free hit counter code Pemprov Jabar Salurkan Bansos Tahap 3 ke 27 Kota/Kabupaten - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter
Pemprov Jabar Salurkan Bansos Tahap 3 ke 27 Kota/Kabupaten
(istimewa/humas pemprov jabar) Gubernur Jabar Ridwan Kamil memantau melepas keberangkatan pengemudi motor PT Pos Indonesia yang akan mendistribusikan Bansos Provinsi Tahap 3 bagi masyarakat terdampak Covid-19 di Kantor Pos Garut, Selasa (27/10/20).

Pemprov Jabar Salurkan Bansos Tahap 3 ke 27 Kota/Kabupaten

  • Selasa, 27 Oktober 2020 | 21:07:00 WIB
  • 0 Komentar

JuaraNews, Bandung - Bantuan Sosial (Bansos) Provinsi Tahap 3 mulai digulirkan secara serentak ke 27 kabupaten/kota di Jabar), Selasa (27/10/2020).

 

Total jumlah penerima bansos 1.907.274 Keluarga Rumah Tangga Sasaran (KRTS). Pendistribusian dijadwalkan berlangsung selama 18 hari hingga 13 November 2020.

 

Sebanyak 45,1 persen penerima bansos ada di kawasan Bodebek dan Bandung Raya. Bodebek (Kota/Kabupaten Bogor, Kota/Kabupaten Bekasi, Kota Depok) ada 359.567 KRTS, sementara Bandung Raya (Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat) ada 499.046 KRTS.

 

Daerah paling banyak menerima bansos yakni Kota Bandung 9,88 persen. Disusul Kabupaten Bandung (9,26 persen), Kabupaten Bogor (7,55 persen), Kabupaten Bandung Barat (6,32 persen), dan Kabupaten Garut (5,65 persen). Sementara daerah paling sedikit yakni Kabupaten Pangandaran dengan jumlah 0,15 persen dari total KRTS Jabar.

 

Gubernur Jabar Ridwan Kamil beserta pimpinan lain memantau langsung hari pertama penyaluran bansos ini. Gubernur memilih meninjau di Kabupaten Garut dengan melepas keberangkatan para pengemudi motor dari PT Pos Indonesia yang menuju ke rumah-rumah penerima bansos.

 

“Sebenarnya sebagian besar sudah berproses di bantuan ketiga ini. Sementara per hari ini sesuai rencana. Bantuan keempat nanti akan mengakhiri (disalurkan di akhir tahun), karena ekonomi sekarang sudah membaik. Jadi ekonomi Jawa Barat sudah bergerak di 60 persen,” kata Emil.

 

Gubernur menambahkan, bansos ini hanya diberikan dalam keadaan darurat seperti saat situasi pandemi Covid-19. Oleh karena itu, dia berharap ekonomi Jabar terus bergerak hingga 90 persen, sehingga tahun depan sudah tidak ada lagi penerima bansos.

 

“Mudah-mudahan sisa waktu di November sampai Desember mendekati 80 sampai 90 persen. Artinya kalau sudah angka itu maka ekonomi sudah normal lagi asal disiplin (protokol kesehatan),” ujarnya.

 

“Saya doakan ekonomi Garut juga terus membaik, sehingga awal tahun depan sudah tidak ada bansos lagi. Karena yang namanya bansos itu adalah darurat, pada saat betul-betul darurat bansos masuk,” lanjutnya.

 

Jumlah penerima bansos di Kabupaten Garut sendiri sekitar 107.730 KRTS atau 5,65 persen dari total KRTS di Jabar. Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengucapkan terima kasih atas bansos yang diberikan Pemda Provinsi Jawa Barat.

 

“Covid-19 di Kabupaten Garut belum ada tanda-tanda turun, artinya tekanan ekonomi terus dialami masyarakat,” ungkap Helmi.

 

“Kami yakin, kami sepakat, bahwa pembagian (bansos) ini menjadi salah satu bagian dari upaya perbaikan ekonomi agar ada perputaran uang ataupun barang, sehingga ada perputaran ekonomi,” harapnya.

 

Sementara itu, jumlah nominal bansos tahap tiga sebesar Rp350 ribu dari semula Rp500 ribu. Rincian Rp100 ribu tunai dan Rp250 ribu berupa sembako. Sembako tersebut terbungkus dalam satu kantong tas kain berdesain batik.

 

Koordinator Sub Divisi Logistik Sri Endang Marwati menjelaskan, nomimal bansos tahap tiga berkurang karena ada penambahan KRTS dari asalnya 1,3 juta menjadi 1,9 juta. Di satu sisi APBD Provinsi makin terbatas. “Cost (biaya) juga bertambah,” imbuh Sri.

 

Sri menambahkan, Pemprov Jabar sama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan memanfaatkan aplikasi Pikobar dalam proses pembersihan data, sehingga tidak akan ada data ganda atau KRTS yang menerima bansos dua kali.

 

“Untuk tahap tiga ini kita sudah bekerja sama dengan BPKP untuk cleansing data. Dengan Pikobar juga sudah melakukan 23 proses cleansing, sehingga data yang tahap tiga ini. Insyaallah sesuai dengan yang kita harapkan. Jadi tidak ganda atau dobel penerima,” katanya.


Jumlah KRTS Berdasarkan Daerah:
1. Kota Bandung (9,88 persen)
2. Kabupaten Bandung (9,26 persen)
3. Kabupaten Bogor (7,55 persen)
4. Kabupaten Bandung Barat (6,32 persen)
5. Kabupaten Garut (5,65 persen)
6. Kabupaten Bekasi (5,20 persen)
7. Kabupaten Subang (5,13 persen)
8. Kabupaten Cianjur (5,05 persen)
9. Kabupaten Sukabumi (4,89 persen)
10. Kabupaten Majalengka (4,88 persen)
11. Kabupaten Sumedang (4,37 persen)
12. Kabupaten Tasikmalaya (4,11 persen)
13. Kabupaten Ciamis (4,06 persen)
14. Kota Depok (3,87 persen)
15. Kabupaten Karawang (3,53 persen)
16. Kabupaten Kuningan (3,04 persen)
17. Kabupaten Indramayu (2,88 persen)
18. Kabupaten Cirebon (2,76 persen)
19. Kota Tasikmalaya (2,07 persen)
20. Kota Bogor (1,74 persen)
21. Kabupaten Purwakarta (1,16 persen)
22. Kota Cirebon (0,80 persen)
23. Kota Cimahi (0,70 persen)
24. Kota Bekasi (0,49 persen)
25. Kota Banjar (0,27 persen)
26. Kota Sukabumi ( 0,21 persen)
27. Kabupaten Pangandaran (0,15 persen)

Isi Bansos
Uang Tunai Rp100 ribu
Sembako senilai Rp250 ribu
- Sarden 155 gram sebanyak 5/4 kaleng,
- Kornet satu kaleng besar/dua kaleng kecil
- Minyak goreng 1 liter
- Beras 5 kg
- Susu 5 pcs
- Vitamin C 1 paket,
- Gula pasir 1 kg,
- Garam 500 gram,
- Masker 4 pcs. (*)

bas

0 Komentar

Tinggalkan Komentar


Cancel reply

0 Komentar


Tidak ada komentar

Berita Lainnya


Wapres Ma'ruf: Optimalkan Teknologi dalam Mitigasi
Agus Mulyana Optimistis Timnas Menang Lawan Korsel
SAH! Prabowo-Gibran Presiden & Wapres 2024-2029
Bey Ingin Sumedang Kembali Jadi Paradijs van Java
Bonus Demografi Sumber Daya Pembangunan Produktif

Editorial



    sponsored links