Kepala Desa Cimekar Bakal Digugat
- 20 April 2024 | 21:29:00 WIB
KADES Cimekar, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung Iwan Dharmawan bakal di gugat karena diduga manipulasi dokumen tanah.
KADES Cimekar, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung Iwan Dharmawan bakal di gugat karena diduga manipulasi dokumen tanah.
JABAR merupakan provinsi yang terdepan di Indonesia dalam penerapan sistem merit dengan menetapkan kebijakan manajemen ASN..
PEMILIHAN Umum Legislatif (Pileg) 2024 di Provinsi Jawa Barat (Jabar) telah menghasilkan sejarah baru.
JuaraNews, Bandung - Pancasila dan Sumpah Pemuda rupanya tidak populer di kalangan anak muda. Temuan Parahyangan Leadership Institut (PLI) menyebut bahwa banyak generasi muda yang tak hafal Pancasila dan Sumpah Pemuda. Tak hanya substansinya, butir silanya pun banyak yang tidak tahu.
"Kami mengamati anak muda zaman now banyak yang tak hapal Pancasila dan teks Sumpah Pemuda." kata Ketua Parahyangan Leadership Institute, Iwa Eka Yogaswara dalam webinar peringatan Sumpah Pemuda, yang diselenggarakan secara gybrid dari Gedung Sate, Bandung, Kamis (28/10/2021).
Iwa mengajak masyarakat untuk membentengi budaya melalui teknologi informasi. "Kami khawatir terhadap serbuan budaya asing melalui teknologi informasi saat ini. Jadi, mari perkuat budaya sendiri dengan menyaring budaya-budaya asing yang kurang baik," katanya.
Oleh karena itu, PLI menggandeng Kesbangpol Pemprov Jabar menyelenggarakan webinar terkait peran serta pemuda-pemudi di masa pandemi. Tema webinar terkait persoalan antara situasi pandemi dan serbuan budaya asing sehingga berpengaruh pada nasionalisme yang ada dalam diri pemuda. Webinar dipandu oleh Sosiolog Garlika Martanegara.
Pembicara lain yang hadir pada webinar tersebut di antaranya, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jabar, Rafani Achyar, perwakilan Ikatan Dokter Indonesia, Eka Mulyana, dan politisi muda, Yoel Yosaphat.
Menurut Rafani Achyar, momentum Sumpah Pemuda ini perlu diperkuat kembali kebhinekaan tunggal ika serta menekankan bahwa semua agama menganut universal dengan titik toleransi yang sangatlah penting bagi Indonesia juga dunia.
Ketua IDI Jabar Eka Mulyana melihat situasi pandemi ini berdampak pada perubahan sosial yang terkesan dadakan serta dipaksakan sehingga mengarah pada budaya global dan memiliki kebudayaan yang sama.
"Contohnya saja bisa dilihat dari budaya sapa dengan cara tak bersentuhan tangan. Padahal, bisa diketahui dari Barat sampai Timur berbagai macam gaya sapa. Tapi, di masa pandemi mengarah pada budaya global yang sama. Di satu sisi memang ada negatifnya karena kami merasa menjadi kurang akrab," katanya.
Selain Iwa, hadir pula pembicara lain di antaranya Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Dr. H. R. iip Hidajat, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) H. Rafani Achyar, dan Sosiolog Dr. Wahyu Gunawan. (*)
ude
0 KomentarPERMASALAHAN sarana prasarana ruang kelas baru yang masih kurang di berbagai Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jawa Barat. Selengkapnya..
TIGA Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Prakarsa telah tntas dibahas DPRD Selengkapnya..
PJ Gubernur Jabar, Bey Machmudin menargetkan wilayahnya menjadi Swasembada pangan nasional khususnya pada komoditas Selengkapnya..
ANGGOTA Komisi V DPRD Jabar Johan J Anwari meminta pemerintah mengevaluasi Penerimaan Peserta Didik Selengkapnya..
KOMISI V DPRD Jawa Barat mendorong Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin segera menerbitkan Keputusan Gubernur Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
PERMASALAHAN sarana prasarana ruang kelas baru yang masih kurang di berbagai Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jawa Barat.
PEMPROV Jabar bersama kepolisian telah menyiapkan jalur alternatif bagi pemudik Lebaran 2024.