Padat, Persib Lakoni 9 Laga hingga Akhir Tahun
- 22 November 2024 | 03:00:00 WIB
PERSIB kembali akan melakoni jadwal padat pada akhir November dan sepanjang Desemeber 2024 ini.
PERSIB kembali akan melakoni jadwal padat pada akhir November dan sepanjang Desemeber 2024 ini.
JABAR meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) Wiratama 2024 sebagai pemda provinsi terbaik dalam partisipasi pengelolaan sistem transportasi publik.
RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.
JuaraNews, Bandung - Pancasila dan Sumpah Pemuda rupanya tidak populer di kalangan anak muda. Temuan Parahyangan Leadership Institut (PLI) menyebut bahwa banyak generasi muda yang tak hafal Pancasila dan Sumpah Pemuda. Tak hanya substansinya, butir silanya pun banyak yang tidak tahu.
"Kami mengamati anak muda zaman now banyak yang tak hapal Pancasila dan teks Sumpah Pemuda." kata Ketua Parahyangan Leadership Institute, Iwa Eka Yogaswara dalam webinar peringatan Sumpah Pemuda, yang diselenggarakan secara gybrid dari Gedung Sate, Bandung, Kamis (28/10/2021).
Iwa mengajak masyarakat untuk membentengi budaya melalui teknologi informasi. "Kami khawatir terhadap serbuan budaya asing melalui teknologi informasi saat ini. Jadi, mari perkuat budaya sendiri dengan menyaring budaya-budaya asing yang kurang baik," katanya.
Oleh karena itu, PLI menggandeng Kesbangpol Pemprov Jabar menyelenggarakan webinar terkait peran serta pemuda-pemudi di masa pandemi. Tema webinar terkait persoalan antara situasi pandemi dan serbuan budaya asing sehingga berpengaruh pada nasionalisme yang ada dalam diri pemuda. Webinar dipandu oleh Sosiolog Garlika Martanegara.
Pembicara lain yang hadir pada webinar tersebut di antaranya, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jabar, Rafani Achyar, perwakilan Ikatan Dokter Indonesia, Eka Mulyana, dan politisi muda, Yoel Yosaphat.
Menurut Rafani Achyar, momentum Sumpah Pemuda ini perlu diperkuat kembali kebhinekaan tunggal ika serta menekankan bahwa semua agama menganut universal dengan titik toleransi yang sangatlah penting bagi Indonesia juga dunia.
Ketua IDI Jabar Eka Mulyana melihat situasi pandemi ini berdampak pada perubahan sosial yang terkesan dadakan serta dipaksakan sehingga mengarah pada budaya global dan memiliki kebudayaan yang sama.
"Contohnya saja bisa dilihat dari budaya sapa dengan cara tak bersentuhan tangan. Padahal, bisa diketahui dari Barat sampai Timur berbagai macam gaya sapa. Tapi, di masa pandemi mengarah pada budaya global yang sama. Di satu sisi memang ada negatifnya karena kami merasa menjadi kurang akrab," katanya.
Selain Iwa, hadir pula pembicara lain di antaranya Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Dr. H. R. iip Hidajat, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) H. Rafani Achyar, dan Sosiolog Dr. Wahyu Gunawan. (*)
ude
0 KomentarPJ Gubernur Jabar Bey Machmudin mengimbau masyarakat agar selalu hati-hati dan mewaspadai investasi Selengkapnya..
FMIPA UPI menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Masyarakat atau P2M yang diselenggarakan dengan pendanaan hibah FPMIPA Selengkapnya..
BKM di Kota Bandung berharap wadah tersebut diaktifkan kembali dengan mengelola pengeloaan Rutilahu dilakulan langsung oleh Selengkapnya..
PP FSP KEP SPSI bersama PC FSP KEP SPSI Kabupaten-Kota Bekasi menggelar acara sosialisasi Putusan MK terkait uji materiil UU No. 6 Tahun 2023 tentang Selengkapnya..
LITERASI Pemuda Indonesia (LPI) menggelar diskusi mengenai politik identitas menjelang penyelenggaraan Pilkada Serentak Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
BKM di Kota Bandung berharap wadah tersebut diaktifkan kembali dengan mengelola pengeloaan Rutilahu dilakulan langsung oleh masyarakat.
ALIANSI Buruh Bekasi Melawan (BBM) Kota Bekasi menurut upah minimum Kota Bekasi dilaksanakan sesuai putusan Mahkamah Konstitusi (MK).