free hit counter code Temuan PLI, Anak Muda Banyak yang tak Hapal Teks Pancasila dan Sumpah Pemuda - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Temuan PLI, Anak Muda Banyak yang tak Hapal Teks Pancasila dan Sumpah Pemuda

    Temuan PLI, Anak Muda Banyak yang tak Hapal Teks Pancasila dan Sumpah Pemuda

    • Jumat, 29 Oktober 2021 | 07:28:00 WIB
    • 0 Komentar

     

    JuaraNews, Bandung - Pancasila dan Sumpah Pemuda rupanya tidak populer di kalangan anak muda. Temuan Parahyangan Leadership Institut (PLI) menyebut bahwa banyak generasi muda yang tak hafal Pancasila dan Sumpah Pemuda. Tak hanya substansinya, butir silanya pun banyak yang tidak tahu.

     

    "Kami mengamati anak muda zaman now banyak yang tak hapal Pancasila dan teks Sumpah Pemuda." kata Ketua Parahyangan Leadership Institute, Iwa Eka Yogaswara dalam webinar peringatan Sumpah Pemuda, yang diselenggarakan secara gybrid dari Gedung Sate, Bandung, Kamis (28/10/2021).

     

    Iwa mengajak masyarakat untuk membentengi budaya melalui teknologi informasi. "Kami khawatir terhadap serbuan budaya asing melalui teknologi informasi saat ini. Jadi, mari perkuat budaya sendiri dengan menyaring budaya-budaya asing yang kurang baik," katanya.

     

    Oleh karena itu, PLI menggandeng Kesbangpol Pemprov Jabar menyelenggarakan webinar terkait peran serta pemuda-pemudi di masa pandemi. Tema webinar terkait persoalan antara situasi pandemi dan serbuan budaya asing sehingga berpengaruh pada nasionalisme yang ada dalam diri pemuda. Webinar dipandu oleh Sosiolog Garlika Martanegara.

     

    Pembicara lain yang hadir pada webinar tersebut di antaranya, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jabar, Rafani Achyar, perwakilan Ikatan Dokter Indonesia, Eka Mulyana, dan politisi muda, Yoel Yosaphat.

     

    Menurut Rafani Achyar, momentum Sumpah Pemuda ini perlu diperkuat kembali kebhinekaan tunggal ika serta menekankan bahwa semua agama menganut universal dengan titik toleransi yang sangatlah penting bagi Indonesia juga dunia.

     

    Ketua IDI Jabar Eka Mulyana melihat situasi pandemi ini berdampak pada perubahan sosial yang terkesan dadakan serta dipaksakan sehingga mengarah pada budaya global dan memiliki kebudayaan yang sama.

     

    "Contohnya saja bisa dilihat dari budaya sapa dengan cara tak bersentuhan tangan. Padahal, bisa diketahui dari Barat sampai Timur berbagai macam gaya sapa. Tapi, di masa pandemi mengarah pada budaya global yang sama. Di satu sisi memang ada negatifnya karena kami merasa menjadi kurang akrab," katanya.

     

    Selain Iwa, hadir pula pembicara lain di antaranya Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Dr. H. R. iip Hidajat, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) H. Rafani Achyar, dan Sosiolog Dr. Wahyu Gunawan.  (*)

    ude

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Bey Machmudin: Hati-hati, Marak Investasi Bodong
    UPI Siap Jadi Agen Penggerak Pengelolaan Sampah
    Rutilahu Diharapkan Bisa Dikelola oleh Masyarakat
    Buruh Sosialisasikan Putusan MK soal UU Cipataker
    LPI Gelar Diskusi soal Politik Identitas

    Editorial



      sponsored links