free hit counter code Perubahan RPJMD Jabar, Fraksi PKS: Porsi Penanganan Covid-19 Harus Lebih Besar - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Perubahan RPJMD Jabar, Fraksi PKS: Porsi Penanganan Covid-19 Harus Lebih Besar
    JuaraNews/Abdul Basir Rapat Paripurna DPRD Jabar dengan agenda Pandangan Umum Fraksi-fraksi terhadap Raperda tentang Perubahan atas Perda No.8/2019 tentang RPJMD 2018-2023

    Perubahan RPJMD Jabar, Fraksi PKS: Porsi Penanganan Covid-19 Harus Lebih Besar

    • Jumat, 11 Desember 2020 | 20:15:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews, Bandung - Pempov Jabar mengusulkan adanya Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2023. Perubahan dilakukan karena adanya pandemi Covid-19 yang berdampak kepada pembangunan dan pertumbuhan perekonomian Jabar.


    Wakil Ketua Fraksi Abdul Hadi Wijaya mengatakan, usulan perubahan RPJMD Pempov Jabar tahun 2018-2023 sangat wajar, hal itu sebagai menyikapi adanya pandemi Covid-19.


    Untuk itu, kata Abdul Fraksi PKS Mengajar perubahan RPJMD nantiya harus betul-betul mengutamakan penanganan dan penanggulangan Pandemi Covid-19 di Jabar.


    "Untuk itu, dampak Pandemi Covid-19 dan penanggulangannya harus menjadi porsi dan perhatian yang lebih besar dibandingkan alasan-alasan lainnya," kata Abdul Hadi Wijaya saat memberikan pandangan Fraksi PKS dalam Rapat Paripurna DPRD Jabar dengan agenda Pandangan Umum Fraksi-fraksi terhadap Raperda tentang Perubahan atas Perda No.8/2019 tentang RPJMD 2018-2023, Jumat (11/12/2020).

    "Karenanya, perubahan prioritas pembangunan daerah tahun 2018-2023 menjadi 1+9, diapresiasi," katanya.

    Mengapa? Karena, program 1+ tentang Penanganan, Rehabilitasi, dan Rekonstruksi Dampak Pandemi Covid-19, Pemulihan Ekonomi dan Penyediaan Jaring Pengaman Sosial, diletakkan pada posisi nomor 1+. 

    Fraksi PKS, berharap, penempatan program 1+ ini menunjukkan prioritas pembangunan dan anggaran, bukan sekedar gimmick yang tidak berdampak apa-apa khususnya keberpihakan anggaran. 


    Namun demikian, Fraksi PKS mencatat dalam menjelaskan program 1+ ini, khususnya dalam reformasi sistem kesehatan daerah, belum secara tegas menyinggung soal kebijakan vaksin Covid-19.


    "Apakah akan digratiskan atau tidak bagi rakyat Jawa Barat," tanyanya.

    Walaupun ini berkaitan dengan kebijakan pemerintah pusat dan kemampuan keuangan Provinsi Jawa Barat, namun menurut Fraksi PKS, penegasan bahwa vaksin Covid-19 digratiskan untuk seluruh lapisan masyarakat Jawa Barat adalah suatu hal yang penting. 


    Mengapa? Karena vaksin dalam kondisi pandemi seperti ini adalah sebuah kebutuhan mendasar yang tidak dapat ditawar, apalagi dikomersialisasikan. 


    "Pemerintah harus hadir, agar kebutuhan dasar rakyat terbebas dari Covid-19 tersebut dapat terpenuhi," pungkasnya. (*)

    bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    DPRD Minta Dinkes Jabar Antisipasi Peningkatan DBD
    Cawabup Ciamis Meninggal karena Serangan Jantung
    Yod Sebarluaskan Perda PPA di Arjasari Tasikmalaya
    Untung: Hak Mahasiswa Miskin Tak Boleh Hilang
    Dinas BMSDA Diminta Perbaiki Jalan PU Cimuning

    Editorial



      sponsored links