Kastaneer Senang di Persib, Betah di Kota Bandung
- 23 Januari 2025 | 04:30:00 WIB
GERVANE Kastaneer sudah kerasan tinggal di Bandung, kendati baru 2 pekan berada di Ibu Kota Jabar ini dan belum sempat bebergian ke mana-mana.
GERVANE Kastaneer sudah kerasan tinggal di Bandung, kendati baru 2 pekan berada di Ibu Kota Jabar ini dan belum sempat bebergian ke mana-mana.
BENCANA gempa yang diakibatkan oleh terjadinya pergeseran lempengan (Megatrusht) harus menjadi perhatian dan disikapi dengan kesiapsiagaan.
JuaraNews, Bandung - Bandung Sebagai Kota Metropolitan sekaligus Ibu Kota Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung menjadi tujuan favorit urbanisasi baik dari pedesaan di dalam provinsi maupun dari luar Jawa Barat. Hal ini menjadi permasalahan serius yang harus di sikapi oleh pemerintah yang akan datang terlebih saat ini Pemilihan Kepala Daerah (Walikota) akan dilakukan.
Pasalnya tingginya urbanisasi yang dilakukan masyarakat dari berbagai daerah ke kota besar seperti Bandung, akan berdampak besar tidak hanya bagi ketersediaannya lapangan pekerjaan, namun juga akan berimplikasi ganda ke sektor lainnya, seperti Kesehatan, Pendidikan, hunian yang layak, hingga tingkat kriminalitasnya.
Seperti diutarakan Dasep (50), Warga Asli Kelurahan Sekeloa Kecamatan Coblong, Kota Bandung.
Ia menceritakan, Ketika awal tahun 2000 an, Dasep yang pada saat itu berusia 26 tahun merasakan kondisi yang jauh lebih baik dibandingkan kondisi bandung hari ini.
Mencari pekerjaan yang lebih mudah, mengakses fasilitas Kesehatan yang tidak begitu antre, hingga kepadatan arus lalulintas yang tidak sepadat hari ini, menjadi hal hal yang sangat membekas baginya.
“Kalau dulu Ketika 2000 an cari kerja itu kerasa lebih gampang, misal kita kerja sekarang, gak betah nih keluar terus nyari nyari yang baru 3-4 mingguan udah bisa kerja, pas kita berobat pun sama, kalau dulu pake askes antrean pasti ada, cuman gak sampai yang harus ditahan berjam jam di IGD beda kalau sekarang, belum lagi di jalan, dulu jalan macet itu ketebak jamnya, pasti di kisaran jam 6-8 sama jam 4 sore sampai jam 6, itupun macetnya bukan macet total, masih relatif jalan, kalau sekarang kayaknya hampir setiap saat bisa macet deh, apalagi kalau udah ketemu weekend sama libur panjang, malah kalau sekarang sampe ke jalan jalan tikus juga macet,”katanya. Senin (19/8/2024).
Iapun merasakan, setiap tahunnya kepadatan di Kota Bandung terus meningkat.
“Sekarang juga rasanya Aktifitas di Bandung bahkan orang yang tinggal di Bandung itu makin padet, dulu di 2000 an daerah padat penduduk memang udah ada, tapi gak menjamur seperti saat ini, ini yang jadi tugas berat,”jelasnya.
Hal itupun dibenarkan Ketua DPW PKS Jawa Barat, Sekaligus Tokoh Masyarakat di Kota Bandung, Haru Suandharu.
Menurutnya, saat ini masyarakat yang tinggal di Kota Besar seperti Kota Bandung sangat di hantui berbagai persoalan, mulai dari sulitnya mencari lapangan Pekerjaan, mahalnya harga kebutuhan pokok, kemacetan, hingga sulitnya mengakses pelayanan kesehatan.
“Hampir dari lembaga survei mengatakan sulit pencari lapangan pekerjaan hampir semua lembaga survei mengatakan harga sembako tinggi masalah pendidikan PPDB masalah kesehatan orang miskin gak boleh sakit, Ini masalah yang nyata jadi kita ini gak ngarang ya,”jelasnya.
Sehingga dijelaskan Kang Haru, Penderitaan rakyat yang saat ini di hadapi merupakan Pekerjaan Rumah bagi pemimpin pemimpin yang saat ini tengah memperebutkan kursi nomor 1 dan 2 di Kota Bandung.
“Penderitaan rakyat itu nyata dan itu bukan komoditas itu pekerjaan besar itu PR dan Kota Bandung Butuh Harapan Baru untuk masyarakat,”katanya.
Iapun meminta kepada Walikota Terpilih nanti untuk serius membenahi Kota Bandung, Agar Kota Bandung, tidak hanya indah sebatas di Media Sosial, namun Indah dalam keseharian nyatanya juga.
“Artinya siapa pun yang terpilih nanti harus berkomitmen kalau tidak bisa menyelesaikan ya meringankan beban rakyat kalau tidak kita punya Malasah besar tidak di dunia di akhirat juga. Kita kembali dalam permasalahan besar jadi saya kira siapa pun ya saya tidak ngomong dari partai politik mana tidak ngomong dari independent, tidak ngomong siapa calon walikota hari ini ya, itu yang susah,”pungkasnya. (*)
Rdsp
0 KomentarPOCARI Sweat Run Indonesia yang ke 12 akan kembali diselenggarakan di Kota Bekasi pada 19-20 Juli Selengkapnya..
BEY Machmudin meminta ITB bantu mengkaji wacana penerbangan di Bandara Husein Selengkapnya..
PEMKOT Bandung melalui Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung terus melakukan pencegahan Selengkapnya..
SEKOLAH Tinggi Ilmu Komunikasi (Stikom) membatalkan 233 ijazah mahasiswa yang lulus pada periode 2018-2023. Selengkapnya..
KORBAN yang tinggal di Jalan Cipicung Hilir, Ciumbuleuit, Kota Bandung, terlihat linglung dengan tatapan mata Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
LAYANAN Mobil SIM Keliling Online hadir di sejumlah tempat di wilayah Kota Bandung Raya. Berikut ini jadwal dan lokasinya:
ACHYADI sosok bapak pemilik sepeda tua yang juga melukis tokoh tokoh sejarah pejuang kemerdekaan Indonesia.
POCARI Sweat Run Indonesia yang ke 12 akan kembali diselenggarakan di Kota Bekasi pada 19-20 Juli mendatang.
SEKOLAH Tinggi Ilmu Komunikasi (Stikom) membatalkan 233 ijazah mahasiswa yang lulus pada periode 2018-2023.