free hit counter code Ridwan Kamil Sebut Penambahan Kapasitas Gerbong KRL Harus Berdasarkan Data - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter
Ridwan Kamil Sebut Penambahan Kapasitas Gerbong KRL Harus Berdasarkan Data
(net) Comunter line KRL Bogor-Jakarta

Ridwan Kamil Sebut Penambahan Kapasitas Gerbong KRL Harus Berdasarkan Data

JuaraNews, Bogor – Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar Ridwan Kamil meninjau Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di Kereta Rel Listrik (KRL) Commuterline di Stasiun Bojonggede, Kecamatan Bojonggede, Kota Bogor, Jumat (26/6/2020).

 

Dalam kunjungan kerja didampingi Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto ini, Emil mengecek loket, peron, salah satu gerbong kereta, serta pelaksanaan rapid test yang digelar oleh Gugus Tugas Jabar.

 

Emil menyarankan, perlu dilakukan kajian ilmiah dengan memperbanyak pengetesan terhadap pengguna KRL. Sehingga nantinya, keputusan terkait peningkatan kapasitas di Stasiun Cilebut (satu stasiun sebelum Bojonggede dari arah Bogor) bisa berdasarkan data.

 

"Stasiun masalahnya karena kapasitas (KRL) dikurangi, maka kepada mereka sisanya itu (yang belum tertampung) harus segera dicarikan solusinya. Kemarin ada bantuan bus, termasuk dari Pak Anies (Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan) tapi masih kurang. Sehingga solusinya adalah tes yang naik kereta apakah ada yang positif. Jika tidak ada, kita mengusulkan jumlah kapasitas dalam gerbong bisa lebih padat," papar Emil.

 

"Tapi jika ditemukan banyak yang positif, berarti tetap dilakukan seperti ini (pengurangan kapasitas). Mudah-mudahan hasil (tes) tidak banyak yang positif, sehingga Kang Bima sebagai wali kota bisa mengusulkan dalam satu gerbong persentase (penumpang) diperbesar," tambahnya.

 

Dalam agenda tersebut, Emil turut memaparkan bahwa Angka Reproduksi Efektif (Rt) Covid-19 di Jabar sudah 6 pekan berada di bawah angka 1. Berdasarkan data terbaru Gugus Tugas Jabar, angka Rt Jabar pada 20 Juni, yaitu 0,9. Per tanggal 23 Juni adalah 0,92. Sementara rata-rata Rt dari 7 Juni sampai 20 Juni, yaitu 0,71.

 

"Mudah-mudahan keterkendalian Adaptasi Kebiasaan Baru atau new normal bisa pelan-pelan berimbang. Kita tidak mengurangi yang namanya kewaspadaan. Oleh karena itu rapid test juga dilengkapi dengan Mobile PCR. Jadi kalau 10 menit ada yang reaktif, langsung dibawa ke mobil untuk di-swab. Ini akan menguatkan keyakinan Kota Bogor apakah rakyatnya aman dan nyaman dalam proses adaptasi," tutur Emil. (*)

ude

0 Komentar

Tinggalkan Komentar


Cancel reply

0 Komentar


Tidak ada komentar

Berita Lainnya


Agus Mulyana Optimistis Timnas Menang Lawan Korsel
SAH! Prabowo-Gibran Presiden & Wapres 2024-2029
Bey Ingin Sumedang Kembali Jadi Paradijs van Java
Bonus Demografi Sumber Daya Pembangunan Produktif
Target Angka Penurunan Stunting  Masih Jauh

Editorial



    sponsored links