Staf Khusus Wakil Presiden RI, Guntur Subagja memaparkan 4 hal yang bisa menjadi jualan media siber dan tidak dimiliki medsos

     

    "Pertama, media online berita, memiliki konten terverifikasi, kredibel, dan dapat dipercaya. Ini tidak dimiliki media nonmainstrem karena tak ada regulasinya," ujar Guntur Subaja dalam seminar bertema ‘Media Siber Jabar: Sehat Bisnisnya, Berkualitas Kontennya’ yang digelar Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wilayah Jabar di The Trans Luxury Hotel, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Sabtu (28/11/2021).

     

    Kedua, media mainstrem bisa bertranformasi mengakomodir semua kebutuhan masyarakat. Tidak terpaku pada teks semata, tapi juga menyediakan konten video, audio, dan gambar.

     

    Ketiga, media mainstrem perlu memikirkan distribusi channel yang beragam, tidak semata pada digital. Keempat, kreatif dalam membangun model bisnis baru di era digital.

     

    "Model revenue media ke depan seperti apa? Setidaknya 10 potensi, advertaising, konten berita atau video, sindikasi konten, komunitas atau member, event, partership, brand atau lisensi, platform, merchendising, afiliasi," jelasnya.

     

    Asisten Staf Khusus Wakil Presiden RI, Guntur Subagja. (foto: dok/amsi jabar)

     

    Bagja melihat ada potensi belanja iklan media online yang terus tumbuh. Saat ini, komposisi belanja iklan tidak lagi dominan media cetak, tapi ada pergeseran.

     

    Belanja iklan online tercatat mencapai Rp24 triliun. Angka ini lebih rendah dari belanja iklan televisi yang mencapai Rp88 triliun, tapi sudah jauh lebih tinggi dibandingkan belanja iklan untuk media cetak. "AMSI hadir di waktu yang tepat, di era media digital," ujar Bagja.

     

    Siapa pemasang iklan online terbanyak? Hasil survei Nielsen, peringkat pertama datang dari layanan online, kedua datang dari pemerintah, ketiga sektor swasta.

     

    "Mereka mempertimbangkan memasang iklan di media online, lebih efisein, murah, dan jangkauannya lebih luas," pungkasnya. (*)

    jn

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    DPRD Minta Dinkes Jabar Antisipasi Peningkatan DBD
    Cawabup Ciamis Meninggal karena Serangan Jantung
    Yod Sebarluaskan Perda PPA di Arjasari Tasikmalaya
    Untung: Hak Mahasiswa Miskin Tak Boleh Hilang
    Dinas BMSDA Diminta Perbaiki Jalan PU Cimuning

    Editorial



      sponsored links