JuaraNews, Bandung - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar mengimbau kepada seluruh elemen publik, untuk tidak melakukan demonstrasi secara besar-besaran yang bertujuan untuk menolak UU Cipta Kerja (Ciptaker).

Ketua MUI Jabar Rachmat Syafe'i menjelaskan, demi menghindari klaster baru sebaran Covid-19 serta menghindari penyusup yang melakukan tindakan anarkisme, seperti yang terjadi dalam demonstrasi beberapa hari lalu di Jabar.

Pihaknya, mengimbau kepada para buruh, para mahasiswa, dan masyarakat yang sedang berjuang menyampaikan hak politik terkait pengesahan UU Ciptaker dengan cara demonstrasi besar.

"Lebih baik menempuh Judicial Review (JR) ke Mahkamah Konstitusi (MK)," jelasnya, Selasa (13/10/2020).

Kemudian, Rachmat mengingatkan kepada seluruh pimpinan MUI menjalankan peran sebagai Khadim al Ummah (pelayan umat) dan al hukumah (mitra strategis pemerintah). Untuk itu MUI berperan sebagai penerjemah timbal balik antar keduanya, guna mewujudkan suasana kondusif di masa pandemi Covid-19.

"Dengan menampilkan sikap koreksif keluar dan ke dalam secara bijaksana," imbuhnya.

Menurut Rachmat, MUI harus mampu mencerahkan keberagaman umat dengan cara mengembangkan interprestasi teks-teks keagamaan. Sehingga, mampu membangkitkan rasa optimisme masyarakat dalam menghadapi berbagai musibah khususnya Covid-19.

MUI Jabar juga mengimbau kepada seluruh Pimpinan MUI di semua tingkatan, untuk selalu mengingatkan masyarakat tetang pentingnya melaksanakan protokol kesehatan. Seperti, mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan dll demi menghindari sebaran Covid-19. (*)

Oleh: ridwan / rid