free hit counter code Seminar AMSI Jabar: Konten Berkualitas Sia-sia jika tak Didukung Pemerintah - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Seminar AMSI Jabar:  Konten Berkualitas Sia-sia jika tak Didukung Pemerintah
    (dok/amsi jabar) Teten Indra Abdillah

    Seminar AMSI Jabar: Konten Berkualitas Sia-sia jika tak Didukung Pemerintah

    • Selasa, 30 November 2021 | 19:56:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews, Bandung - Bisnis media perlu mendapat dukungan dari stakeholder, terutama permerintah sebagai regulator, agar bisnisnya sehat dan produknya berkualitas.

     

    Kedua hal tersebut tak bisa dipisahkan, bisnis media yang sehat sangat berkaitkan dengan hasil produknya. Secara prinsip media berita berkewajiban memproduksi berita atau konten yang berkualitas agar informasi bisa dipahami secara baik oleh pembaca atau masyarakat.

     

    Gagal menerjemahkan maksud atau memang sejak awal pesan berita salah, maka bisa membuat kekacauan di dalam masyarakat. Banyak peristiwa kerusuhan atau aksi-aksi masyarakat dipicu oleh informasi yang tidak benar.

     

    Komisaris Utama PT New Inspirator Teten Indra Abdillah mengatakan, produk jurnalistik berkualitas menjadi sia-sia jika tak ada dukungan dari pemerintah atau pembuat aturan.

     

    "Usaha membuat produk berkualitas akan menjadi sia-sia kalau tak didukung oleh pemerintah. Media menjamur, filternya harus ketat," ujar Teten saat menjadi narasumber dalam seminar bertema ‘Media Siber Jabar: Bisnisnya Sehat Kontennya Berkualitas’ yang digelar Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wilayah Jabar di The Trans Luxury Hotel, Jalan Gatot Subroto Kota Bandung, Sabtu (27/11/2021).

     

    Tetan mengeluhkan praktik bermitra di pemerintahan yang cenderung mengakomodasi semua media, dengan filter yang longgar. "Banyak media-media resmi, mengikui aturan, ditabrak oleh media-media abal-abal," ujarnya.

     

    Menurutnya, jumlah media online di Jabar jumlahnya sudah ratusan, tapi yang tercatat menjadi anggota AMSI masih puluhan. Artinya, banyak konten yang sudah diserap olah masyarakat dan di dalamnya ada peluang masuknya informasi hoaks dan menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

     

    Dia meminta kepada pemerintah untuk memfilter antara media yang sudah mengikuti aturan dan produknya berkualitas dan media yang asal berdiri.

     

    Pada kesempatan sama, Kepada Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Diskominfo Jabar Faiz Rahman mengatakan, saat ini Pemprov Jabar diadapkan dengan banyaknya media online yang tumbuh bak jamur di musim hujan. Namun, mereka yang bermitra dengan pemerintah adalah media-media yang sudah memiliki legalitas lengkap dan sesuai dengan peruntukannya.

     

    "Kami terus mendorong media-media tumbuh menjadi media yang sehat. Kalau ada yang perlu dibantu, tentu kami bantu. Temasuk misalnya soal penyelenggaraan uji kopetensi wartawan, tujuannya agar produk jurnalistiknya berkualitas," ujar Faiz. (*)

    jn

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Demokrat Jabar Sosialisasikan Dedi-Erwan
    BPBD Turunkan Dua Tim Pusdalops ke Lokasi Banjir
    Job Fair Diharapkan Bisa Turunkan Pengangguran
    Bey Machmudin: Hati-hati, Marak Investasi Bodong
    UPI Siap Jadi Agen Penggerak Pengelolaan Sampah

    Editorial



      sponsored links