free hit counter code Menakar Calon Ketua Tanfidz NU Kota Bandung - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


  • Hadapi PSS, Persib Boyong 20 Pemain ke Solo
    Hadapi PSS, Persib Boyong 20 Pemain ke Solo
    • 29 April 2024 | 14:56:00 WIB

    PERSIB tak akan tampil dengan kekuatan penuh saat melakoni laga Pekan 34 Liga 1 2023-2024 menghadapi PSS di Stadion Manahan, Selasa (30/4/2024) sore.

Opini


    Menakar Calon Ketua Tanfidz NU Kota Bandung

    Menakar Calon Ketua Tanfidz NU Kota Bandung

    • Selasa, 14 November 2023 | 15:29:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews, Bandung - Pengurus Nahdlatul Ulama (NU) Kota Bandung akan menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) ke-XIX pada 9-10 November mendatang. 

     

    Forum permusyawaratan tertinggi NU Cabang Kota Bandung ini pun telah disetujui Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan akan berlangsung di Pondok Pesantren Sirnamiskin Bandung.

     

    Hal itu tertuang dalam surat Jawaban PBNU nomor : 1175/PB.03/A.l. 03.45/99/11/2023 terhadap surat permohonan PCNU Kota Bandung nomor : 230/PC/A.l/D-18/10/2023 bahwa pelaksanaan Konfercab PCNU Kota Bandung ke -XIX dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah ditetapkan tanggal 9-10 Desember 2023.

     

    Dalam keterangan surat dari PBNU tersebut mengamanatkan bahwa pelaksanaan Konfercab di tingkat Kabupaten dan Kota tersebut harus mengikuti aturan pada anggaran dasar-rumah tangga, peraturan perkumpulan dan peraturan PBNU. Juga harus melaporkan hasil Konfercab kepada PBNU selambat-lambatnya 30 hari setelah Konfercab dilaksanakan.

     

    Pertanyaannya adalah, seberapa penting Konfercab NU itu? dan apa implikasinya bagi organisasi NU dan warga nya ? Konfercab sangat penting sebagai hajatan 5 tahun an internal warga NU di tingkat Kota maupun Kabupaten tersebut mengingat dalam Konfercab akan menghasilkan suksesi kepemimpin Syuriyah dan Tanfidziyah serta terdapat putusan-putusan penting dalam kemajuan jam’iyah Nahdlatul Ulama di tingkat Kota dan Kabupaten.

     

    Ketua PC NU Kota Bandung KH.Agus Syarif Hidayatullah LC, MA seperti dilansir situs resmi Konfercab XIX PCNU Kota Bandung mengatakan Konfercab PCNU ke-XIX selain membahas laporan pertanggungjawaban program-program pengurus dan putusan-putusan bahtsul masail sekaligus sebagai forum tertinggi suksesi kepemimpinan di tingkat cabang.

     

    “Konfercab ini merupakan permusyawaratan tertinggi tingkat cabang yang akan membahas pertanggungjawaban pengurus, program kerja, organisasi, dan bahsul masail, sekaligus suksesi kepemimpinan PCNU ke depan,” ujar pria yang pernah mengenyam pendidikan di Maroko.

     

    Organisasi Nahdlatul Ulama (NU) di Kota Bandung memiliki sejarah panjang. Organisasi yang dimotori para kiyai ini sangat dinamis melewati berbagai fase zaman dan memiliki kesejarahan penting bagi republik ini, dua kali perhelatan akbar secara nasional yaitu Muktamar NU yang diselenggarakan pada 1932 dan 1967 tersebut menandakan besarnya organisasi NU di Kota Bandung.

     

    Meski pada zaman sekarang Jam’iyah NU di Kota Bandung sudah tidak sebesar seperti masa lalu, namun keberadaannya masih cukup penting dan strategis bagi umat Islam secara umum, khususnya warga NU walau untuk tidak menyebut redup keberadaannya.

     

    Oleh sebab itu Konfercab ke-XIX 2023 ini adalah momentum kembali membangkitkan kejayaan organisasi NU di Kota Bandung dalam menentukan arah baru Pengurus Cabang NU yang akan datang, dengan dibutuhkan para pengurus yang tidak hanya memiliki glorifikasi, akan tetapi tentu yang paling penting memiliki integritas dan progresif serta mementingkan kepentingan jam’iyah diatas kepentingan yang lain serta memiliki kepiawaian mengelola organisasi dengan baik dan akuntabel.

     

    Konfercab PCNU ke-XIX setidaknya harus melahirkan suksesi kepemimpinan yang berani turun ke bawah, dalam istilah modern sosok pemimpin yang populis bukan pemimpin yang elitis. Populisme merupakan karakter jam’iyah NU sejak lama sebagaimana para muassis NU pada masa lalu melakukan pendekatan egaliter dalam memajukan jam’iyah NU, mereka banyak berkomunikasi ke-bawah lewat kekuatan apa yang disebut “silaturahmi.” Komunikasi ke bawah jadi ciri kekuatan para kyai pada masa lalu dan bahkan sampai zaman modern seperti saat ini.

     

    Akan tetapi kekuatan silaturahmi di zaman politik elektoral seperti sekarang acapkali selalu dianggap remeh dan bahkan selalu dituduh sebagai misi terselubung untuk maksud-maksud politis. Namun tesis ini bisa benar bisa pula salah. Mungkin jika silaturahmi dilakukan para politisi kemungkinan besar tujuan akan lain dan tesis tersebut bisa benar adanya. Tapi bila para kyai-kyai sudah melakukan silaturahmi mendatangi ke berbagai pihak untuk bertanya dan melakukan pandangan-pandangan ke sejumlah kiyai lain biasanya ada satu problem serius yang hendak diselesaikan atau diluruskan pada perkumpulan tersebut.

     

    Kembali berbicara pada masalah suksesi di Konfercab XIX tahun ini, maka sepertinya sudah sepatutnya harus melahirkan sosok para pengurus yang berani menghidupi NU bukan mencari kehidupan di NU atau numpang popularitas untuk kepentingan pribadi maupun politik. Sosok kepengurusan yang memiliki akuntabel dan integritas serta transparansi dalam mengelola sumber-sumber kekayaan organisasi harus menjadi ekosistem baru para pengurus yang akan datang.

     

    Kita percaya ada banyak tokoh-tokoh NU Kota Bandung untuk memimpin NU Kota Bandung di masa yang akan datang, para aktor-aktor NU Kota Bandung yang hebat-hebat tentu sangat berlimpah sebagai kader-kader NU.

     

    Sejumlah kader NU Kota Bandung seperti dikatakan Ketua Ansor Kec. Cibeunying Kaler Mochammad Malik Alfarizy AB, ia memotret tokoh-tokoh senior NU Kota Bandung yang layak jadi ketua Tanfidziyah seperti KH.Achmad Haedar M.Ag, KH. Iik Abdul Chalik SH.CN, KH. Drs.Agustani Kartadiredja, KH. Wahyudi Ali, KH. Agus Syarif Hidayatullah LC.MA, KH. Deden Fahruroji S.Ag, KH.Drs. Ceng Dudung, KH. Drs. Khoerudin Aly MPd.I, KH.Drs. Zaenal Muttaqin, mereka tokoh-tokoh senior yang patut dipertimbangkan memimpin NU Kota Bandung.

     

    Adapun di kalangan kader-kader muda NU menurut Malik menambahkan nama-nama seperti KH. Umar Rosyadi M.Pd, KH. Wayul Afif Al Ghafiqi, KH.Asep Irfan M.Pd, KH. Engkus Suhendar M.Ag, KH. Dr (Cand) Bambang Yasmadi ST.MT, KH. Nasrulullah Jamaludin M.Pd, dan KH. Dr. Tatang Astarudin SH. M.Si mereka layak maju pada Konfercab XIX 2023.

     

    Hal senada dikatakan sejumlah pengurus MWC NU Kota Bandung nama-nama di atas layak jadi nahkoda NU Kota Bandung mendatang,tentunya ini untuk menyebut beberapa nama dari sekian banyak kader NU yang memiliki kans memimpin NU di Kota Bandung.

     

    Meski demikian nama-nama di atas yang disebut belum tentu akan mencalonkan atau dicalonkan, semua tergantung terhadap personal mereka. Biasanya dalam tradisi NU ada rekomendasi dari para kyai sepuh terutama di dewan Syuriyah, ini menjadi penting sebagai bahan pertimbangan penilaian personal para kandidat layak atau tidak mereka cakap dalam memimpin organisasi, biasanya dewan Syuriyah memiliki pereferensi khusus pada keriteria tertentu dan berpegang pada kaeadah-kaedah Syariah yang gabungkan dengan metodologi zamannya.

     

    Apalagi mekanisme untuk menjadi pengurus NU harus tunduk pada anggaran dasar/ rumah tangga dan perkumpulan organisasi serta mekanisme PBNU, para kyai sepuh ini akan selalu berpedoman terhadap apa yang sudah digariskan organisasi. Misal seperti seseorang yang ingin menjadi pengurus NU di tingkat Kota / Kabupaten selain harus pernah jadi pengurus NU mereka harus lulus pengkaderan (PKMNU) yang dibuktikan dengan adanya sertifikat kelulusan, tentu rekomendasi para kyai akan tunduk pada aturan yang sudah digariskan organisasi, para kyai umumnya mereka taat asas selain pertimbangan syariah tentu petimbangan kebijakan organisasi yang sudah ditentukan PBNU .

     

    Dengan demikian Konfercab NU Kota Bandung ke-XIX 2023 harus jadi momentum untuk mengembalikan sejarah NU yang pernah besar di Kota Bandung dengan menghasilkan para pemimpin NU yang aktif, progresif, akuntabel dan piawai dalam mengelola organisasi para ulama ini dengan baik. Sehingga tagline “ Penguatan Aswaja dan Optimalisasi Potensi untuk Membangun Kemandirian Jam’iyah NU” dalam Konfercab NU Kota Bandung ke- XIX tahun ini tercapai, semoga lancar dan sukses.! (*)

    bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Forsiladi Jabar Ingin Berkiprah Bagi Masyarakat
    Dinkes Masifkan Sosialisasi Cegah DBD di Sekolah
    Pendaftaran PPK Resmi di Buka KPU Kota Bandung
    Eliya Susilowati Prof Pertama Poltekesos Bandung
    Pendakwah Harus Ikuti Perkembangan Zaman

    Editorial


      Info Kota


        Inspirasi