free hit counter code New Normal, Wakil Ketua DPRD Jabar Minta Diadakan Tes Massif Protokol Kesehatan - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    New Normal, Wakil Ketua DPRD Jabar Minta Diadakan Tes Massif Protokol Kesehatan
    Oleh Soleh

    New Normal, Wakil Ketua DPRD Jabar Minta Diadakan Tes Massif Protokol Kesehatan

    JuaraNews, Bandung - Di masa new normal yang akan diberlakukan di beberapa kota/kabupaten di Jawa Barat sebaiknya ada simulasi secara massif tentang penerapan protokol kesehatan terlebih dahulu.

     

    Demikian dikatakan Wakil Ketua DPRD Jabar Oleh Soleh kepada wartawan saat dimintai keterangan terkait akan ditetapkan new normal di Jabar.

     

    Menurutnya, tes massif protokol kesehatan Covid-19 perlu dilakukan di beberapa lini agar mengetahui kesiapan masyarakat dalam menghadapi tatanan kehidupan baru ini.

     

    “Pada prinsipnya kami DPRD Jabar setuju dengan new normal, hanya saja tidak boleh gegabah. Kalau mau dipaksakan 1 Juni, perlu ada simulasi secara masif,” ungkapnya, Sabtu (30/5/2020).

     

    Untuk memulai kenormalan baru, Oleh juga meminta Pemprov Jabar untuk terus menggenjot pemeriksaan masif, memberi subsidi masker pada warga, membuat skema protokol kesehatan untuk sekolah berasrama seperti pesantren.hingga segera mengatur tata laksana beribadah yang aman di masjid-masjid bersama MUI Jabar.

     

    "Juga meminta agar kebutuhan para warga difabel dapat turut diperhitungkan dengan matang sebelum kenormalan baru dimulai," katanya.

     

    Oleh Soleh menjelaskan, penerapan protokol kesehatan seperti physical distancing saat ini sudah diterapkan di sejumlah kantor atau instansi yang tetap beroperasi selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berlangsung. Namun, hal serupa belum dilakukan di tempat yang selama ini tutup sementara seperti mall hingga sekolah.

     

    Di seluruh tempat yang berpotensi banyak orang harus ada simulasi protokol kesehatan, karena faktanya saat menjelang lebaran kemarin di pasar dan tempat perbelanjaan tidak karuan suasanya. Sekolah juga, bagaimana cara mengatur jarak antar bangku minimal satu meter kan tidak mudah,” ungkapnya.

     

    Oleh menyebutkan, simulasi serupa juga perlu dilaksanakan di operasional angkutan-angkutan umum. Mulai dari angkutan dalam kota hingga angkutan massal seperti kereta api, pesawat dan kapal laut.

     

    “Sehingga simulasi ini perlu melibatkan semua lini. Pengaturan simulasi di sekolah melibatkan Dinas Pendidikan, pengaturan pasar melibatkan Disperindag. Semua dilakukan bekerjasama dengan gugus tugas,” ungkapnya.(*).

    bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    DPRD Minta Dinkes Jabar Antisipasi Peningkatan DBD
    Cawabup Ciamis Meninggal karena Serangan Jantung
    Yod Sebarluaskan Perda PPA di Arjasari Tasikmalaya
    Untung: Hak Mahasiswa Miskin Tak Boleh Hilang
    Dinas BMSDA Diminta Perbaiki Jalan PU Cimuning

    Editorial



      sponsored links