free hit counter code New Normal, Wakil Ketua DPRD Jabar Minta Diadakan Tes Massif Protokol Kesehatan - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter
New Normal, Wakil Ketua DPRD Jabar Minta Diadakan Tes Massif Protokol Kesehatan
Oleh Soleh

New Normal, Wakil Ketua DPRD Jabar Minta Diadakan Tes Massif Protokol Kesehatan

JuaraNews, Bandung - Di masa new normal yang akan diberlakukan di beberapa kota/kabupaten di Jawa Barat sebaiknya ada simulasi secara massif tentang penerapan protokol kesehatan terlebih dahulu.

 

Demikian dikatakan Wakil Ketua DPRD Jabar Oleh Soleh kepada wartawan saat dimintai keterangan terkait akan ditetapkan new normal di Jabar.

 

Menurutnya, tes massif protokol kesehatan Covid-19 perlu dilakukan di beberapa lini agar mengetahui kesiapan masyarakat dalam menghadapi tatanan kehidupan baru ini.

 

“Pada prinsipnya kami DPRD Jabar setuju dengan new normal, hanya saja tidak boleh gegabah. Kalau mau dipaksakan 1 Juni, perlu ada simulasi secara masif,” ungkapnya, Sabtu (30/5/2020).

 

Untuk memulai kenormalan baru, Oleh juga meminta Pemprov Jabar untuk terus menggenjot pemeriksaan masif, memberi subsidi masker pada warga, membuat skema protokol kesehatan untuk sekolah berasrama seperti pesantren.hingga segera mengatur tata laksana beribadah yang aman di masjid-masjid bersama MUI Jabar.

 

"Juga meminta agar kebutuhan para warga difabel dapat turut diperhitungkan dengan matang sebelum kenormalan baru dimulai," katanya.

 

Oleh Soleh menjelaskan, penerapan protokol kesehatan seperti physical distancing saat ini sudah diterapkan di sejumlah kantor atau instansi yang tetap beroperasi selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berlangsung. Namun, hal serupa belum dilakukan di tempat yang selama ini tutup sementara seperti mall hingga sekolah.

 

Di seluruh tempat yang berpotensi banyak orang harus ada simulasi protokol kesehatan, karena faktanya saat menjelang lebaran kemarin di pasar dan tempat perbelanjaan tidak karuan suasanya. Sekolah juga, bagaimana cara mengatur jarak antar bangku minimal satu meter kan tidak mudah,” ungkapnya.

 

Oleh menyebutkan, simulasi serupa juga perlu dilaksanakan di operasional angkutan-angkutan umum. Mulai dari angkutan dalam kota hingga angkutan massal seperti kereta api, pesawat dan kapal laut.

 

“Sehingga simulasi ini perlu melibatkan semua lini. Pengaturan simulasi di sekolah melibatkan Dinas Pendidikan, pengaturan pasar melibatkan Disperindag. Semua dilakukan bekerjasama dengan gugus tugas,” ungkapnya.(*).

bas

0 Komentar

Tinggalkan Komentar


Cancel reply

0 Komentar


Tidak ada komentar

Berita Lainnya


Wapres Ma'ruf: Optimalkan Teknologi dalam Mitigasi
Agus Mulyana Optimistis Timnas Menang Lawan Korsel
SAH! Prabowo-Gibran Presiden & Wapres 2024-2029
Bey Ingin Sumedang Kembali Jadi Paradijs van Java
Bonus Demografi Sumber Daya Pembangunan Produktif

Editorial



    sponsored links