JuaraNews, Bandung  – Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Bandung  tahun 2020 Dadang Supriatna (Kang DS) dan Sahrul Gunawan menegaskan,  tidak akan memberi janji melainkan bukti, karena janji, menurut mereka,  hanya sebatas kata-kata yang kadang bisa lupa atau malah diingkari.

Tapi, menurut paslon  yang diusung Partai PKB, Nasdem, dan Partai Demokrat ini, ini, kerja nyata dalam satu kesatuan dengan masyarakat akan menjadi bukti, bahwa keduanya berkomitmen untuk membangun Kabupaten Bandung  melalui pengabdian.

Dadang Supriatna megaku, bukan yang terbaik. Tapi dia akan berusaha menjadi yang terbaik. Menurut dia,   pembangunan tanpa berdampingan  dengan masyarakat bisa mengakibatkan ketidaksesuaian dalam penerapan hukum tata ruang.

Hal itu, lanjutnya,  harus dibenahi secepatnya agar kelestarian lingkungan bisa terjaga.

“Untuk membenahi permasalahan tersebut, ia akui tidak bisa dilakukan secara individual. Tapi keterlibatan masyarakat bisa menjadi tolok ukur untuk memulai program pembenahan,” katanya kepada wartawan via telpon seluler, kemarin.

Pengalaman dalam pemerintahan, katanya,  sempat ia jalani sebagai Kepala Desa Tegalluar Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten dalam beberapa periode. Sementara di bidang organisasi kepemudaan, ia pernah menjadi Ketua KNPI Kabupaten Bandung. Ia pun sempat menjadi anggotaaDPRD Kabupaten Bandung selama duaperiode dan sekarang duduk di kursi lembaga legislatif DPRD Provinsi Jawa Barat.

Ia juga mengaku tak biasa mewadahi aspirasi masyarakat tanpa mendengar dan melihat langsung ke lapangan. Itu ia lakukan,  untuk menghindari miss komunikasi antarpihak.

Dadang menyatakan  selalu siap datang ke lokasi untuk mendengarkan setiap keluhan masyarakat, selanjutnya secara bersama-sama mencari solusinya.

“Untuk itu saya tak mau memberikan janji manis. Tapi saya akan memberikan bukti nyata kalau saya bekerja untuk kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bandung,” ujarnya.

Menang atau kalah dalam setiap kompetisi itu, menurut dia pula,  adalah hal yang wajar dan biasa. Dia tak menuntut masyarakat untuk memilihnya karena itu merupakan hak mereka. Tapi Dadang optimis masyarakat bisa melihat siapa yang bisa mengikat kebersamaan dan menjalin kekeluargaan akan menjadi pilihan mereka.

di masa pandemi covid-19, ia bilang, ada kerawanan demokrasi akibat timbulnya ketergantungan masyarakat akan kebutuhan bahan pokok. Itu, menurut dia, dapat dimanfaatkan oleh yang lainnya untuk meraih simpati masyarakat dengan bantuan sosial.

Namun, ia yakin, masyarakat Kabupaten Bandung ingin menuju perubahan melalui peningkatan perekonomian agar kebutuhan hidup meeka tercukupi.

“Makanya saya tidak mau berjanji kepada masyarakat. Tapi masyarakat bisa melihat kesungguhan saya untuk melayani masyarakat melalui pengabdian dan kerja nyata,” katanya.(*)

Oleh: alvian hamzah / ayi