JuaraNews, Malang - Ratusan Aremania pada Senin (16/11/2020) siang, melakukan aksi unjuk rasa damai di depan gedung DPRD kota Malang atau depan Balai Kota Malang.

Tujuan mereka adalah menuntut penyelesaian konflik atau dualisme PS Arema yang telah berlangsung lebih kurang sembilan tahun sejak tahun  2011, yang dinilai mengancam hilangnya identitas asli Klub sepak bola Kebanggaan Masyarakat Malang, Arema Malang.

Andi, salah satu orator mengatakan, konflik dualisme PS Arema ini telah merusak pikiran, hati, jiwa, persaudaraan, sekaligus mencoreng nama baik masyarakat Malang Raya, khususnya Aremania di pentas panggung sepak bola Indonesia.

Pihaknya mempertimbangkan ketidakjelasan kapan konflik ini akan berakhir.

"Aksi  yang tergabung dalam pergerakan Make Malang Great Again meminta diadakan temu muka / mediasi / diskusi, antara Organ Yayasan Arema yang didirikan pada tanggal 11 Agustus 1987 dengan perwakilan Aremania," tegas M. Andi, disela kegiatan orasi, Senin (16/11/2020).

Adapun Organ Yayasan Arema yang dimaksud adalah semua Organ yang masih Aktif atau Non Aktif  berdasarkan SK MENKUMHAM tahun 2012 dengan akte notaris Nurul Rahadianti, SH

Yang setidaknya sampai tahun 2015 diakui Kemenkumham masih sah menjabat sebagai Organ Yayasan Arema.

Dengan rincian, Darjoto Setyawan sebagai Pembina, Bambang Winarno (Pengawas), Muhamad Nur (Ketua), Rendra Kresna (Bendahara). Sedangkan sekretaris Yayasan Arema, Mudjiono Mudjito, telah meninggal dunia.

Di akhir orasi, Aremania meminta Organ Yayasan Arema tahun 2009 untuk turun menemui Aremania guna mediasi kejelasan konflik dualisme Arema di Indonesia.

Kemudian, Aremania juga meminta siapapun instansi pemerintahan setemopat ikut membantu memfasilitasi dengan memanggil dan mendatangkan Organ Yayasan Arema bertemu dengan Aremania.(*)

Oleh: arfan sauki / fan